2011
Bel pulang sekolah bunyi, semua anak murid disekolah senang mendengarnya karena mereka bisa pulang dan istirahat dirumah masing masing, berbeda dengan Airin, ia malah mengerjakan tugasnya disekolah ketika pulang sekolah.
"Oke, gue sendirian lagi disekolah karna tugas" Airin bergumam dalam hatinya.
Tapi ternyata Airin bukan satu satunya murid yang tersisa disekolahnya, namun anak yang berasal dari ekskul basket masih tersisa disekolah, mereka latihan untuk mengikuti lomba team basket antar sekolah. Salah satu dari mereka melirik ke kelas XII IPA 3 karena ia melihat seorang siswi perempuan sendirian, ia terus menatap siswi perempuan itu.
"Ji, itu manusia bukan sih?" Ken bertanya pada Oji dengan menunjukan tangannya ke arah kelas IPA 3
"Manusia lah, lo kira sekolah ada setan sekolah" balas Oji
"Lagian rambutnya panjang, kaga dikuncir pula" balas Ken
"Emang gaboleh cewek punya rambut panjang?" Tanya Oji
"Iya deh Ji terserah lu" jawab KenBeberapa saat kemudian, ken penasaran dengan wajah perempuan itu, akhirnya Ken memutuskan untuk pura pura melewati kelas Airin agar melihat wajahnya Airin.
"Ternyata manusia beneran" kata Ken dalam hatinya.
Airin belum selesai mengerjakan tugasnya, sedangkan anak dari ekskul basket sedang berlatih dibawah teriknya matahari
*prayyyyyyy
Airin yang tengah mengerjakan tugas terkejut seketika mendengar pecahan kaca dikelasnya. Anak anak dari ekskul basket langsung berlarian munuju kelas IPA 3.
Kaca kelas IPA 3 pun pecah karena lemparan bola basket yang sangat kencang."Lo semua gimanasih! Kalo gabisa main basket, gausah sok sok megang bola basket !" Airin membuat suasana hening dengan kemarahannya.
"Airin gue minta maaf atas nama anak basket kalo udah ganggu lo disini dan bikin kaca kelas lo pecah" Yosep meminta maaf mewakilkan semuanya, karena Yosep ketua ekskul Basket.
"Siapa yang udah bikin keributan dan memecahkan kaca sekolah?!" Pak Husain membentak semua murid yang ada di kelas IPA 3
"Saya minta maaf pak, saya yang sudah melempar bola basket itu dan membuat kacanya pecah, saya minta maaf pak, saya tidak sengaja" Ken pun langsung mengakui kesalahannya.
"Pokoknya kalian yang ada disini, terutama anak basket, kalian bapak hukum!" Kata pak Husain
"Tapi saya jangan pak" sahut Airin
"Kamu gak denger? Bapak bilang semua!" Pak Husain berteriak dikelas itu dengan raut wajah yang kesal.
"Sekarang kalian bersihkan pecahan kaca ini! Dan berdiri dilapangan sampai jam 6 sore, dan membuat permohonan maaf kepada sekolah" tegas Pak Husain, lalu Pal Husain pun langsunh meninggalkan murid muridnya.Murid murid pun langsung membersihkan pecahan kaca itu, kecuali Airin, ia malah sibuk bermain dengan ponselnya.
"Lo kan cewek. Bantuin kek jangan diem aja" Kata Oji.
"Yaelah gasuka aja lu. Lagian gue gasalah, ngapain gue harus bantuin" sahut Airin.
"Yaudah lo gausah ngotot dong jadi cewek" sahut Ken
"Lo diem aja deh. Mending beres2 cepet, gue pengen pulang, garagara lo gue jadi dihukum" sahut Airin dengan kesal.
Ken pun langsung terdiam karena ia merasa bersalah tapi tidak ada kata maaf yang keluar dari mulut Ken kepada Airin.Setelah selesai memebereskan pacahan kaca, murid murid dan Airin pun langung begegas kelapangan untuk menerima hukumannya. Mereka berdiri menghadap tiang bendera sampai jam 6 sore. Setelah hukumannya selesai, Airin pun langsung bergegas pulang kerumahnya.
Dirumah, Airin disambut amarah dari ibunya. Berbeda dengan Ken, yang disambut dengan masakan ibunya.Airin langsung pergi ke kamarnya dan merapikan kamarnya, dan mandi membersihkan dirinya, Airin tidak pernah melupakan mandi sore dalam keadaan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Teen FictionWhen you waiting for the perfect time. But when the perfect time comes, you lost everything, lost your love, lost half of your life, loss your memory, you get insecure, confused. You get no chance. Untill you find your "destiny".