Baca Reset a.k.a Cheryl terlebih dahulu, biar tidak bingung dan tahu silsilah keluarganya.♧♧♧
Gelap. Itu yang gadis berambut hitam lihat. Kedua netranya ditutup kapas dibalut kain kasa. Dokter mata dan dua suster siap membantu proses membuka kapas pada si Gadis.
Wanita yang lebih tua darinya terharu, karena adiknya akan bisa melihat kembali memilih berdiri menepi, memberi ruang pada dokter melakukan tugasnya, sementara ia memperhatikan dari jauh.
"Kau siap?" tanya dokter itu pada si Gadis.
"Siap, dokter." Gadis itu menjawab mantap. Ia tak sabar melihat dunia kembali setelah dunia menjadi 'gelap' setelah kecelakaan waktu itu.
Gadis itu meremas tangannya gugup, rasanya ia ingin segera membuka mata dan menemukan wajah kakaknya yang sangat ia rindukan.
Dokter selesai, meminta pada si Gadis untuk tidak gegabah membuka matanya langsung karena kornea mata barunya butuh penyesuaian dan boleh ia buka setelah ada instruksi darinya.
Suster membuka satu per satu kapas yang membalut sisi kanan-kirinya dilepas.
"Baik, buka perlahan. Lakukan dengan perlahan, oke?" Dokter memberinya instruksi.
Mata berbulu mata lentik itu bergerak membuka perlahan. Yang ia lihat adalah buram dan terasa perih, ia memejam lagi dan dokter masih menunggu. Ia membukanya perlahan, yang ia lihat semakin jelas tak lagi seperti dalam selaput tipis atau kabut. Ia bisa melihat garis yang ada di membentuk kubus, tepian ubin lantai rumah sakit.
Kemudian sepatu pantofel dokter dan suster, lalu semakin naik dan naik. Ia menemukan sosok wanita yang lama tak ia lihat rupanya.
"Kakak," ujar si Gadis tersemyum haru melihat kakaknya.
"Ouh, syukurlah Monica." Puji syukur wanita yang dipanggil Kakak olehnya.
Dokter itu tersenyum dan langsung memeriksa si Gadis dengan senter kecil yang mengarah ke matanya.
"Terasa pusing? Jika iya, itu wajar dan nanti akan hilang dengan sendirinya. Atau kau bisa pejamkan mata saja dan mengerjab." Dokter memberinya instruksi.
"Terima kasih dokter, saya bisa melihat kembali!" Gadis itu senang bukan kepalang.
Dokter dan suster memberinya ucapan selamat dan meninggalkan kamar rawat inap pasca operasi matanya.
Wanita yang berusia jauh di atasnya itu langsung memeluknya senang. Ia mengecup kening si Gadis lembut dan penuh haru.
"Kakak senang kamu bisa melihat lagi, Monic."
"Iya, Monic senang akhirnya bisa melihat wajah Kakak lagi," ujar Monica ikut terharu.
Pintu kamar rawat inapnya terayun dari luar, seorang pria dan seorang gadis kecil berponi membawa sebuket bunga yang besar dan harum.
"Wah sudah dibuka perbannya, masih ingat Kakak 'kan?" tanya pria yang datang bersama gadis kecil berponi.
"Kakaak!" Monica membalas rengkuhan Kakaknya haru.
"Bella juga kangen Tante Monica!" Gadis kecil berusia enam tahun itu memeluk Monica dengan haru.
"Yakin sudah jelas kan penglihatanmu?" tanya Crissan memastikan.
"Jelas sekali Kak, sampai upil di hidung Kak Crissan juga kelihatan!" Monica berseru. Mereka tertawa mendengar lelucon Monica sudah kembali sedia kala.
"Kapan Monic boleh pulang, Sayang?" tanya Crissan pada isterinya, Cheryl.
"Ini mau kutanyakan ke dokter sekalian mengambil resepnya." Kakak perempuan Monica bersiap hendak keluar dan puterinya sudah menggandeng tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONICA (End) Pindah ke HiNovel
De Todo• BACA LEBIH DULU RESET• Sejak menerima donor mata, Monica sering bermimpi aneh. Seolah ia ada dalam kehidupan lain namun jelas-jelas itu bukan kehidupannya. Ia merasa tersiksa dengan mimpi-mimpi itu. Lain hari justru itu bukan lagi sebuah mimpi, ta...