Pulanglah, Walau Hanya Sebentar

54 0 0
                                    

Setiap harinya, waktu terus berjalan. Waktu memperkenalkan kita pada tempat-tempat baru, orang-orang baru, dan pengalaman-pengalaman baru. Tapi, semakin banyak waktu yang kita habiskan di luar, semakin sedikit juga waktu kita untuk keluarga, untuk ibu, ayah, kakak, adik, kakek, atau nenek. Bukan hanya karena waktu di luar, di rumah pun kita lebih sering sibuk dengan tugas-tugas ataupun pekerjaan yang dikejar deadline.

Ketika kita yang setiap hari bergelut dengan tugas sekolah, tugas kuliah, atau pekerjaan di tempat kerja masing-masing, mulai merasa lelah, letih, atau bosan, mulailah kita merindukan hangatnya suasana rumah, merindukan hangatnya pelukan keluarga. Saat itulah, kita ingin pulang, pulang ke rumah. Kita pun memilih bertemu ibu, ayah, kakak, adik, kakek, dan nenek di rumah. Akhirnya, lelah membawa kita untuk pulang ke rumah.

Namun pada keadaan yang lain, saat semangat kita sedang tinggi-tingginya untuk berkarya, untuk belajar, untuk bekerja, untuk meraih cita-cita, tiba-tiba ibu atau ayah meminta kita untuk pulang sebentar, mereka sudah rindu. Bukan lelah yang yang meminta kita pulang, tapi mereka sendiri yang meminta kita untuk pulang. Apakah kita juga harus pulang? Saat-saat seperti itu, tugas dan pekerjaan masih menjadi teman yang sangat mengasyikkan. Ada banyak hal yang bisa kita capai dan raih untuk waktu yang mungkin hanya sebentar itu. Apakah kita harus menyia-nyiakan kesempatan itu? Kadang, kesempatan baik tidak datang dua, tiga, empat, atau banyak kali. Tapi, mereka benar-benar sudah rindu, sudah ingin bertemu, ingin memeluk kita, ingin melihat kita langsung, mereka membutuhkan keberadaan kita di samping mereka.

Kalau sudah seperti itu, sempatkanlah untuk pulang walau hanya sebentar. Kita memang harus menunda tugas, pekerjaan, atau mungkin harus kehilangan kesempatan-kesempatan berharga. Tapi tak mengapa. Waktu yang sangat sebentar itu, mungkin akan menjadi waktu sangat berharga dan indah untuk keluarga kita. Waktu yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Untuk kesempatan yang harus hilang, masih ada kesempatan lainnya, memang tidak sama, tapi mungkin kesempatan yang akan datang nanti jauh lebih baik.

Lelah yang datang menghampiri akan membawa rindu, lalu membawa kita pulang ke rumah. Namun, ketika lelah dan rindu itu belum juga datang, mungkin ibu dan ayahlah yang secara langsung meminta kita untuk pulang. Sempatkanlah untuk pulang, walau hanya sebentar. Bersyukurlah, karena kita masih memiliki tempat untuk pulang, rumah yang nyaman, dan keluarga yang selalu menunggu kita di rumah.

\^o^/

Pulanglah, Walau Hanya SebentarWhere stories live. Discover now