KEDUA

42 27 14
                                    

Bel Pulang Sekolah

"Vio mau pulang bareng gue sama Friska ga?" tanya Elina kepada Vio.

"Kalian duluan aja,gue sama si Diwa baliknya" ucapku diiringi anggukan oleh Friska dan Elina.

"Oh yauda Kita duluan ya Vi" kata Friska dan Elina berlalu meninggalkan kelas yang sudah mulai sepi.

Vio pun bergegas keluar kelas.untuk menunggu Diwa didepan kelasku. Kelas Vio dan Diwa padahal bersebelahan,bisa saja Vio mendatangi kelas Diwa sejak tadi. Tapi Vio lebih memilih menunggu di depan kelasnya saja.

Vio meraih benda pipih yang berada didalam tasnya dan memasang headset lalu menyalakan lagu untuk mengisi ke kosongannya.

Tidak lama ponsel Vio bergetar menandakan ada pesan masuk melalui aplikasi Line. Vio pun membukanya, ternyata pesan dari Diwa yang menanyakan keberadaannya.

Sadiwa Dimana sayang?

Vio hanya berdecak membaca pesan dari Diwa. Dasar centil.

Viola Dpn kls, lo dmn?

Tak butuh waktu lama,ponsel Vio pun bergetar lagi.

Sadiwa Pasti nungguin gue

Viola Kan tdi lu blg plg brg.ya gua tnggu lah.

Sadewa Yaudah atuh jangan marah,sini ke parkiran aku udah diparkiran. Tadi lupa kalo mau pulang sama cewe cantik

Vio hanya membaca pesan Diwa tanpa membalasnya. Menurut Vio penyakit gila Diwa sedang kambuh.

***


Sejak pulang sekolah tadi Vio langsung masuk kedalam kamar. Hanya berbaring di atas kasurnya dan sambil memikirkan apa yang waktu siang Ia liat di dekat ruang osis.

Flashback on

Vio sedang berjalan menelusuri koridor sekolah untuk ke parkiran,sekolah tampak lumayan sepi hanya ada beberapa murid saja dilapangan yang sedang mengikuti eskul, sewaktu Vio melewati Ruang Osis ia melihat Seseorang yang selama ini ia kagumi sedang bersama Cewek. Mereka asik dengan dunia mereka berdua 'Swet banget sih,andai itu cewek adalah Aku kak' batin Viola.

Sampai kapan aku hanya menyukainya secara diam?

Apa dengan cara seperti ini rasa aku ke kakak bisa terbalaskan?

Flashback off

Sampai kapan Vio hanya memendam nya saja kak?
Vio tak punya nyali untuk mengucapakan nya secara langsung.

Viola pun meraih bingkai foto di atas nakas nya, difoto itu menampakan tiga orang Anak kecil, dua cowok dan satu cewek. Cewek itu berada di antara dua Cowok. mereka saling rangkul dan tersenyum bahagia. 'Bahkan hanya melihat fotonya saja Aku sudah cukup senang'.

Drt... drttt

Seketika lamunan Vio buyar akibat getaran ponselnya. Menandakan ada pesan yang masuk, Vio pun meraih Ponselnya yang ia letakan tak jauh dari dirinya.

Sadiwa gue didepan rumah lu,buru keluar 

Viola bergegas keluar kamar.
Vio berjalan melewati ruang keluarga,tak lupa Vio meminta izin kepada Bunda dan Ayah. Untung saja mereka mengizinkan Vio keluar untuk menemani Diwa.

Viola Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang