***Ba'da ashar, rumah kediaman Dara dan Fahri dipenuhi banyak orang. Karena mereka sedang mengadakan acara syukuran dalam rangka bertambahnya umur anak kembar mereka, Kayla dan Adam.
"Umi, Kayla kangen tante Salwa," ucap Kayla tiba-tiba
Dara tersenyum dibalik cadarnya, anak putrinya ini sangat dekat dengan sepupunya, Salwa. Sekilas info, Salwa sudah menikah dengan seorang pengusaha sukses di Yogyakarta, Rizki namanya.
"Kangen ya?"tanya Dara berusaha memastikan.
Kayla menganggukan kepalanya sambil menampakkan wajah sedih, "Anak abi kenapa sedih gitu?" kini yang bertanya Fahri
"Ini, dia kangen sama Sal--" belum sempat Dara menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba diluar ada suara riuh yang membuat Kayla penasaran.
Kayla keluar rumah tanpa aba-aba, ia tak mendengarkan sampai habis obrolan Dara.
"TANTEEE SALWAAAAAA" Kayla berteriak sambil berlari menghampiri Salwa yang sengaja membuat suara riuh.
Salwa langsung memeluk Kayla sangat erat, "Assallamu'alaikum keponakan tante, gimana kabarnya?" tanya Salwa
Didalam rumah, sebenarnya Dara dan Fahri sudah tahu kalau Salwa memang akan datang, hanya saja mereka ingin membuat kejutan untuk Kayla.
"Alhamdulillah, baik tante," jawab Kayla ceria
"Adam mana?" tanya Salwa lagi
Hanya berselang 2 menit setelah Salwa bertanya, Adam keluar dari rumah dengan gaya coolnya, "Eh? Ada tante Salwa" ucap Adam
Salwa yang melihat Adam langsung tersenyum, "Aduh, Adam udah besar ya, ganteng lagi," ucap Salwa
Tak seperti kebanyakan remaja lelaki lain, ketika dipuji oleh seseorang merasa terbang melayang diangkasa yang luas, Adam berbeda, ia tak mempan dengan berbagai macam pujian.
"Tante gak usah muji kak Adam deh, sikap cuek dan sok coolnya gak bakalan luntur," tutur Kayla
"Tante gak mau masuk?" Adam bertanya tanpa menghiraukan topik permbicaraan semula
"Tuh kan, bener tan, kak Adam tuh kebal akan 1001 pujian,"oceh Kayla
Salwa hanya bisa menggeleng melihat kelakuan ponakan kambarannya ini. Dari kecil, Salwa memang sudah tahu kalau Adam mewarisi sifat Fahri yang 'Di puji tak terbang, dicaci tak tumbang'.
"Yaudah, ayo masuk," ucap Salwa.
Kayla berjalan tepat disamping Salwa sambil terus menggenggam tangan tantenya itu.
Adam sesekali melirik tangan Kayla, entah kenapa adiknya itu mudah sekali dekat dengan semua orang. Adam hanya takut kalau Kayla juga mudah dekat dengan lelaki.
Disaat semua orang sibuk dengan acara yang berjalan, Adam diam-diam meminta izin kepada Dara untuk membawa Kayla kehalaman belakang sebentar.
"Kakak kenapa sih?" tanya Kayla heran
"Tadi, Raka ada kirim message, kamu ada hubungan apa sama dia?" Adam menjawabnya dengan pertanyaan
Alis Kayla terangkat, ia bingung dengan sikap Adam yang selalu begini, "Adek sama Raka gak ada hubungan apa-apa kak, Kakak sendiri tau kan kalo adek gak bakal mengkhianati kepercayaan umi dan abi," jawab Kayla
Adam hanya diam, "Isi pesannya apa kak?" Kayla memberanikan diri bertanya
"Dia nembak kamu"
Seketika itu juga Kayla melepas tawanya, "Yaelah, adek kira ngapain, kaka kan tau adek ini cewe cantik, jadi ya wajarlah ada yang nembak. Tapi, kaka tenang aja, adek gak bakalan pernah mau nyobain yang rasanya pacaran, ok?"
Adam berusaha meyakinkan dirinya dengan ucapan Kayla, "Huuu dasar kepedean, yang lebih cantik dari kamu itu BUANYAAAK dek, yaudah, yuk masuk!" ucap Adam akhirnya
Adam berjalan lebih dulu, sedangkan Kayla masih diam ditempat sambil tersenyum, "Punya kakak kok gini banget" gumam Kayla.
Ternyata, Adam masih bisa mendengar gumaman adiknya itu, "Ngomong apa barusan?" tanya Adam tanpa menoleh kebelakang
Kayla tersentak, "Eh? Adek bilang kalau punya kakak kok gini banget," jawab Kayla jujur
Mendengar jawaban adiknya yang terkesan amat jujur, Adam menahan tawanya, "Jujur banget kamu, ya" ucap Adam cekikikan
"Kata umi, kita gak boleh bohong. Jangan-jangan kakak pernah bohong, ya?" tuduh Kayla
Adam berhenti mendadak, membuat Kayla menabrak punggung Adam, "Kakak apaan sih? jalan kok ngerem sembarangan, hidung adek sakit nih," gerutu Kayla
"Makayla Al-Ghifari, adek kakak yang super-duper polos, jujurnya ketulungan, bisa diam gak? kamu ngoceh terus apa gak capek tu mulut komat-kamit terus?" ucap Adam spontan
"Emang adek lagi baca mantra? Kok dibilang komat-kamit?"
"Au ah, gelap," Adam berjalan dengan cepat, telinganya bisa saja tak lagi berfungsi jika mendengar ocehan Kayla terus-menerus.
Dara yang melihat kedatangan Adam hanya bisa menahan tawa, ia mendengar percakapan kedua anaknya itu. Dan Dara sangat yakin, Adam pasti kesal karena ulah adiknya.
"La," panggil Dara kepada Kayla
Merasa namanya dipanggil, Kayla langsung menghampiri Dara, "Mi, Kayla kan lagi gak baca mantra, masa dibilang komat-kamit sama Kaka?" tanya Kayla langsung
"Maksud kakak itu, kamu gak capek emang ngomong terus? bukan komat-kamit mbah dukun baca mantra," jelas Dara
Kayla hanya ber-oh ria, ia tak tahu harus berkata seperti apa lagi. Karena acara juga sedang berlangsung, Kayla lebih memilih diam dan membantu uminya
***
Acara syukuran KayDam sudah selesai, Alhamdulillah berlangsung lancar dan penuh nikmat. Si kembar pun terlihat sangat lelah, terutama Kayla.
"Tumben Kayla cepat tidur, mi," ucap Adam yang melihat adiknya ketiduran di sofa
"Iya, Kayla kayaknya kecapekan sayang," jelas Dara
Seharian ini, Fahri juga sibuk mengurus semuanya, hingga ia lupa kalau hari ini belum ada ngobrol-ngobrol panjang dengan sikembar.
"Loh? Kayla udah tidur?" tanya Fahri yang baru saja datang
"Iya, bi. Adam bawa Kayla kekamar ya, abi, umi," ucap Adam
Memang sudah kebiasaan, jika Kayla ketiduran disofa, maka Adam lah yang selalu membawa Kayla kekamarnya.
"Iya, nak. Hati-hati" ucap Fahri
Adam menggendong Kayla, untunglah badan Kayla tidak berat, jadi cukup mudah untuk Adam menggendongnya.
Sesampainya Adam dikamar Kayla, dengan pelan ia meletakkan adiknya kekasur. Menarik selimut kemudia mengecup singkat kening Kayla, "Tidur yang nyenyak, ya, dek. Kakak menyayangimu. Dan semoga kamu penjang umur. Maafin sikap kaka yang overprotective ini, kakak cuman gak mau, adek tersayang kakak sampai disakiti cowok-cowok brengsek diluar sana," ucap Adam pelan
***
revisi,
Tanjung, 8 mei 2021Jannatul Aulia
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
Spiritual126 in spiritual: 01 Feb 2018 [Sequel Of Tasbih Ketulusan Dara] . Aku masih ragu, haruskah bertahan dengan jarak yang sedemikian jauh ataukan berbalik arah dengan jarak yang amat dekat.