Part 1 : Aku Belum Pernah Bertemu Sekalipun Dengannya

28 0 0
                                    

Ini terjadi satu minggu yang lalu. Waktu dimana aku sangat-sangat frustrasi dengan kehidupanku. Urusan pekerjaanku dan pribadi. Semuanya tidak dapat aku pisahkan. Dan pada akhirnya berpengaruh pada pekerjaanku sampai hasilnya aku didamprat oleh bosku dan dipindahkan kebagian lain. Bosku mengerti dengan apa yang terjadi padaku karena dia adalah orang yang ingin tahu dengan berbagai macam masalah anak buah kesayangannya, dan aku adalah salah satu dari belasan anak buah kesayangannya yang sering berbagi cerita dengannya. Tapi, disamping dia memiliki anak buah kesayangan dia juga sangat tegas mengenai pekerjaan pada seluruh karyawannya ya termasuk pada anak buah kesayangannya. Aku tidak mempermasalahkan pemindahan bagianku karena memang ini salahku. Jadi aku terima dengan sangat hormat. Dan untungnya ketika aku mencoba untuk menenagkan diri dan mengambil cuti. Bos mengizinkanku. Alasannya? Karena dia sangat mengerti. Dan atas izin bosku itu Pergilah aku bersama 3 orang temanku untuk pergi berlibur selama seminggu di pulau Bali . Masalah pribadiku cukup rumit. Masalah asmara tentunya. Umurku memang belum kepala 3 tapi 2 atau 2 tahun lebih lagi itu akan terjadi.
Ibuku sudah menunggu kapan aku akan punya pendamping hidup. Dan aku sangat yakin dengan seseorang yang dulu sudah bersamaku lama sekali, akan menjadi pendamping hidupku kelak. Aku kira dia akan mengerti aku. Oh tentu untuk banyak hal dia sangat mengerti aku. Mulai dari hal kecil sampai yang besarpun dia sangat mengerti. Tapi sayang, hal itu hanya bertahan sampai 2 bulan yang lalu. Mantan pacarku itu mengeluh karena akhir-akhir ini kita jarang bertemu, bahkan berhubungan via telfonpun jarang.
Harus aku akui akhir-akhir ini kerjaanku sangat banyak, sempat beberapa hari berturut-turut aku lembur dan kadang pulang pergi keluar kota, bahkan negara. Aku rasa dia masih mengerti sampai saat itu. Tapi ternyata tidak. Dan pada akhirnya aku dicampakkan. Dia pergi dengan wanita lain.
Sialan! Rasanya Benar-benar memyakitkan. Bagaimana tidak. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri dia sedang makan malam romantis dengan wanita lain. Dan entah kenapa itu sangat pas sekali, restoran yang sama dan waktu yang sama. Aku sedang makan malam dengan orang kantor saat itu, memang untuk urusan kerjaan, tapi ketika aku melihat itu semuanya jadi kacau.
Aku frustrasi berat. Selama hampir 7 tahun ini hubunganku dengannya sia-sia. Memang terdengar sangat berlebihan. Tapi 7 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, banyak hal yang sudah berubah, misalnya ketika aku sendiri dulu semuanya baik-baik saja jika handphoneku sepi tidak ada yang menghubungi, namun sekarang berubah. Saat aku tidak ada kerjaan hal pertama yang aku ingat adalah dia. Dia biasa menghubungiku melalui chat messenger walau hanya untuk mengingatkan aku untuk makan atau hal simple lainnya. Dan sekarang itu tidak ada lagi. Semua sudah berubah 360 derajat, dan kebiasaan itu sulit untuk dilepaskan. Apalagi melihat kenyataan sekarang dia sudah bersama dengan wanita lain.
Aku? Masih sendiri, dan terpuruk. Ketika aku merasa move on itu mudah, tinggal alihkan ke hal yang positive seperti kerja atau hal lainnya, tapi pada kenyataannya aku masih belum siap. Dan yang paling pahit aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan move on dari mantan pacarku yang sudah Bersama selama 7 tahun.
Namun, pada akhirnya aku memutuskan untuk melepaskan semua beban itu sementara. Aku pergi berlibur. Aku tidak bisa selamanya hidup seperti ini. Memang menyedihkan. Sekedar informasi, Aku bukanlah tipe orang yang mudah melakukan hal yang menyimpang. Aku tahu sesuatu yang seperti itu pasti akan menimbulkan sesuatu buruk. Jadi aku memutuskan untuk menikmati alam di pulau Bali dan menenangkan pikiran. Tapi bodohnya aku. Tepat pada sabtu malam, sehari setelah kita sampai, teman-temanku mengajakku ke sebuah pub dan banyak kesialan disana. Aku mabuk. Aku gila disana. Dan aku bertemu seseorang disana. Dan yang lebih parah, keesokkannya aku bangun disebuah hotel bersama dengannya. I did sex. Bodohnya aku.
Aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku bukanlah orang yang suka melakukan hal menyimpang. Termasuk seks bebas. I just did a sex with my boyfriend. Only my boyfriend! Maaf, mantan pacar. Tidak ada yang tahu kesterilan seorang lelaki selain pacarnya kan? Astaga! Aku benar-benar kaget saat itu. Aku suka menonton film romance atau novel yang memang keadaannya banyak yang seperti ini. Dan ini aku alami sendiri. Astaga Tuhan! Rasanya luar biasa menakutkan. Bagaimana aku bisa melakukan hal seperti ini? Aku benar-benar bodoh!
Tapi ada sesuatu yang membuat aku agak sedikit tenang. We used condom. Karena pada saat itu aku melihat kotak kondom disana yang sedikit terbuka. Tapi tetap saja. Aku melakukan seks dengan orang yang tidak dikenal. Oh my Gosh! Dan setelah kejadian itu aku berharap tidak akan bertemu dengan lelaki itu lagi. Enough with one night stand.
Hari berikutnya dan sampai hari terakhir liburan bersyukurlah aku karena tidak bertemu dengannya. Thanks God.
Hari kembali bekerja sudah dimulai. Tempat baru. Posisi baru. Aku sangat siap. Frustrasiku sudah mengalir jauh bersama air laut pantai di pantai Bali sana. Mudah-mudahan. Kantor baruku tidak terlalu jauh dengan kantorku yang lama. Cuman karena kantor ini adalah kantor cabang jadi tidak sebesar kantorku yang sebelumnya. Pindahanku juga tidak terlalu ribet karena barang-barangku di kantor hanya sedikit. Dan tentu aku siap memulai pekerjaan ini.
"Manda! Isi datamu dan kerjakan beberapa file ini! "
Aku yang sedang sibuk membereskan beberapa berkas di kubikelku tersentak kaget dengan suara gebrakan kumpulan map dan teriakan wanita gemuk dengan suaranya yang aneh. Aku menatapnya dari bawah kubikelku. Wanita itu masih berdiri, dan aku pun ikut berdiri merapihkan dan menumpuk map itu disudut kubikelku.
"How do you know my name? " ucapku sambil menatapnya heran. Tidak bisakah wanita jutek ini berbicara dengan sopan padaku. Aku tahu aku masih baru.
Wanita itu mengerutkan alisnya "Saya tidak peduli. Isi datamu sekarang juga. 15 menit lagi bos akan memanggilmu masuk" ucapnya sambil langsung pergi dengan muka masam.
Aku menatapnya yang menjauh dari tempatku berdiri dan lalu langsung terfokus pada formulir yang sudah bertempelkan fotoku disana.
Aku duduk dikursi dan mulai mengisi formulirnya. Beberapa adalah pertanyaan klise soal biodata. Nama, tempat tanggal lahir, alamat, dan lain sebagainya. Ngomong-ngomong bos baru yang akan memimpinku sekarang orangnya seperti apa ya? Aku belum pernah bertemu sekalipun dengannya.

TROUVAILLE : Amanda AdriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang