Kita sudah mencoba sekuat kita untuk tidak saling mendamba. Untuk berpegang pada prinsip kita masing-masing kau sang pendoa, sedangkan aku sang pendosa kita tak pantas unuk dipadu padankan.
Namun apabila kau bertanya apakah perasaanku sama dengan mu, maka jawabku adalah iya.
Apaa daya?? Jiwa dan raga apabila cinta selalu mengentayangi dalam jiwa dia hadir mengendap-endap bagai maling,lalu perlahan menusuk janntung hingga tidur tak lagi nyenyak dan makanpun tak lagi enak.
Lantas aku harus seperti apa???
Melawan segala arah yang ada??
Agar hancur semua peraturan yang menyekat kita.
Ataukah kita kembali saja seperti kemarin berpura-pura tak pernah terjadi apa-apa dan bertingkah seolah-olah kita amnesia.