KINI Aeera menjalankan mobilnya di atas kecepatan rata-rata. Untung saja jalanan sepi karena masih pagi. Dia menjalankan mobilnya sambil memakan permen karetnya dan sesekali dia meletupkan balon dari permen karet yang dibuatnya.
Pikirannya kalut, dia masih merasakan nyeri di pipinya. Tamparan yang dilakukan oleh Aaric, membuat pipinya merah. Karena melamunkan masalah tadi. Dia tidak tahu bahwa ada pengendara motor yang ada di depannya. Kaget karena ada seseorang di depannya, Aeera mengerem mobilnya mendadak sehingga menimbulkan bunyi nyaring.
Cyittt
Merasa bersalah, Aeera turun dari mobilnya dan menemui pengendara tersebut untuk meminta maaf.
"Eum maaf" ucap Aeera
"Iy__Lo!" tunjuk pengendara motor tersebut
"Lo?" tanya Aeera
"Iya gue Alden emang kenapa? Dan lo yang buat motor ninja gue jadi lecet nih!" tunjuk Alden
"Eh. Lagian lo sih! Ngendarain motor aja lelet" ejek Aeera
"Eh lo ya yang salah malah nyalahin gue! Lo harus ganti rugi!" ucap Alden
"Gak mau!"
"Kalo lo gak mau, urusan ini akan gue bawa ke kantor polisi! Kalau lo udah bawa mobil ugal-ugalan sehingga membuat kekacauan lalu lintas dan li udah bikin lecet motor gue tanpa mau tanggung jawab!" ucap Alden menunjukan seringaiannya. Mau tidak mau Aeera menyetujuinya, "Apa ganti ruginya? Uang? Nanti gue transfer deh" ucap Aeera"Bukan. Tapi lo!" ucap Alden menunjukan seringaiannya
"Hah! Gue? Kenapa gue?" tanya Aeera bingung
"Iya lo! Kalau gak mau gak apa-apa sih. Tapi apa lo mau masuk kantor polisi dan ngejatuhin harga diri lo?"
"Ya udah! Gue terima!" ucap Aeera. Kemudian dia berjalan menuju mobilnya, tapi lengannya dicekal oleh seseorang yang tak lain adalah Alden.
"Eitss mau kemana?"
"Sekolah lah!" ucap Aeera ketus
"Gue ikut. Motor gue lecet gara-gara lo, jadi gue ikut mobil lo!" ucap Alden sambil menyambar kunci mobil Aeera. Sedangkan Aeera kaget karena kuncinya diambil Alden. "Woi. Balikin kunci gue!"
"Gue yang bawa mobil lo!" ucap Alden, sedangkan Aeera hanya pasrah.
•••
Sesampainya di sekolah banyak siswa yang berbisik-bisik mengenai kedatangan Aeera dan Alden. Banyak siswi yang mencemooh Aeera genitlah, caper, sok. Tapi dihiraukan oleh Aeera. Dia malah mendengarkan musik dari headphone nya sambil mengunyah permen karetnya.
"Oh ya! Ini kunci mobil lo" ucap Alden sambil menyerahkan kunci mobil Aeera"Hmm"
"Lo gak cape ya? Ngunyah permen karet dari tadi dan gue liat udah abis sebelas" ucap Alden
"Gak!" ucapan Aeera yang begitu singkat membuat Alden menghembuskan nafas kasar.
"Lo masih punya tanggung jawab sama gue soal motor gue. Untuk itu lo nanti makan di kantin sama gue. Gak ada penolakan!" ucap Alden
"Hmm" ucap Aeera lalu meninggalkan Alden. Sebenarnya Aeera gak mau, tapi ya sudahlah dia juga harus tanggung jawab.
•••
Setelah bel istirahat berbunyi, Alden sudah berada di kelas Aeera. Dia ingin menjemput Aeera untuk istirahat bersama di kantin. Dia memandang seluruh ruangan kelas XI IPA 2. Dia melihat seorang gadis menelungkupkan wajahnya di meja sanbil memakai headphone nya. Dia mendekati gadis tersebut.
"Aeera, ayo ke kantin!" ajak Alden
"Hmm"Aeera berjalan diikuti Alden di belakangnya. Banyak siswa yang menatap Aeera takut-takut. Karena Aeera merupakan gadis yang dingin, cuek, datar, dan jika ada yang mengganggunya maka akan dibully nya habis-habisan. Tapi masih ada siswa satu dua yang mengganggunya.
Sesampainya di kantin, Alden berjalan menemui teman-temannya. Sedangkan Aeera hanya mengikutinya saja.
"Hai bro!" ucap salah satu teman Alden
"Hai" ucap Alden
"Lo kok bawa Aeera?" tanya teman Alden yang lain
"Emang gak boleh?"
"Oh ya! Nama gue Andrian Lewis Parker, lo boleh panggil gue Andrian" ucap Andrian sambil berjabat tangan dengan Aeera
"Gue Brian Darius Manfred. Panggil gue Brian" ucap Brian
"Gue Arthur Caleb Stuart panggil Arthur" ucap Arthur"Lo mau pesan apa Ra?" tanya Alden
"Terserah lo" ucap Aeera acuh sambil memainkan handphone nya.Sedangkan Alden pergi untuk memesan makanan. Aeera hanya diam saja tanpa minat untuk mengobrol sedangkan ketiga teman Alden sedari tadi mengobrol dan sesekali bertanya pada Aeera, tapi dijawab singkat dan padat olehnya. Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya Alden membawa pesanannya. "Nih nasi goreng sama jus alpukat"
"Thanks" ucap Aeera singkatSaat akan menyuapkan nasi gorengnya ke mulut. Terdengar suara yang sangat Aeera kenal. Suara yang Aeera benci. "Gue boleh gabung?" tanya gadis yang Aeera benci. "Tentu, Alodie!" jawab Andrian. Ya! Gadis itu adalah Alodie. Gadis yang Aeera benci, yang menjadi saudari tirinya.
"Tapi, Aeera kayak gak suka gitu deh kalo gue duduk disini" pancing Alodie
"Siapa bilang!? Lo boleh kok duduk disini, asalkan lo gak ganggu ketenangan gue!" ucap Aeera cuek
"Kalo gak suka gak papa kok. Aku pergi dari sini aja" ucap Alodie
"Kan gue udah bilang! Lo budeg atau apa sih, Hah! Lo boleh duduk disini asalkan lo gak ganggu ketengan gue! Jangan pancing emosi gue!" ucap Aeera sambil menggebrak meja.Sedangkan Alodie sudah meneteskan air mata buayanya. Dan untuk Alden serta ketiga temannya hanya terbengong melihatnya. "Gue pergi!" ucap Aeera meninggalkan kelima orang disana. Sedangkan Alodie tersenyum kemenangan.
TBC Or STOP?
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE it
Teen Fiction"Aku lelah dengan semua ini. Kenapa Tuhan selalu memgambil semua kebahagiaanku? Kenapa Tuhan mengambilnya dariku? Disini aku kesepian tanpa seorangpun menemani" ~Aeera Cladenza Elvarette~ "Jangan bersedih, aku selalu ada untukmu. Percayalah, Tuhan m...