Happy Readingg!!!
***
Araa pov's
Sekarang aku lagi duduk sendirian dikantin
"Dor.." Astaga.. jua, diva kebiasaan banget sih
"Kebiasaan lo berdua" Ucap gue terkekeh
"Hehehe.." Tawa mereka berdua
"Kenapa si lo?" Tanya jua ke gue, sebebernya gue pengen banget cerita ke mereka berdua tapi gmna ya?
"Heh... bengong lagi" Ucap diva menyadarkanku
"Ju, div. Gue pengen cerita sma lo berdua tapi lo janji bakalan tutupin rahasia gue yang satu ini yah" Ucap gue menyelidiki
"Yaudah cerita aja kali, ribet banget sih lo" Ucap diva
" Janji lo berdua jangan kasih tau siapa-siapa soal ini!" Ancam gue ke mereka
"Iyaa janji.. araaQ" Ucap jua lebay
"Iya gue janji" Ucap diva
Dan saat ini aku menceritakan tentang perjodohanku, dan soal kakek
"What? Ara lo ga bercandakan?" Ucap jua dan diva barengan
"Iya ju, div. Gue sebenernya pengen nentang semua ini tapi gue liat kondisi kakek, dia udah sangat lemah jadi sekarang ini gue ga bisa apa-apa" Ucap gue yang terisak, saat ini gue lagi nangis 'apa gue bisa seperti mama?'
"Gue ngerti perasaan lo raa, sekarang lo rilexs aja yah jangan terlalu dipikirin. Gue yakin kok cowok yang dipilih kakek lo ga bakalan salah, stop untuk nangis" Ucap Jua mensuporku dan menghapus air mataku
"Iya gue juga yakin kok raa, udah jangan terlalu dipikirin. Udah jangan nangis lagi" Ucap diva menenangkan
"Makasih ya kalian, tanpa lo berdua hgue ga tau kaya gmna sekarang" Gue langsung memeluk jua dan diva
"Sama-sma raa" Ucap jua
"Iyaa, apa itu gunanya sahabat raa? Apapun yang terjadi sama lo, lo harus cerita sma gue dan jua ya raa" Ucap diva
"Iya div, sekali lagi makasih banget ya kalian berdua"
"Iya.. udah ah jangan bilang makasih trus" Ucap jua
"Trus lo pulang sekolah mau kerumah sakit? Mau ketemu calon lo gitu?" Tanya diva ke gue
"Iya, emng lo berdua mau ikut?" Tawar gue
"Emng boleh?" Tanya jua dan diva barengan
"Ya bolehlah, sekalian lo jengukin kakek"
"Yaudah gue sma diva pulang sekolah ikut lo" Jawab jua
"Okey"
Bel sekolah sudah menggema di setiap kelas, semua murit hamburan untuk pulang termasuk aku, jua dan diva.
"Raa, beneran nih gapapa?" Ucap diva
"Nanti kalo banyak sodara-sodara lo gmna?" Kata jua
"Santai aja kali emng lo berdua mau di apain sma sodara-sodara gue?" Ucap gue
"Hehehe.." Tawa jua
"Gue malu aja raa" diva
"Gausah malu, yaudah ayu nanti di marahin nyokap bokap gue lagi" Ucap gue langsung narik jua dan diva keparkiran, karna sudah ada mang malih disana. Supir pribadi keluargaku, untuk menjemputku karna aku blum di izinin untuk membawa mobil sendiri.
Setelah sekian lama perjalanan karna perjalanan sangat macet, akhirnya sampai juga dirumah sakit.
"Assalamualaikum" Ucapku bersamaan dengan jua dan diva, aku, jua dan diva langsung masuk kedalam kamar rawat
"Waalaikumsalam" Ucap semua yang ada di dalam kamar rawat
"Mah, jua dan diva mau jenguk kakek" Bisikku ke mama
"Oh jua, diva sini sayang itu kakeknya araa, kakek ini temennya ara jua dan diva" Ucap mama sambil mengenalkan jua dan diva
"Slmt siang kek, semoga cepet sembuh ya" Ucap diva dan jua barengan
"Iya nak makasih" Ucap nak
"Kek gmna keadaanya?" Tanyaku
"Alhamdulillah, mendingan sayang" Jawab kakek
"Alhamdulillah kalo kaya gitu" Ucapku
"Araa, sebentar lagi calon suamimu akan datang" deg! Jadi sekarang dia akan datang?
"O-h iya kek" Ucapku terbata
"Assalamualaikum" Ucap seseorang yang datang dari pintu kamar kakek seorang wanita paruh baya seperti mama dan lelaki paruh baya seperti papa disertai anak laki-laki dan perempuan dibelakangnya, apa laki-laki itu yang akan menjadi calon imamku? Aku dan dia langsung berkontak mata
"Waalaikumsalam, oh alvin dan virgina apa kabar?" Ucap papa yang menyambut keluarga itu
Aku dan saudar-saudaraku serta mama dan nenek bersalaman terhadap mereka
"Apa kabar pak sidiq?" Ucap lelaki paruh baya yang seumuran seperti papa itu dan papa memanggilnya pak alvin dia sedang berbicara dengan kakek
"Alhamdulillah, sekarang saya sudah mendingan" Jawab kakek
Rafly pov's
Setelah sampai dirumah sakit yang papa bilang tadi, papa, bunda, kak day langsung masuk kedalam dan kita disambut hangat oleh mereka. Dan seketika gue berkontak mata dengan gadis mungil, berhijab dan berkulit putih, apa itu calon istri gue?
Setelah keluarga gue dan keluarga pak bachtera berbincang papa gue berbicara
"Pak sidiq, ini anak saya cucu dari bapak al khatiri, dia cucu laki-laki beliau satu-satunya yang akan di jodohkan dengan cucu anda dari anak pak bachtera" Jelas papa dan memperkenalkan gue ke kakek yang papa sebut pak sidiq mungkin gue manggil dia kakek sidiq.
"Oh ini jadi cucu nya al khatiri dia sangat mirip dengan wajah al khatiri sewaktu muda" Ucap kakek sidiq
"Ohh.. iya kek saya Rafly Alvin Virgin" Ucap gue memperkenalkan diri
"Iya nak, dan ini cucu kakek" Ucap kakek sidiq yang memperkenalkan wanita yang tadi berkontak mara dengan gue
"Araa kenalkan" Ucap kakek sidiq kepada cucunya
"Tiaraadhlya Bachtera panggil aja araa" Ucap dia sambil menjabat tangan gue
"Rafly Alvin Virgin panggil aja rafly" Ucap gue memperkenalkan diri ke araa
"Nah jadi kalian mau kan kakek jodohkan?" Tanya kakek sidiq
"E-mm"
"Iya kek mereka mau" sela Om bachtera
"Alhamdulillah, janji kakek terhadap al khatiri sudah lunas. Kakek tenang sekarang, jadi kapan kalian melakukan pernikahan?" Ucap kakek sidiq
"Kita semua udah berunding pernikahan akan dilaksanakan 2 minggu lagi"
"2 minggu lagi?" Ucap gie berbarengan dengan araa
"Stt.." Kata bunda gue dan mama ara sambil menempelkan telunjuknya kebibirnya dan mengedipkan mata
Sumpah baru kenal udah mau kawin 2 minggu lagi? Apa kata dunia
"Bagus kalo seperti itu kakek sangat senang dan mudah-mudahan umur kakek bisa sampai 2 minggu lagi untuk menyaksikan janji suci kalian" Ucap kakek sidiq
Setelah beres semua yang diperbincangkan gue dan keluarga pamit untuk pulang dan sekali lagi gue bersalaman dengan araa, mudah-mudahan gue bisa menjadi yang terbaik dari yang baik
Kek, Rafly menepatkan janji kakek dan semoga kakek tenang disana
Hai hai:) jangan lupa vote+coment nya yah:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Muser Is Love
Randomdijodohkan diusia 15 tahun karena wasiat kakek dan itu ngebuat cita-cita yang aku mimpi-mimpikan sejak dulu hilang semuanya, digantikan dengan keseharian mengurus suami dan anak dalam usia yang sangat muda -Tiaraadhlya (Aralee) menjadi keluarga ruma...