2. { Sebuah impian II }

9 1 0
                                    

Sudah dua tahun lebih Naila bekerja sebagai pelayan di restoran jepang ini, ichiban japanese restaurant. Pekerjaannya menuntut porsi tenaga fisik yang cukup besar. Begitu datang ke restoran ini, naila memulai pekerjaannya dengan mengelap piring,sendok,dll. Kemudian ia lanjut kan dengan membersih kan meja dan mengontrol ruangan. setelah semua nya selesai ia dan teman teman nya harus berdiri stand by untuk memastikan bahwa semua yang dibutuh kan para tamu dilayani dengan baik. Mereka dituntut untuk pesta ulang tahun atau acara-acara penting perusahaan.

     Pada sabtu,minggu, atau hari libur bisa dipastikan restoran akan penuh, bahkan tamu-tamu sampai mengantri di depan restoran karna tidak mendapat kan meja. Pada hari ini bisa dipastikan seluruh pelayan, koki,dan asisten harus kerja lembur beberapa jam. Memang ada uang lembur yang diberikan sebagai kompensasinya, namun jumlah nya tidak sebanding dengan kelelahan fisik yang dirasakan Naila. Belum lagi kuliah yang harus di kumpul kan keesokan harinya. Sebenarnya Naila ingin meninggal kan pekerjaan ini dan mencari pekerjaan yang lebih baik. Pekerjaan yang lebih menggunakan otak bukan fisik. Naila ingin sekali mendapatkan pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa inggris,bidang yang disukainya. Tetapi mencari pekerjaan di Surabaya tidak lah mudah. Setahun belakangan ini banyak lamaran pekerjaan sudah ia kirimkan. Wawancara kerja pun telah ia jalani berkali-kali tetapi hasilnya masih nihil. Bagi lulusan SMA yang hanya berbekal sertifikat kursus komputer dan mengetik seperti Naila, mendapatkan perkerjaan kantoran sama sulitnya dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Walau pun begitu Naila harus bersyukur karna sarjana juga masih banyak yang menganggur di kota ini.apalagi dengan uang yang ia sisihkan sedikit demi sedikit dari gajinya, Naila bisa kuliah. Ia kini telah tercatat sebagai mahasiswi semester dia kelas sore di fakultas sastra inggris. Universitas , Dr. Soetomo(unitomo) surabaya. Impian yang sudah dia angankan sejak ia masih duduk di bangku SMP,menjadi sarjana dan mendapatkan pekerjaan layak sebagai orang kantoran. Impian pertama sedang ia tapaki. Mudah-mudahan iampian kedua juga segera ia gapai. Naila percaya biar pun melelah kan, perjuangan akan sampai pada akhirnya. Ia yakin akan mampu mewujudkan impian nya satu per satu

Naila,ada bule! Teriak mahmun dari luar toilet

Iya

Good afternoon,sir! Can i help you?

Kali ini tamu pertama nya adalah dua pria asing yang seperti nya berasal dari eropa. Yang satu berpostur tinggi besar,rambutnya pirang, dan kulitnya kemerahan. Yang satu lagi kurus,tinggi,kepalanya agak botak,dan berkumis. Dua-duanya bermata biru

     Good afternoon. Can i have other than shabu-shabu and yakiniku? Jawab pria asing yang berpostur tinggi besar.

     Sure. Other than steaks, we have thailand specialties. If you like spicy soup, we have tom yam, or if you would like to eat bigger meal, we have fried rice and noodles cooked with seafoods in thailand's seasonings.

     Ia melihat buku menu sebentar.

     I think tom yam will be good. One medium beer for me, and a small plate of fruit salad.

     0kay,would you like your beer served with ice,sir.

     No......no.......just cold, but no ice.

     Fine,and what would you like to eat sir? Tanya Naila pada pria berkumis yang di sebelahnya.

     Give me fruit salad, tanderloun steak,and lemon tea with ice

     Okay, let me summarize. One tom yam, one medium beer cold beer without ice, two fruit salad,and one lemon tea with ice. Anything else,sir?

     No,thank you

     Naila naik ke lantai 2 dan menyerah kan nota order tamunya pada koki. Selain shabu-shabu dan yakiniku,restoran ini juga menyediakan aneka steak dan beberapa menu masakan thailand. Lima belas menit kemudian, ia sudah kembali dan mempersilahkan kadua tamunya menikmati pesanan mereka.

     Sautu hal lagu yang harus disyukuri Naila, di restoran ini selalu mempunyai kesempatan untuk berlatih percakapan dengan tamu asing yang datang di sini.tentunya ini akan meningkatkan skill bahasa inggris nya. Untunglah dua tahun ini Naila belajar bahasa inggris dengan intensif dari buku-buku,sehingga ia bisa memahami dan merespon apa yang dikatakan para tamu-tamu asing itu. Ia juga menerjemah artikel ringan dari majalah dan koran bahasa inggris untuk memperkaya kosa kata bahasa inggris nya. Selain itu, mata kuliah speaking dan listening comprehension yang ia dapat kan di kampus banyak membantu. Walaupun kadang-kadang Naila merasa kalau bicara mereka sangat cepat dab intonasinya sulit ditirukan, ia tidak patah semangat. Pr nya masih banyak. Jalan nya masih panjang. Masih banyak yang harus ia pelajari demi menggapai impian nya. Sesungging senyum terbentuk di bibir Naila saat membayangkan kalau suatu hari ia akan pulang sebagai orang yang sukses,berpendidikan, dan memiliki pekerjaan yang mapan

*********bersambung**********

Jangan lupa vote dan follow ya ntar aku follback kok

try againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang