Bila aku dapat bertanya

7.8K 261 51
                                    

Seperti biasa, setelah pulang kerja jika aku shift pagi Rena selalu ingin bertemu denganku seperti biasa.
Kami selalu menghabiskan waktu di sebuah cafe hanya untuk bersenda gurau.

-18:10 pm

"Ra.. Kenapa sih? Kok suntuk gitu mukanya?"

Sungguh aku merasa seperti ada ribuan pertanyaan dalam kepalaku yang membuatku enggan menatap wajah Rena. Hal itu mungkin terlihat dari raut wajahku yang terlihat tampak lesu dan tidak bersemangat.
Rasanya kurang tepat bila aku langsung bertanya padanya "kamu ada hubungan apa sama mas lutfi"-"Ren..kamu suka sama mas lutfi?"-"Ren kok kamu ga pernah cerita kalo kamu pernah kontekan"

Aaahhh... Ini rasanya sungguh tidak membuatku nyaman.

"Eh..enggak.." Ujarku
"Enggak? Enggak apa?"
"Maksudku gakpapa renn..."
"Boong"

Hmm..Rena selalu tau persis sepertinya jika aku sedang berkata bohong.

"Beneran. Aku cuman lagi capek aja bosen gitu sama kerjaanku"
"Kenapa?emang temenmu ga enak?apa cari kerjaan lain aja, aku bantuin cari"

Ya Allah.. Inilah yang terkadang membuat Rena dimataku menjadi sosok teman yang sangat baik. Sudahlah aku urungkan saja niatku untuk menodongnya dengan berbagai pertanyaan aneh.

"Mungkin.. Kayaknya memang aku harus cari kerjaan lain, tapi cari kerjaan sekarang itu gak gampang ren"

"Iya sih.. Emang ga gampang.
Eh tapi kan kamu jago lukis, jago nyanyi, kenapa kamu ga buka usaha gitu?"

"Maunya sih gitu, tapikan kalo usaha butuh modal. Aku buat nabung aja susah , ga pernah bisa soalnya ya kamu tau sendiri lah"

"Tenang aja .. Aku bantu.."

"Iya maksih Ren, aku usaha dlu sendiri nanti kalo emang udah mentok baru aku minta tolong kamu . "

"Oke oke deh kalo gitu, yaudah pesen makan yuk laper nih"

----------

Kenapa aku masih saja diselimuti rasa penasaranku.
Ini sungguh menyiksa ya Allah, apa aku merasa cemburu ketika aku mengetahui bahwa Rena lebih dulu mengenal lutfi? Tapi bagaimana mungkin, bila aku merasa cemburu itu berarti ada sesuatu yang terjadi pada perasaanku.
Lalu bagaimana bisa perasaan itu ada secepat itu pada diriku.
Bila aku tidak merasa cemburu lalu kenapa saat aku tahu hal itu membuat dadaku terasa sesak sekali ya Allah.
Tidak ..
Ini hanya perasaan iri sesaat saja karena Rena lebih berani dan lebih cepat akrab dengan orang baru. Iya mungkin itu alasannya. Bukan rasa cemburu. Bukan..

Lalu kenapa aku tidak bisa?
Mungkin aku harus mencobanya.

Kuambil ponselku dan aku berniat untuk menghubungi mas lutfi.
Kali ini mungkin yang mendorongku untuk menghubunginya bukanlah keberanian, melainkan rasa penasaran yang tidak bisa kupungkiri selalu menyelimutiku saat ini.

📱
"Asalamualikum mas lutfi"

Baiklah.. Sekarang dadaku sangat sesak dan tanganku mulai dingin.
"Dia balas ga ya"-"ahh pasti enggak"-"kok lama banget ya"
Begitulah kata-kata yang ada di otakku saat ini.

🕛🕧🕐🕜🕑🕝🕒🕞🕓🕟🕔🕠🕕

drrrtt...drrrttt...drrrttt

Aku sempat menutup mataku dan bernafas dalam-dalam saat akan membuka ponselku, berharap itu pesan darinya

📱
"Walaikumsalam,..maaf siapa ya?"

Ya Allah ....
Aku tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan senangku saat ini .
Aku sampai tidak bisa mengatur nafasku secara beraturan.

"Aku Gera mas.. Yang kemarin telfon"
"Oh iya dek, gimana?"

Gimana?
Apanya yang gimana ya.
Aduh harus bales apa ya...

"Ga gimana2 hehehe..."
"Hehehe..lucu"
"Lucu? Apanya mas?"
"Ya kamu.."
"Kok bisa?"
"Ya kamu ngirim pesan kan pasti ada tujuannya, trus aku tanya gimna, kamu blg ga gmna2.. Hehe"

Demi apapun detik ini aku sangat merasa senang sekali .
Sebenarnya aku ingin bertanya padanya tentang Rena , tapi mungkin tidak detik ini.

"Hehe..maaf mas.
Saya cuman pengen tau kabarnya aja"
"Ohh.. Kabar mas baik dek. Kamu gimana?"
"Alhamdulilah mas baik juga..
Masnya asli mana"
"Aku asli solo kok dek, adek sendiri"

Wahh..asli solo . Berarti deket dong

"Oh..Solo kak.. Kalo saya Bogor kak"
"Loh kok bisa sampe solo?"
"Hehe..ceritanya pendek"
"Hahaha.. Maksud kamu panjang?"
"Hahahaha...iya mas.."
"Yaudh kapan-kapan cerita ya kalo misal mas pesiar lagi kita ketemu"

Degggg....degggg...deggggg

Dia bilang "kalo misal mas pesiar lagi kita ketemu" kalau misal disini ada trampolin aku rasanya ingin loncat yang tinggi banget.

"Aku tunggu mas..hehehe"
"Iya dek..kamu belum tidur?"
"Belum mas, kalo udh tidur ya ga bisa smsan mas..hehe"
"Maksud mas ini udah malem..kamu ga tidur?"
"Belum mas,, masnya mau tidur?"
"Enggak dek entar malam mas ada tugas,"
"Oh gitu mas. Semangat ya"

Aduhh...berlebihan gerrrr...
Apa-apaan lagi pake acara semangat segala , memangnya dia lagi maraton disemangatin. 😞

"Iya dek ..maksih ya.
Yaudh dek udah dulu ya mas mau tugas dulu. "
"Oh iya mas silahkan"

Selesai deh obrolannya.
Tapi.. Meski hanya ngobrol seperti itu saja sudah membuatku sangat sangat sangat senang.

Aku harap apa yang aku harapkan tidak melukai ku kelak..

Ijinkan aku mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang