Terkadang aku berpikir apa salahnya menjadi seorang janda?
Apa itu sesuatu yang sangat memalukan? Kenapa mereka seperti terlihat sangat marah saat melihatku, menghindariku, tidak bicara ataupun memandangku dan menganggapku seolah aku tidak ada.
Aku tidak melakukan apapun, tapi kenapa mereka menghukumku seperti ini?
Tolong lihatlah aku seperti kalian melihat manusia lainnya.
Park shin hye wanita berusia 27 tahun, seorang janda muda yang dicerai oleh suaminya sendiri karena dianggap membunuh anaknya. Demi Tuhan, itu tidak pernah dia lakukan. Menyakiti anaknya sama saja dengan menyakiti dirinya sendiri. Shin hye tidak ingin lagi membuka luka lama itu, luka yang tidak akan bisa dia lupakan dan juga apa yang mereka katakan adalah benar, dia adalah seorang penjahat. Setidaknya dia mengakui dirinya bersalah, tapi tidak membunuh darah dagingnya.
"Pergilah dari sini, kenapa kau tidak sadar juga kalau kami sangat muak melihatmu.
"Itu benar, kau harus meninggalkan tempat ini. Kami tidak ingin lingkungan tempat tinggal kami lebih terhina kalau kau masih tinggal disini. Keluargamu saja mengusirmu bagaimana dengan kami? Kami ingin kau segera pergi dari sini!!
Shin hye hanya bisa diam mendengarkan semua caci maki yang mereka lontarkan padanya. Menangispun sudah tidak bisa dia lakukan, hanya menahan dan menerima hina-hinaan itu. Mungkin benar, seharusnya dia pergi sejak dulu. Tidak ada lagi yang menginginkannya terus berada disini, bahkan Yong hwa pun sudah tidak peduli padanya.
Kenapa kau masih mengharapkannya Shin hye, sudah jelas dia menyalahkanmu, dia meninggalkanmu dan dia menceraikanmu. Meninggalkanmu seorang diri dan membiarkanmu menderita seperti ini. Jangan lagi sebut namanya dalam pikiranmu Shin hye, kau harus kembali hidup. Kau harus buktikan kalau kau tidak bersalah dan bisa hidup dengan baik tanpa mereka.
***
"Ibu sudah menghubungimu berkali-kali tapi kau tidak menjawab satu pun dari panggilanku Jung yong hwa. Apa kau sudah tidak menghormati aku sebagai ibumu!!
Yong hwa baru saja pulang dari kantornya dan benar saja lagi-lagi dia kena omelan ibunya. Setiap hari selalu sama seperti ini, tapi dia juga tidak pernah menyadarinya bahkan mengubah sikapnya. Yong hwa menjadi sangat dingin setelah perceraiannya dengan Shin hye dan kematian putranya.
"Jawab ibu, ibu sedang bicara denganmu.
"Aku tidak ingin menjadi anak kurang ajar yang membantah ucapanmu ibu, jadi aku akan membiarkanmu mengatakan apapun dan seperti inilah aku." Ujar Yong hwa tanpa ekspresi, dia pun langsung berjalan meninggalkan ibunya yang tentu saja semakin marah dengan ucapan Yong hwa tadi.
"Dasar anak bodoh!!" umpat Jung taeri setelah Yong hwa meninggalkannya.
Yong hwa menutup pintu dengan pelan, melempar jas dan tas kerja diatas ranjang. Dia duduk di sebentar sembari membungkukan tubuhnya. Memejamkan matanya sebentar, tanpa sadar setetes airmata kecil mengalir dari ujung matanya.
Untuk sekian kalinya selama 2 tahun tidak terhitung sudah berapa banyak airmata yang dia jatuhkan. Kenapa Yong hwa seperti itu? Apa dia terluka? Apa yang membuatnya terluka hingga seperti ini? Dan siapa yang bertanggung jawab atas luka yang dia rasakan? Jawabannya adalah dia... wanita itu, wanita yang enggan dia sebutkan namanya.
Yong hwa membuka jam tangannya, dilihatnya jam tangan itu dengan seksama seperti hari-hari sebelumnya. Yong hwa membalik jam tersebut dan kembali membaca tulisan itu lagi. " Untuk yang terkasih, suami dan ayah terbaik kami Jung yong hwa"
"Aku tidak bisa seperti ini terus." Gumam Yong hwa menatap lekat jam tangan itu dan memasukannya ke dalam laci.
Hari baru akan menyambutmu besok, tidak ada lagi kesedihan, tidak ada rasa luka dan tidak ada lagi cinta yang bisa kau terima. Mereka semua sudah mati tidak tersisa, sekarang hanya ada dirimu, dirimu seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please ...
Short StoryKau tidak tahu betapa terluka aku saat semua orang menagtakan kalau aku adalah seorang pembunuh, pembunuh anaknya sendiri. Aku tidak masalah jika semua orang menuduhku seperti itu, tapi kenapa kau juga melakukannya? kenapa kau tidak percaya padaku...