Chapter 2
Kyuhyun terbangun saat matahari sudah tinggi. Pemuda itu melirik jam yang tergantung dikamar Changmin –kamar yang sekarang digunakannya. 10.15 KST. Kyuhyun menghela nafas panjang. Beruntung sekali dia tak ada jadwal pagi, hanya saja siang ini dia harus menemui Presdir Jung. Dan dilanjutkan dengan menjadi bintang tamu diacara radio mereka, Sukira.
Kyuhyun mengeliat, mengambil posisi duduk dengan bersandar ke bedhead. Dia menerawang, mengingat kejadian kemarin membuatnya menghela nafas panjang lagi. Keadaan seakan tidak mempermulus keinginannya. Changmin ada didorm-nya dan menolak menemui Yunho –seperti kata Yunho. Dan apa-apaan kemarin? Sahabatnya itu bahkan mengacuhkannya dan berakhir dia yang hampir bertengkar dengan Kangin.
Ngomong-ngomong soal Kangin, Kyuhyun jadi ingat pesan-pesan yang didapatnya dari semua hyungdeul-nya. Ia hanya sempat membaca pesan singkat dari Sungmin dan mengabaikan pesan singkat hyungdeul-nya yang lain karena kesal.
Kyuhyun menghela nafas lagi, sepasang mata cokelatnya berkeliaran, mencari smartphone-nya. Ketika mendapatinya diatas nakas, pemuda itu lekas mengaktifkan smartphone-nya. Dan dia meringis ketika puluhan pesan singkat masuk kedalam smartphone-nya ketika smartphone-nya diaktifkan. Dia jadi merasa bersalah.
.
"Aku baik-baik saja, hyung. Jangan khawatir"
Sent
.
Kyuhyun kembali menonaktifkan smartphone-nya setelah membalas pesan dari Sungmin. Hanya Sungmin. Saat ini dia sungguh tak ingin diganggu. Lagipula, sore nanti dia juga akan bertemu kembali dengan hyungdeul-nya –paling tidak Leeteuk dan Eunhyuk, karena kedua hyung-nya itulah yang akan menjadi DJ di Sukira.
Memakai sandal rumah milik Changmin yang kebesaran, Kyuhyun melangkah keluar kamar Changmin. Dia celingukan begitu tak mendapati Yunho dimanapun, bahkan ketika dia masuk kedalam dapur. Namun sebuah senyum samar tersungging diwajahnya ketika mendapati note yang dipasang Yunho dipintu lemari es. Dia memang berniat memeriksa tadi, karena ia tahu kebiasaan Yunho sama dengan hyungdeul-nya, menempelkan note dilemari es.
.
Aku pergi dulu, Kyu. Saat Ahjumma datang, mintalah dimasakan apapun olehnya. Dan jangan coba-coba memasak sendiri!
.
Kyuhyun mendengus. Ditempelkannya kembali note itu ditempatnya. Dia menoleh ketika mendengar seorang wanita paruhbaya memanggilnya. Sedikit tersenyum sambil mengangguk ramah pada wanita itu. Bibi Song, adalah yang bertugas membersihkan dan membuat makanan untuk duo TVXQ sejak ditinggal Yoochun, Jaejoong dan Junsu.
Aaah—mengingat mereka bertiga, dia jadi ingat kedua hyung-nya. Kibum dan Hangeng. Kibum, meskipun berada dinegara dan kota yang sama dengannya, tapi hyung-nya yang paling misterius itu tak pernah mengunjunginya. Oh tidak. Maksudnya Kibum selalu berkunjung saat Kyuhyun ada jadwal, jadi dia tak pernah bertemu hyung-nya yang itu. Dan untuk Hangeng, Kyuhyun sangat merindukan hyung China-nya itu. Rindu sekali, sampai-sampai ia pernah berniat kabur saat Super Junior-M mendapat jadwal di China hanya untuk menemui Hangeng. Untunglah otaknya masih waras. Jika saat itu dia kabur menemui Hangeng, mungkin bukan hanya dia yang akan terkena imbasnya, member Super Junior dan Hangeng juga akan terkena imbasnya. Dan dia tak mau itu terjadi.
Seharusnya Changmin berpikir seperti dirinya kan? Ah Kyuhyun lupa, setiap orang punya pemikiran yang berbeda untuk menyelesaikan masalahnya. Dan Changmin—dia memilih pergi dari dorm untuk menghindarinya. Itu tidak benar! Kyuhyun tahu itu. Tapi—hatinya juga merasa kasihan pada Changmin. Padahal ketiga hyungdeul Changmin itu ada di Korea satu kota bahkan kadang satu acara musik, tapi bahkan untuk berbicara saja mereka tak bisa. Jadi—dia memberi waktu Changmin untuk menenangkan diri di dorm Super Junior. Ya. Mungkin ini caranya membantu Changmin sebagai teman. Meski jujur ia merasa tak enak hati. Entahlah.
