5

197 35 3
                                    

"Hah,dimana sinb?apa yang harus aku lakukan sekarang?". Teriak Jiyeon frustasi dan mengacak kasar rambutnya.

"Mereka sudah perpencar sekarang,aku harap salah satu dari mereka bisa menemukannya.Aku mohon temukan sinb". Ucap Krystal yang mulai berlinang air mata.

"Tunggu". Langkah keduanya terhenti,karena Myungsoo.Pria itu menatap lorong jalan yang ada disebelah kirinya dan langsung memasuki lorong tersebut.

"Ya!kim myungsoo apa yang sedang kau lakukan?!".

"Ikut denganku sebentar!". Jiyeon dan Krystal saling beratatapan,namun setelah itu mereka menyusul Myungsoo yang sudah hilang memasuki lorong jalan tersebut.

Disana Myungsoo nampak berjongkok dan mengambil sesuatu yang tergeletak tak jauh dari tempat sampah."Pisau?apa yang telah terjadi disini?".

"Apa itu?". Tanya Jiyeon dan tidak ada jawaban dari Myungsoo.

"Hey!ada pistol disini!". Teriak Krystal yang langsung mengambil sebuah pistol yang dilihatnya.

"Benar,pasti tadi ada percobaan pembunuhan.Kalian berdua ikuti aku,ada darah di mana-mana dan itu mengarah kesana". Myungsoo langsung berdiri,melangkahkan kaki jenjangnya,tetapi Jiyeon menahan tangannya dan menatap bertanya kearah Myungsoo.

"Kita harus mencari Sinb!apa gunanya kita mencari hal konyol seperti ini,Myungsoo?!".

"Konyol katamu?.Chagiya lihat,apa kau tidak mengenali jam tangan disana?". Myungsoo menunjuk jam tangan yang yang tadi tergelat disamping pisau yang dia pegang saat ini.

Jiyeon berjalan mengambil jam tangan tersebut."Park Bogum!!". Terkejut?pasti,mata Jiyeon membola sempurna,mengingat orang yang pernah muncul dimasa lalunya yang kelam,begitu juga dengan Krystal yang mendengar nama Bogum,pikirannya kembali ke orang yang tengah dia cari.

"Sinb dalam bahaya!". Sontak,mereka langsung berlari mengikuti jejak darah yang ada.

Sudah terlalu lama berlari,mereka berhenti dan bertanya kepada seorang pria paruh baya yang terlihat kebingungan."Permisi pak". Pria tersebut sedikit terkejut,kemudian membungkuk.

"Ah ne.Ada apa?apa kalian butuh bantuan?".

"Kami hanya ingin bertanya.Apa tadi ada seseorang yang lewat ke sini?".

"Tidak,aku rasa tidak ada orang yang lewat sedari tadi". Pria itu nampak berfikir.

"Anda yakin?dia seorang wanita,rambutnya panjang dan dia...eum...". Krystal nampak ragu melanjutkan ucapannya dan berfikir mungkin pikirannya itu belum pasti.

"Dia terluka". Timpal Jiyeon.

"Ah gadis cantik itu.Ne aku melihatnya,apa dia dengan seorang laki2?.Aku kira mereka habis dirampok".

"Apa maksud anda?".

"Aku seorang sopir taxi dan kebetulan aku lewat jalan sini,karena jadwal kerjaku sudah habis,aku memutuskan untuk pulang.Tapi,tiba2 ada seorang gadis yang menghentikan mobilku dan dia membawa seorang pria yang tengah terluka parah.Aku pun menghentikan mobilku dan mereka masuk,aku terkejut,bukan hanya pria itu yang terluka gadis itu juga terluka dan wajahnya benar2 pucat".

"Lalu dimana mereka sekarang?".

"Ah,kalau itu saya tidak tahu tuan.Soalnya mobil saya dibawa pergi oleh mereka.Tapi saya sempat mendengar gadis tadi menyebut nama seseorang,kalau tidak salah Krys...krys....".

"Krystal?". Tanya Krystal yang langsung memotong ucapan pria paruh baya itu.

"Maja!krystal,iya krystal!".

"Dimana arah mobilnya pergi?".

"Kesana tuan". Tunjuk pria itu kearah kiri.

"Aish!sial,jika seperti ini kita hanya berputar-putar sedari tadi". Mereka bertiga langsung berlari tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada sopir taxi tersebut.

Goverment War (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang