Jodohku Temanku

Hari Sialan [1]

Happy Reading 😉

******

"Ahhh sial gue telat lagi nii" gumam seorang cewek yang sedang berada didepan gerbang sekolahannya yaitu SMA Tunas Jaya.

Cewek dengan rambut pendek sebahu itu sedang meruntuki kesalahannya karena telat bangun.

Itu semua karena ia tidur pukul 2 pagi demi menonton para idol tercintanya yaitu EXO. Dan membuat cewek itu bangun pukul 6 pagi hingga menyebabkan cewek itu harus bisa bersiap siap dalam waktu 15 menit.

Tapi nyatanya waktu, 15 menit untuk ukuran seorang cewek itu sedikit banget, karna kan cewek harus dandan dulu ya kan.

Karna jarak rumah sampai sekolahnya itu jauh dan kira kira sampai 30 menitan.

Jadi dapat dipastikan bahwa cewek itu telat.
Cewek yang berada didepan gerbang itu adalah Aliyana. Aliyana Theo Teressa lebih tepatnya.

Aliyana Pov

"Sial gue telat lagi, bisa habis ni gue ama si botak" gumam gue

Gue pun melangkahkan kaki kedepan gerbang yang sudah ditutup itu. Gue lihat ada guru yang sedang berada di meja piket.

"Wahh sialan beneran si botak lagi, mampus dah gue" gumam gue.

"Heh kamu yang didepan gerbang, ngapain kamu disana cepet kemari"

"Eehh iya pak" gue terkejut dan langsung menoleh kesumber suara dan teryata itu si botak.

'Harus siap batin inimah'

Sekarang gue baru sadar gimana caranya masuk orang pintu gerbangnya aja masih dikunci, gue itu terkadang heran dengan sibotak yang mendadak pikun kok bisa gitu lho jadi pikun dadakan.

"Gimana saya mau masuk pak, pintu gerbangnya aja masih dikunci" gue bicara dengan agak teriak agar tu guru denger.

Karena berdasarkan berita yang sampai ke telinga gue itu, bahwa si botak alias pak Toni itu sekarang sedang bermasalah dengan pendengarannya maka dari itu gue agak teriak agar tu guru nggak salah denger.

"Ohh iya bapak lupa"
Pak toni atau yang biasa gue panggil pak botak itu berjalan ke arah gue dan langsung membuka gerbangnya.
Gue pun langsung masuk dan hendak pergi ke kelas, namun sebelum gue berbelok arah tu guru udah manggil gue aja.

"Heh kamu, mau kemana kamu"

"Saya pak"sambil nunjuk diri gue sendiri dengan telunjuk.

"Iya siapa lagi kalau bukan kamu"

Gue hanya bisa cengengesan karna gue tahu guru itu sedang memikirkan hukuman yang pas buat gue.

"Kenapa kamu telat"

"Saya kesiangan bangun pak"

Alasan yang klasik bukan, tapi itu memang kenyataannya. Masak iya gue ditanya harus boong dan jawab,

'aduhh bapak maaf bapak tadi itu jalannya macet dan juga bis yang saya naiki itu berhenti berhenti terus, masak saya harus nyuruh supir bis nya agar mau ngebut ntar kalau dijalan ada apa apa bapak mau tanggung jawab.'

Nggak mungkin kan kalau gue jawab kek gitu seperti cewek cewek alay di sekolah gue. Secara gue kan anak yang baik dan jujur *eaeaa

"Kenapa bisa kesiangan"

"Kenapa ya pak, saya juga lupa kenapa saya bisa kesiangan" gue berlagak sok mikir gitu.

Gue lihat pak Toni membelalakan matanya saat denger jawaban gue.