Jihoon baru saja keluar dari ruang dosen, setelah hampir satu jam melakukan bimbingan untuk menyempurnakan thesisnya yang sudah setengah jalan. Bab 1 dan Bab 2 sudah selesai dia kerjakan dan untung saja hanya sedikit perbaikan yang harus dia benarkan sebelum lanjut mengerjakan Bab 3. Ya, dia harus semangat mengerjakan thesisnya agar bisa ikut wisuda di periode pertengahan tahun ini, sehingga dia bisa santai menikmati hidup dengan status pengangguran setidaknya sampai akhir tahun.
Dia tidak terlalu ingin buru-buru bekerja, setidaknya dia ingin memberikan waktu untuk otaknya beristirahat setelah mengerjakan thesis yang membuat kepalanya ingin pecah. Terkadang dia berpikir tidak ingin repot-repot menuntut ilmu hingga setinggi ini, karena jujur pekerjaan yang dia idamkan sejak dulu hanyalah sebagai seorang ibu rumah tangga yang mendedikasikan seluruh waktunya untuk mengurus anak dan suaminya, namun setelah dipikir-pikir seorang ibu juga harus memiliki pengetahuan yang luas agar bisa membimbing anaknya hingga menjadi orang yang sukses. Ya mungkin anaknya kelak bisa bangga karena memiliki seorang ibu lulusan s2. Mungkin.
"Jihoon!!"
Jihoon menolehkan kepalanya ketika mendengar seseorang memanggilnya dari arah belakang. Dia melihat Seonho sedang berjalan setengah berlari ke arahnya. "Ada apa?" Tanya Jihoon ketika sahabatnya itu sudah berada tepat di depannya.
"Kau sudah makan siang?" Tanya Seonho.
Jihoon menggelengkan kepalanya, dia memang belum sempat makan siang, bahkan tadi pagi dia tidak sempat sarapan karena harus menjilid skripsinya sebelum bimbingan dengan dosennya yang dijadwalkan pagi ini, namun nyatanya sang dosen datang tiga jam setelah waktu yang mereka tentukan karena ada urusan lain, dan sebagai mahasiswa tentu saja Jihoon tidak berhak untuk protes walau dia harus menunggu lama dan dalam keadaan lapar, karena dosen tidak pernah salah. Ya, begitulah nasib mahasiswa.
"Baguslah, ayo ikut aku makan siang!" Seonho menarik Jihoon menuju parkiran.
"Tumben jam segini kau belum makan siang?" Tanya Jihoon heran sambil memasang seat belt di tubuhnya. Jihoon sempat melirik jam di mobil milik Seonho yang sudah menunjukkan pukul satu siang, dan ini merupakan hal yang aneh bila seorang Yoo Seonho terlambat dalam urusan makan memakan.
"Aku baru saja kembali ke kampus setelah makan siang dengan Kak Minhyun."
Jihoon mengerutkan keningnya ketika mendengar jawaban Seonho. "Lalu kenapa sekarang kau mengajakku makan siang lagi? Kau masih lapar? Minhyun si tua itu tidak punya uang untuk membelikanmu makanan yang cukup untuk membuatmu kenyang?" Tanya Jihoon panjang lebar, entah mengapa dia selalu emosi bila sudah membahas Minhyun yang menurutnya tidak ada bagus-bagusnya sama sekali.
"Ish... begitu juga dia kekasihku. Dan bukan itu alasanku mengajakmu makan siang." Seonho mengerucutkan bibirnya sambil serius menyetir mobilnya menuju pusat kota.
"Jadi karena apa?"
"Kak Guanlin baru saja menghubungiku untuk mengajak makan siang. Dan dia bilang aku boleh mengajak temanku, dan hanya kau yang terlintas dipikiranku saat ini." Jelas Seonho.
"Kak Guanlin yang mengajakmu duluan? Bagaimana bisa? Jangan-jangan tadi pagi kepalanya terbentur sesuatu hingga menghubungimu duluan." Ucap Jihoon tidak percaya.
"Ya! Park Jihoon! Kau ini temanku atau bukan sih? Harusnya kau ikut bahagia melihat temanmu ini mulai dilirik oleh pujaan hatinya." Protes Seonho kesal.
Jihoon tak menanggapi ucapan Seonho, dia hanya mengangkat bahunya acuh seolah tidak perduli.
Tak lama kemudian, Seonho memarkirkan mobilnya di depan sebuah cafe yang tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman dengan dinding yang dibuat menyerupai kayu dan pohon-pohon replika yang terlihat seperti asli menghiasi beberapa bagian di dalam cafe tersebut. Jujur saja Jihoon baru kali ini datang kesini, dan dia langsung menyukai suasana cafe yang tenang dan sejuk ini. Jihoon sempat heran mengapa cafe senyaman ini malah tidak terkenal dan tidak dipadati pengunjung? Apa karena letaknya yang kurang strategis karena terhalang bangunan bangunan tinggi di depannya? Sungguh sayang sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFUSED!! [[ Guanhoon / Guanho ]]
Short StoryJangan kau pilih dia Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia Bukan ku ingin merebutmu dari sahabatku Namun kau tahu, cinta tak bisa kau salahkan... Ya, lagu berjudul Cinta dan Rahasia ini yang akhir-akhir ini selalu Jihoon putar, karena la...