"Eomma!!" jerit seorang gadis yang sedang berlari menuju ke arah dapur.
"Yaa!! Park Jihyo!! Jangan lari lo! " teriak seorang laki-laki sambil mengejar gadis tersebut yang bernama ^Park Ji Hyo^.
Jihyo berlari menghampiri ibunya, lalu bersembunyi dibalik tubuh ibunya.
"Ada apa ini?" tanya ibu mereka bingung.
"Jihyo! Sini lo!" ucap Park Jin Young, kakak dari Jihyo.
"Kenapa Jinyoung? Hm? " ibu mereka masih bingung,
"Eomma, kemarin malam aku ngerjain tugas kampus di laptop. Aku ketiduran, dan laptopnya belum aku matikan. Tapi Jihyo malah mematikannya, dan itu tugasnya belum di save omma..., " adu Jinyoung kepada ibunya.
"Aku engga sengaja!" bela Jihyo pada dirinya sendiri.
Jinyoung mendelik, lalu menatap sinis adiknya "engga sengaja apa hah?! Makanya apa-apa itu tanya dulu! Jangan seenaknya!"
"Udahlah Jinyoung, kan adik kamu engga sengaja.. Udah ah, sekarang kalian sarapan dulu"
"Iya."
***
Jinyoung, Jihyo, dan ibu mereka sedang sarapan. Tidak ada obrolan di antara mereka, hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring. Jinyoung sedari tadi hanya diam, dia masih kesal kepada Jihyo.
" Jinyoung.., " Ji Eun (nama ibu mereka) membuka obrolan terlebih dahulu.
Jinyoung hanya berdehem menjawab panggilan ibunya, Ji Eun hanya tersenyum lembut, dia paham saat ini anak laki-lakinya itu sedang badmood.
" Kamu masuk kelas sore kan? " tanya Ji Eun kepada Jinyoung
"Ne," -Jinyoung
"Antar Jihyo ke sekolah ya? Eomma harus ke kantor, gaakan sempat kalo nganterin Jihyo dulu," ucap Ji Eun lembut.
"Engga mau, suruh dia naik taxi aja," ucap Jinyoung tanpa menatap ibunya, dia masih sibuk dengan makanan didepannya.
"Yaa oppa! Jangan kaya cewe, gitu doang marah.. Cihh," Jihyo kesal karna Oppa-nya itu dari tadi masih marah kepadanya.
"Berisik!" Jinyoung menatap sinis kepada adiknya itu. Jihyo berdecak sebal.
"Eomma, liat tuh anak laki-laki eomma!" adu Jihyo
"Jinyoung.. Jangan gitu sayang, dia kan engga sengaja. Anterin adik kamu ke sekolah ya?" Ji Eun menatap Jinyoung dengan sayang, dan Jinyoung yang melihat itu langsung luluh. Dia tersenyum kepada ibunya, lalu menangguk.
***
*di dalam mobil
"Oppa jangan marah dong,"
"Jinyoung Oppa..,"
"Oppa ganteng,"
"Oppa..,"
"Aduhh dedeq di diemin gini sama orang ganteng,"
"Cihh, untung ganteng!"
"Untung kakak gue!"
"Yaa!! Oppa, jangan diemin gue napa?!"