Badan tegap
Tubuh proposional
Memiliki masa depan
Dan seorang pembela negaraYa Allah.. Perempuan mana yang tidak terpikat bila ada pria seperti ini menghampiri hidupnya?
Tapi tentu bukan wanita sembarangan pula yang bisa mendampingi laki-laki pilihan sepertinya.
Mungkin diluar sana banyak pula yang menginginkan untuk dapat menemanimu dan selalu mendampingimu, ibarat memperebutkan sebuah piala emas.
Termasuk diriku ...
Namaku gera,
Sudah sejak lama aku mendambakan seorang abdi negara.
Aku begitu sangat mengagumi sosok tersebut sejak masih dibangku sekolah, hingga kini aku bekerja di salah satu mall di kota Solo.
Mungkin karena ayahku dulu juga seorang tentara, dan lingkupku juga banyak yang menjadi seorang abdi negara sehingga rasa kagum pada abdi negara begitu melekat padaku.Hingga pada suatu hari tepatnya pada hari kamis sore sekitar pukul 16:15 PM aku bertemu dengan seorang yang merebut seluruh isi hatiku.
-16:15 pm
pom bensin"Ra..neduh dulu aja ya dipom, ujannya deres bngt"
Aku dan temanku memutuskan untuk berhenti di sebuah pom karena turun hujan yang sangat lebat.
"Eh.. Bntr ya aku ke kamar mandi dlu kebelet pipis bngt ni"
Aku pun masuk kedalam toilet, dan ketika aku keluar aku merapikan diriku yang lusuh di cermin samping toilet.
Dan ketika aku membalikkan badan .."Subhanallah..."
Aku mendapati sesosok laki laki tegap, berseragam cokelat dengan tatapan yang mampu menembus jantungku , rambut dan wajahnya basah terkena air wudhu.
Hatiku seakan berhenti berdetak untuk seperskian detik.Dia pun berlalu dihadapanku sambil mengganggukan kepala (isyarat menyapa dalam adat jawa) dan memasuki musholla yg tepat berdampingan dengan toilet.
Aku benar-benar terpaku dibuatnya.
Ya Allah.. Siapakah laki-laki itu.Aku berjalan dan berhnti di samping musholla, dari jendela aku dapat melihat jelas dia sedang sholat.
Ingin sekali aku berada dibelakangnya menjadi makmumnya, tapi sayang aku sedang halangan. Aku hanya mampu melihatnya dari balik jendela setiap gerakkannya begitu khusuk.Ada sesuatu yang seakan mendorongku untuk berkenalan dengannya, tapi apa aku sudah gila akan menghampirinya dan berkata "mas boleh kenalan"
Ahhh itu hanya akan terlihat bodoh dimatanya. 😞
Aku harus bagaimana ya Allah.
Belum tentu besok aku dapat bertemu dengannya lagi.Tiba-tiba temanku menghampiriku dan membangunkanku dari lamunanku.
"Ra!"
(Sambil menepuk pundakku)
"Ehh.. Apaan sih! Ngagetin aja"
Ujarku sebal.
"Lama banget sih, ngapain lagi berdiri disini. Ngeliatin siapa sih?""Nggak.. Nggak liatin siapa-siapa" kataku bohong.
"Bohong..."
Mungkin dia menangkap sesosok laki-laki itu dalam pandangannya
"Naahh... Pasti lagi liatin tentata itu kan yang lagi solat???ngaku.."Aku spontan langsung malu mendapati dia tau kebenarannya.
"Apaan sih.. Enggak kok"Tiba-tiba.. Laki-laki itu keluar dan melihat aku dengan temanku.
Lagi-lagi aku terpaku dibuatnya.
Dia pun bergegas untuk memakai sepatunya.
Dalam hatiku berkata "jangan pergi dulu,, aku blum tahu namamu"Mungkin temanku tau apa yang aku harapkan, dia pun menghampiri laki-laki itu dan....
"Mas, boleh minta nomer kontaknya?"
Whatttt??
Beraninya dia, tidak seperti aku 😞Tanpa aku sangka dia memberikan nomer itu pada rena.
Mereka pun saling berjabat tangan dan seperti ada api dikepalaku.Lalu dia pun pergi dan menghilang dari pandanganku.
Rena pun menghampiriku sambil menyodorkan nomer hp nya "nih... Kamu butuh nmrnya kan. ?"Tobecontinue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijinkan aku mencintaimu
Teen FictionTidak menyentuh rokok apalagi menyentuh alkohol Tidak pernah pula pergi ke diskotik Apalagi sampai kehilangan "kehormatan" Kekuranganku hanya satu.. Yaitu aku bukanlah seorang perawat/dokter yang banyak diidamkan kaummu Aku hanyalah seorang pekerja...