....
Sekarang sudah memasuki jam 10 malam dan cowok itu datang lagi. Cowok yang sampai sekarang gue gak tau namanya siapa. Padahal dulu gue sempet lihat KTP nya, tapi ya lupa. Jadi gue panggil aja dia Mas Sam sampai sekarang.Gue memandang cowok yang sekarang lagi fokus melihat menu-menu yang terukir dikayu atas meja, masih ditempat yang sama seperti kemarin. Gue agak berdiri jauh dari tempat duduknya, karna sebisa mungkin gue gak mau banyak berinteraksi sama cowok itu. Pun gue gak mau dia sampai lihat muka gue.
Gue diam sambil masih gosok-gosok gelas yang sebenernya udah kinclong kaya pemeran iklan ponds ini. 2 menit gue berdiri, tapi dia masih fokus melihat ke arah menu. Apa ini cowok gak bisa baca? Ya rabb, kasian amat ganteng-ganteng buta huruf. Apa jangan-jangan dia cuma bisa baca tulisan arab gundul? Mengingat baru tahun kemarin dia pulang umroh. SubhanaAllah tabayun akhi.
Akhirnya karna nih cowok gak pesan-pesan gue memutuskan untuk pergi. Tapi belum beberapa langkah gue pergi, tiba-tiba doi angkat bicara.
"Cappucino" katanya, agak keras.
Mendadak langkah gue berhenti. Loh, ini cowok bisa bunyi toh? Gue kira dia bakal diem aja, taunya bisa bunyi juga kaya gimbot. Tanpa pikir panjang gue langsung menengok kebelakang menghampiri dia lagi.
"Satu aja? " tanya gue.
Kemudian dia sedikit melirik ke arah gue, dan gue langsung mengalihkan tatapan gue ke mesin kopi.
"Iya". jawabnya singkat, dan langsung mengeluarkan notebook dengan ciri khas anak kedokteran. Ada gambar tengkorak-tengkoraknya gitu.
Tanpa banyak ngomong gue langsung menyiapkan kopi mainstream yang biasa dipesan orang-orang disini. Gue tambahin sedikit bubuk karamel diatasnya, dan gue lap ujung bibir gelasnya dengan kasa bersih.
"Silahkan". kata gue seraya menaruh kopi diatas meja nya.
Dia tidak menjawab, mengucapkan terimakasih pun tidak. Dia masih asik menggambar organ yang entah itu apa. Bagus deh, gue jadi gak perlu banyak berinteraksi sama dia.
Gue segera menghampiri komputer cafe, lalu ngescroll ITunes secara random, dan lagu dari Ariana Grande (feat Nicki Minaj) - Said To Said mulai memenuhi ruangan cafe ini...
"Mba alifa, udah jam setengah 2 nih" kata ipeh, yang baru keluar dari area cuci piring.
"Oh iya, last call dong peh" jawab gue. Ipeh pun langsung mengacungkan jempol tanda mengiyakan.Dengan sigap, tubuh kecil Hanifa alias Ipeh langsung meloncat dari satu meja ke meja lain, memberitahu customer bahwa sudah waktunya last call. Ada yang segera membayar, ada pula yang sudah pergi karna telah membayar diawal.
Dari kejauhan gue melihat ipeh menghampiri meja Mas Sam, tapi anehnya dari jauh mereka seperti mengobrol sebentar, kemudian cowok itu menyimpan uang diatas meja lalu membereskan alat tulisnya kemudian pergi meninggalkan cafe."Eh peh.. Peh" gue menghampiri ipeh yang sedang membereskan gelas bekas Mas Sam I'm Not The Only One itu.
"Paan? "
"Ngomong apa lo tadi sama dia? "
"Dih kepoooo"
"Yaelahh gue potong gaji lo nanti! " ancem gue.
"NGANCEMNYA JELEK! "
"ayo dong penasaran nih gue"Ipeh melirik dalam-dalam ke arah gue "sini... " dia menyuruh gue mendekat padanya.
Setelah gue sudah agak mendekat, kemudian dia membisikan sesuatu."Dia waria mba.. "
"ANJIR SERIUS?! " gue langsung mundur beberapa langkah karna kaget.
" Ya kagalah! Percaya ajadah lu"
"Astaga ipehhhh, bercandaan lo serem amat. Lebih serem daripada duduk diangkot terus sebelahan sama ibu-ibu bawa ayam"
"HAHAHHAHHAAH KENAPA PIKIRAN LO KESANA SIH MBAA" ipeh ketawa kencang.
...
"Nih.. " tiba tiba ipeh memberi gue sebuah kertas kecil.
"Apaan nih" gue langsung menyambar dan membaca kertas itu.
Disana ada tulisan
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas 'Sam
RomanceAlifa,seorang gadis yang bekerja didunia malam. Bertemu seorang pria yang bergelut dengan masalah hidupnya. Akan kah Alifa mampu membantunya? Atau mungkin mereka akan saling Jatuh Cinta?