Chapter 10

249 24 3
                                    

Seola'POV

Aku tidak tahu harus berkata apa. Tidak tahu mengapa, rasanya sangat sakit. Ini refleks. Aku pergi meninggalkannya.

-----

Hayoung'POV

Hari ini membosankan. Aku ingin pergi keluar kelas dan ke kantin. Aku ingin membeli air minum, aku keluar dan tiba tiba ada yang menggenggam tanganku erat, aku tak tahu siapa.

"Suho?!"

"Aku merindukanmu."

Aku melihat seorang perempuan, seperti adikku. Pergi meninggalkan sekitarnya.

"Mmm.. maaf aku terburu-buru, aku haus, ingin membeli minum. Mian." Kataku sambil aku lari meninggalkannya dan menuju kekantin. Entah kenapa aku sangat malas bertemu dengannya kali ini. Tak tahu mengapa, tapi aku tidak sanggup melihat tatapan matanya, begitu tulus. Suho, maafkan aku.

Aku menuju ke kantin dan membeli minum. Aku berpikir-pikir sejenak, mengapa aku begini. Aku melamun. Kedua bola mataku melihat ke atas,  dan memikirkan hal tadi. Aku berjalan setapak demi setapak sambil membawa air minumku. Tiba tiba, seseorang berdada bidang menabrakku. Ya, itulah Sehun.

"Yak!!! Kau itu! Kau sering sekali berjalan dan menabrakku!" Aku hanya melihatnya sebentar. Lalu aku memutar balikkan badanku, dan aku pergi. Mengapa aku begini?

"HEI TUNGGU!" Ya Tuhan! Sehun membalikkan badanku secara cepat dan memegang kedua pundakku sambil menatap sinis terhadapku. Apa yang harus ku lakukan? Tatapannya kali ini berbeda.

"Kau itu kenapa sih? Aneh sekali. Sering sekali kau berbuat yang aneh aneh! Tadi itu aku sedang berbicara denganmu tapi kau langsung memutar balikkan badanmu, dan mukamu itu sangat kusut sekali! Kau melamun?" Katanya sambil membentakku. Tapi aku masih saja memikirkan tatapan Suho terhadapku. Aneh. Aku ini kenapa?

"Ah? Ani, aku tak apa apa." Kataku sambil tersenyum tipis.

"Hmm? Lalu? Apa yang ingin kau lakukan?" Katanya sambil mengerutkan kedua dahinya dan berpikir sejenak.

"Aku tidak tahu."

"Ayo ikut denganku!" Katanya sambil menggenggam tanganku dengan sangat-sangat erat. Sehun? Apa ini engkau?

----

Hayoung'POV

Ternyata ia membawaku ke atap gedung sekolah. Disini sangat dingin, banyak angin, dan suasananya sangat romantis.. Maksudku, romantis untuk orang orang yang berpacaran saja.

Sehun mengajakku untuk duduk ke pinggir atap gedung sekolah. Kami duduk bersebelahan. Pemandangan tengah kota yang sangat begitu ramai, tak lupa gedung gedung tinggi besar kota Seoul yang sangat cantik. Sangat sangat indah. Pemandangannya sungguh menyejukkan mata. Ini refleks. Aku senyum bahagia. Sehun juga terlihat senyum bahagia melihat pemandangan ini.

"Sudah hilang?" Katanya sambil memutar kepalanya ke arahku. Dan melihatku sangat bahagia. Apa ini, Sehun?

"Su-Su-Sudah hilang?" Kataku sambil gugup karena ia jarang melihatku seperti ini.

"Ya, kegelisahanmu sudah hilang? Wajahmu berbeda yang tadi dengan yang sekarang."

"Oh ya hehehe, terimakasih ya." Kataku sambil menatapnya dan tersenyum, dan aku kembali melihat pemandangan ini.

"Oh. Baguslah kalau begitu."

Kami diam sejenak. Kami terkagum dengan pemandangannya sehingga aku lupa menanyakan apa yang ingin dia lakukan karena dia sudah membawaku kesini.

"Oh, Hei! Apa yang ingin kau lakukan? Ada hal yang ingin kau bicarakan? Cepat katakan! Aku mulai bosan." Kataku sambil aku sedikit membentaknya. Sebenarnya, aku tidak bosan, aku hanya... aku hanya... gugup bersebelahan terus dengannya. Karena ini sangat dekat.

"Oh ya, aku lupa!!!"

"Lalu? Apa?"

"Hmm. Aku menyukai seseorang. Aku ingin meminta pendapatmu. Kau tahu mengapa kau yang aku bawa? Karena aku hanya dekat denganmu, yaa tidak dekat juga sih. Anak anak kelas juga sudah mempunyai pacar semua. Jadi, aku membawa kau saja." Katanya sambil menggaruk garuk kepalanya dan tersenyum.

"Jadi?! Kau ingin meminta pendapatku?! Kau ini! Kau itu membutuhkanku hanya sekedar kau butuh aku saja!! Hmm." Aku merajuk sebentar, dan membalikkan badanku membelakanginya. Entah mengapa, aku melakukan ini. Ini menggelikan. Seperti anak kecil saja aku.

"Hei hei! Jangan merajuk dulu! Dengarkan! Ini penting!" Katanya sambil berdiri dan berjalan ke arah depanku dan menatap wajahku. Sangat dekat! Kau tahu? Mungkin ini hanya 5 cm saja!

"A-apa apaan kau!!!"

"Makanya, dengarkan!" Ia berdiri dan berjalan ke arah balkon sambil melihat lihat ke arah bawah dan melihat pemandangan.

"Iya iya. Siapa yang kau sukai?" Kataku sambil aku menghampirinya. Dan melihat ke arah bawah juga.

"Hmm. Ia cantik"

"Lalu?"

"Rambutnya panjang"

"Ya?"

"Ia tinggi dan badannya sangat indah." Ia berkata seperti itu dan tersenyum. Aku diam sejenak. Tidak tahu mengapa. Aku sangat senang.

"Siapa itu?"

"Anak kelas." Kau tahu? Disini aku sangat senang sekali!!! Sangat senang! Aku tah tahu mengapa hatiku sangat senang. Aku tak tahu! Ya Tuhan! Semoga itu aku!

"A-anak kelas? Cepat beritahu siapa dia yang kau maksud!" Kataku sambil aku melihat wajahnya dengan penuh harapan.

"Tapi aku malu mengatakannya." Ya Tuhan, jelas jelas ini aku. Aku disukai Sehun!

"Cepat katakan!"

"Hmmm...."

"Katakan cepat! Siapa yang kau sukai Sehun!"

"Loh? Mengapa kau sangat nafsu sekali? Hmmm.. tunggu. Aku butuh waktu" Ah, kau tak tahu saja Sehun, setiap wanita pasti mendambakan ini.

"5 detik! Aku beri kau waktu 5 detik. 1, 2, 3, 4, 5! Jawab!" Kau tahu? Aku sangat tidak sabar.

"A-a-aku.." katanya sambil berkata terputus-putus.

"Aku? Apa?" Aku adalah orang paling bahagia sedunia jika aku mendengar kalau ia menyukaiku. HAH? NGOMONG APA AKU BARUSAN? Ah aku tak peduli. Entah mengapa aku senang sekali.

"Aku menyukai sahabatmu."

...

TBC

Please vote ya!! Makasihh😊

I Can't Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang