[1] Ikatan

18.4K 956 31
                                    


Happy reading!

Warning!!! Typo bertebaran

.

.

.

.

.

Daann.. Disinilah aku, di depan pintu gerbang sebuah bangunan yang akan mencetak seseorang agar menjadi generasi yang baik dan mulia, katanya! Tapi menurutku, selagi ada 'mereka' beserta antek-anteknya, aku tidak yakin bahwa yang dikatakan oleh orang-orang penting dari sekolah ini beserta janji-janji yang bisa mereka berikan selama berjam-jam waktu itu akan terlaksana dan terwujud sebagaimana mestinya.

Hei! aku bahkan harus menahan kantukku yang sudah menyerang, menahan agar mataku tidak tertutup yang sudah terasa sudah ingin menyatu satu sama lain seperti diberi lem perekat. Untung saja waktu itu mama Lidya mengancamku agar tidak sampai tertidur.

Dan puff.. Ajaibnya..

Ucapan mama Lidya bagaikan mantra mengerikan bagi mataku dan rasa kantukku itu pun kabur entah kemana.

***

"Selamat pagi Alycia!" sapa seorang gadis yang hari ini memakai baju merah dan celana jeans hitam itu, pakaian apapun yang melekat di tubuhnya selalu cocok ya?

"Selamat pagi juga Ili!" jawab Alycia sambil menghentikan langkahnya dan menoleh pada seseorang yang menyapa itu sebelumnya.

Ili.. Ya, Iliana Belen Nieander yang memanggilnya. Seorang gadis cantik, anak dari pemilik universitas yang mereka tempati itu. Baru beberapa hari ini dia masuk dan langsung mau berteman dengannya. Padahal banyak anak lain yang berusaha untuk menjadi temannya. Tetapi kenapa dia? Entahlah. Pernah Alycia tanyakan padanya dan jawabannya adalah..

'Aku tidak mau berteman dengan mereka yang hanya memikirkan dirinya sendiri, mereka hanya mau memerasku dan menjadikanku alat kepopuleran mereka saja. Aku memilihmu karena aku yakin kau tidak sama dengan rubah rubah itu. Dan aku merasa auramu itu berbeda, Alycia.' Hahah.. Rubah katanya, mungkin itu ya kata yang tepat untuk mewakilinya. Dan auraku? Berbeda? Apa-apaan yang satu itu? Ckckck.

"Apa jadwalmu hari ini, Nona Froska?" tanya Lili yang tentu saja membuat lamunan gadis di sebelahnya itu seketika buyar.

Alycia memutar bola matanya malas, "Sudah kubilang jangan panggil aku dengan sebutan itu!" "Hari ini aku akan bertemu dengan Mrs. Odelia dulu." jawabnya, sambil membenarkan letak bukunya yang ia bawa.

"Lagi? Bagaimana dengan mata kuliahmu? Kau akan terus tertinggal Alycia."

"Ya ampun, aku hanya akan berkonsultasi sebentar saja. Aku akan mengikuti lomba lagi bulan depan dan harus terus mendapatkan informasi. Lagipula aku kan tidak setiap hari berlatih. Mungkin hanya akan sedikit terlambat masuk saja."

Alycia sering bingung dengan sahabatnya yang satu ini, sering berlebihan hanya karena dirinya yang melakukan sesuatu yang memang seharusnya dilakukan. Padahal kan mereka baru saja kenal.

"Oohh.. Oke, kalau begitu aku akan ke kelasku dulu ya? Hari ini mata kuliah kita sama kan?"

"Hm, nanti aku akan menyusul ke kelas," "Kalau begitu aku pergi dulu ya?" kata Alycia sambil bersiap untuk pergi.

"Oke,sampai jumpa di kelas, Al." jawab Ili sambil melambaikan tangannya.

***

"Ahh.. Akhirnya kau datang tepat waktu Al. Aku kira kau akan terlambat lagi." kata Ili setelah melihat sahabatnya itu duduk di sebelahnya.

My Heart (Cor Meum) ✔ (PINDAH KE DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang