✨Prolog✨

1.6K 396 595
                                    

Disarankan dibaca dengan hati yg ikhlas dan tulus, jgn asal scroll ke bawah aja🤗, biar read sama votenya gak jomplang, hehe

Disini ada yang jadi pengurus kelas?

Luna, salah satunya dan menjabat sebagai ketua kelas. Sebenarnya ini bukan kemauan Luna tetapi kerjaan teman-temannya yang secara sekongkol menunjuknya sebagai ketua kelas, dan sialnya lagi, Bu Sumi, wali kelasnya menyetujuinya tanpa menanyakan apakah Luna bersedia.

Semisal teman di kelasnya itu seperti member BTS, dengan senang hati Luna menjadi leader-nya. Tapi realita tak semulus ketiak Jungkook, teman sekelasnya itu seperti anak paud yang susah diatur.

"Vin, jangan duduk di atas meja!" bentak Luna ketika ia berjalan masuk ke kelas.

"Suka-suka gue dong." balas Malvin.

Luna mendekati Malvin lalu menarik cowok bertubuh cungkring itu hingga turun dari atas meja. Kini Malvin sudah berdiri tepat di depan Luna. "Sekali lagi lo duduk di meja, gue laporin ke BK!"

"Ya ampun, duduk di meja aja dilaporin ke BK?! Nyesel gue dulu ngejadiin lo ketua kelas."

Luna menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Siapa juga yang nyuruh ngejadiin gue ketua kelas,"

"Au ah gelap."

Luna tersenyum penuh arti, ternyata menjadi ketua kelas menyenangkan juga. Karena dapat menyalurkan emosinya waktu PMS ke teman-temannya.

Cewek penggemar oppa-oppa korea itu menyibakan rambutnya, lalu beranjak jalan ketempat duduknya.

Kemudian Luna mengeluarkan buku mapel sesuai jadwal selanjutnya setelah jam istirahat menjeda pembelajaran beberapa menit yang lalu.

Tidak lama kemudian datang Pak Harun, guru sejarah yang rambutnya mulai memutih setiap harinya itu.

"Selamat siang, Pak." sapa para siswa.

Pak Harun maju beberapa langkah ke depan. "Selamat siang anak-anak, jadi hari ini kita akan melanjutkan bab selanj-, sebentar... kenapa kursi di belakang itu kosong."

Seluruh siswa menengok ke belakang melihat kursi yang ditunjuk Pak Harun. Dan itu merupakan tempat duduk si bad boy. Apakah dia sudah pulang? Tidak mungkin, tasnya masih diatas meja.

"Ketua kelasnya mana ini?"

Luna mengangkat tangannya dengan malas, mengerti apa yang dimaksud Pak Harun. "Saya, Pak."

"Silahkan keluar, cari teman kamu itu!"

"Saya saja, Pak," sahut Malvin.

"Yang disuruh gue, ngapain lo. Gue tau nih pasti lo cuma pengen nyekip pelajaran kan?"

"Huuu, dibantuin malah nuduh yang enggak-enggak. Yaudah gajadi."

Luna melirik tajam sebentar kearah Malvin, lalu berjalan keluar kelas mencari keberadaan pria yang seenaknya membolos pelajaran itu.

Sudah dicarinya pria itu di kantin namun tidak ada. Luna beralih mencari ke lapangan, juga nihil hanya ada para siswa dari kelas lain yang sedang melakukan pemanasan sebelum pelajaran olahraga dimulai.

Huh, kini Luna menyesal tidak membiarkan Malvin mencari pria itu. Ia jadi kelelahan sendirikan.

Kaki jenjangnya terus melangkah menyusuri pinggir lapangan. Dalam langkahnya Luna berpikir, "Apa di toilet yaa?"

Mungkin sajakan?

Luna menuju toilet di clotter kelasnya. Sekitar lima menit ia sudah sampai didepan pintu toilet cowok. Apa tidak apa-apa ia masuk? Ahh, masa bodo, kan Luna hanya ingin mencari pria itu bukan bermaksud buang air kencing disitu.

"Woy, ada orang nggak?" Luna berjalan dengan pelan-pelan memasuki area toilet cowok.

Indra penciuman Luna bisa menghirup asap rokok di toilet cowok, jadi disini pasti ada orangnya.

"Ngapain lo?" tanya seseorang.

Akhirnya orang yang dicarinya dari tadi ketemu juga. Luna mendekat kearah pria yang sedang asik bersandar di dinding toilet sambil merokok tanpa rasa dosa itu.

"Gue yang seharusnya nanya. Ngapain lo malah disini bukannya masuk ke kelas?!" Luna menaikan dagunya.

"Bukan urusan lo." balasnya sengit.

"Urusan gue lah, gue kan ketua kelas. Buruan ke kelas dah, tuh dicariin Pak Harun." Luna menarik lengan pria itu.

"Lepasin."

"Ahh, buruan Nue. Ribet amat atau gue bilangin ke BK kalau lo ngerokok di sekolah."

"Terserah."

Luna menarik lebih kuat lengan pria yang hanya mempunyai nama tiga huruf saja itu. Namanya aja sedikit apalagi kalau ngomong super irit.

"Ayok Nue, buruan. Gue bilangin BK lho."
Luna tetap berusaha membujuk Nue untuk pergi ke kelas. Namun Nue tidak bergerak sama sekali. Hingga suara seseorang mampu membuat Luna berhenti melakukan aktivitasnya.

"Wooyy, kalian berdua ngapain disini. MESUM YAAA?!"

▪▪▪▪▪💎▪▪▪▪▪

Wkwkwk, cerita baru lagi nih. Moga gak moddy-an ya gue. Ngerasa jenuh ceritanya diganti, hehe...

Ini cerita bakal gue tamatin kok sans aja. Gak bakal gue hapus/ganti. Jadi jangan lupa add to your library.

Vote sama komennya jangan lupa juga zaaaaa...

Sunday, 30 December 2018

Really Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang