hoeui mich bunli

675 31 1
                                    


.
.
.
.
.

SEHUN POV

Setelah aku mendapatkan kabar jika temanku yang bernama jongin dirawat dirumah sakit dikarenakan penyakit maagnya kumat, aku sebagai teman yang baikpun memutuskan untuk menjenguknya dirumah sakit
"Suster pasien bernama kim jongin dirawat diruangan nomer berapa yah" tanya sehun
"Pasien yang bernama kim jongin dirawat diruangan nomer 304 lantai 4" jawab suster
"Kamsahamnida suster"ujar sehun.sambil berlalu menuju kamar jongin
Tapi diperjalanan menuju ruangan jongin aku bertemu dengan yeoja yang sangat cantik dia memakai baju pasien dengan muka yang pucat jika ku lihat dia mengalami kesusahan, akupun memutuskan untuk membantunya
"Agasi apa kau membutuhkan bantuan" tawar sehun
"Bisa kau bantu aku mendorong kursi roda ini menuju Taman" ujar yeoja itu
"Tentu saja mariku bantu" ujar sehun sambil mengambil alih kursi rodanya
"Kalau boleh tau siapa nama mu" ujar sehun basa-basi
"Nama ku xi luhan kalau nama mu siapa" ujar luhan sambil tersenyum kearah sehun
"Nama ku oh sehun" ujar sehun membalas senyuman luhan
"Jika aku memangilmu dengan sebutan hunie boleh tidak" ujar luhan antusias
"Boleh jika aku memangilmu hanie boleh tidak" ujar sehun
"Boleh dong" ujar luhan dengan semangat lihatlah mereka seperti sepasang kekasih
"Nah kita sudah sampai, memang kau ingin melakukan apa ditaman ini" tanya sehun
"Aku bosan jika terus terkurung diruang rawat" ujar luhan sedih
"Memangnya teman-teman mu dimana aku lihat dari tadi kau hanya sendirian" tanya sehun
"Aku tidak memiliki teman" jawab luhan
"Lalu orang tua mu dimana" ujar sehun sambil menatap luhan iba
"Orang tua ku terlalu sibuk sehingga mereka tidak ada waktu untuk menemaniku" ujar luhan berusaha untuk tidak menangis
"Baiklah mulai sekarang dan selamanya aku akan jadi sahabatmu bagaimana" ujar sehun
"Benarkah kau mau jadi sahabat ku" ujar luhan dengan mata berbinar
"Iya aku akan jadi sahabamu, ya sudah kalau begitu kau kembali keruang rawatmu nanti suster mencarimu" ujar sehun sambil mendorong kursi roda luhan
"Baiklah tuan putri ruanganmu dimana" tanya sehun
"Ruangan ku ada dilantai 4 nomer 305" ujar luhan
"Jinja itu ruangan yang dekat dengan ruangan teman aku" ujar sehun
"Benarkah memang teman mu sakit apa" tanya luhan
"Teman ku sakit maag karena kurang makan dan tidur tidak teratur" jawab sehun
Setelah mereka mengobral tidak terasa jika mereka sudah sampai diruangan luhan
"Baiklah kita sudah sampai, kalau begitu kau harus istirahat ya biar cepat sembuh, ya sudah aku diruangan temanku dulu" ujar sehun sambil berlalu dari ruangan luhan

"Yakk kenapa lama sekali kau dari mana saja eo" ujar jongin
"Aku habis bertemu bidadari cantik tadi" ujar sehun sambil membayangkan wajah cantik luhan
"Yakk jangan mimpi disiang bolong seperti ini" ledek jongin
"Yah sudah kalau tidak percaya" ujar sehun sambil berpindah duduk disofa yang ada diruangan itu
"Sehun-ah apa gadis yang kau maksud adalah gadis yang tinggal diruangan sebelah" ujar jongin serius
"Bagaimana kau tau" ujar sehun
"Aku tau karena gadis itu dijuluki gadis Malang dirumah sakit ini" ujar jongin dengan nada kasihan
"Gadis Malang memang kenapa" ujar sehun sambil mendekat kearah jongin
"Iya dia Malang sekali dia tidak pernah mempunyai teman bahkan orang tuanyapun jarang menjenguknya dikarenakan kesibukan yang dialami karena mereka yang terlalu mengutamakan perkerjaan mereka" ujar jongin
"Lalu hanya itu yang kau tau tentang dia" ujar sehun tak sabaran
"Iya hanya itu yang aku tau" ujar jongin
"Ya sudah aku ingin pulang besok aku kesini lagi" ujar sehun berlalu dari ruangan jongin

.
.
.
.
.

Setelah sampai kerumah sehun langsung merebahkan dirinya dikasurnya
'Dia kasihan sekali tidak mempunyai teman dan selalu ditinggal oleh orangtuanya, baiklah mulai sekarang aku akan.melindunginya dan selalu menjadi teman sekaligus sahabat untuknya aku berjanji untuk itu" batin sehun sambil menatap langit-langit kamarnya
.
.
.
.
.

Sudah dua Bulan ini sehun dan luhan semangkin dekat bahkan seluruh orang yang dirumah sakit mengira jika mereka adalah sepasang kekasih seperti contohnya sekarang ini tepatnya ditaman rumah sakit mereka cerita dan tertawa bersama
"Hunie jika suatu saat tiba-tiba aku pergi dan tak mungkin kembali lagi apa yang hunie akan lakukan " tanya luhan
"Aku akan menunggu hanie sampai hanie kembali" jawab sehun sambil menatap lekat wajah luhan
"Jika aku tidak pernah kembali bagaimana" tanya luhan lagi berusaha untuk menahan sakit yang menyerang kepalanya
"Jika kau tidak kembali aku akan ikut dengan mu" jawab sehun
"Kau tidak boleh ikut dengan ku karena kau harus menjalani masa depan mu" ujar luhan sambil menatap dalam mata sehun
"Kau ini bicara apa bicara mu semakin melantur lebih baik kita kembali keruangan rawat mu yah" ujar sehun. Sambil mendorong kursi roda luhan

Setelah sampai diruang rawat luhan sehun pun memindahkan luhan kekasurnya
"Baiklah hunie tinggal dulu besok hunie akan datang lagi jangan lupa istirahat makan dan minum obat ne" ujar sehun sambil mengelus surai luhan
"Baiklah aku akan melakukan apa yang kau bilang tadi" ujar luhan sambil tersenyum mania kerah sehun
"Aku tinggal dulu jaga dirimu baik-baik" ujar sehun setelah menghadiahi luhan dengan kecupan didahi luhan

Selangan beberapa menit setelah kepergian sehun luhan mengalami sakit yang amat sakit yang menyerang kepalanya
"Akh dokter kepala ku sakit" ujar luhan sambil menahan sakit yang menyerang kepalanya selang beberapa detik dokter dan susterpun datang
Mereka dengan serius menangani kondisi luhan yang semakin.memburuk

TIT......... TIT

"Sepertinya pasien ini tidak bisa bertahan lagi suster segera hubungi keluarganya" ujar dokter sambil menaikkan selimut itu hingga menutupi wajah luhan

'Luhan pasien yang menepati ruangan 305 meninggal pada tanggal 20 maret 2017 pada pukul 20.00 malam'


.
.
.
.
.
.

Esok harinya dengan semangat yang menggebu-gebu sehun menuju rumah sakit guna menyatakan cintanya untuk luhan tapi setelah sampai diruangan luhan. Yang dia dapatkan hanya ruangan yang kosong sehun pun bertanya kepada suster yang kebetulan melewati depan ruangan luhan
"Suster pasien yang bernama xi luhan dimana yah kok ruangannya kosong" tanya sehun
"Pasien yang bernama xi luhan telah meninggal dunia tadi malam" ujar suster itu sambil pergi dari hadapan sehun
"Luhan pergi tidak mungkin" ujar sehun sambil masuk kedalam guna meyakinkan jika dia salah ruangan
"Anio ini tidak mungkin luhan telah pergi hiks" ujar sehun terisak
" hanie hiks bukankah kau janji tidak akan hiks meninggalkan ku hiks" ujar sehun keseluruh penjuru ruangan dan manik sehun tidak sengaja menangkap sepujuk surat yang terletak diatas nakas dengan sigap sehun mengambil surat itu dan membacanya

'Hunie mianhae jika aku meninggalkanmu begitu saja mianhae aku tidak memberitahumu jika aku mengidam penyakit kanker hati stadium akhir aku tidak ingin jika kau menjauhi ku aku tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai mianhae aku telah membohongi mu mianhae aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan semua ini aku akan selalu mencintaimu saranghae uri hunie kau adalah Cinta pertama dan terakhir ku'

Dari hanie untuk hunie 😘

"Tidak kita akan selalu bersama hanie" ujar sehun berlalu menuju mobilnya
Sehun sengaja melajukan mobilnya dengan sangat cepat hingga

Tin.. Tin

Bruk

Sehun sengaja menabrakkan mobil nya ketruk yang melaju kencang
"Hanie... Saranghae" ujar sehun
Setelah mengatakan itu cahaya yang sangat terang menghampiri sehun disana ada luhan yang mengulurkan tangannya kearah sehun dengan senang hati sehun menyambut tangan itu
"Hunie kita akan bersama untuk selamanya" ujar luhan sambil memegang tangan sehun erat
"Ne dan tidak ada yang memisahkan kita" ujar sehun
Setelah itu mereka akan hidup bahagia untuk selamanya

Maaf kalau misalnya ceritanya kurang bagua dan gak nyambung

Hunhan oneshoot gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang