Kali Pertama 👀

24 1 0
                                    

Zoya pov.


     Alarm handphone berdering dengan alunan lagu "Back to you" yang menandakan bahwa fajar telah tiba. Waktu menunjukkan pukul 5 pagi tapi, mataku sangat enggan untuk membuka. Dengan terpaksa, tangankupun meraba-raba disekitar tempat tidur untuk mematikan alarm dengan keadaan mata yang masih tertutup rapat. Lantas akupun melanjutkan mimpi indah yang tadi sempat terpotong oleh sebuah nada alarm. Saat sedang menikmati pemandangan indah dialam mimpiku, tiba-tiba aku dikejutkan dan terbangun dengan keadaan basah kuyup. Ternyata, mama datang dengan membawa sebuah gayung di tangannya.

"Jam segini belum bangun, cuma gayung dan air yang bisa bangunin kamu, Zoyaa!" Omelan Mamah Dian.

"Yaelah, mah. Tadi Zoya lagi enak-enak mimpi indah, lohh! Eh, malah kebangun gara-gara siraman mamah tadi." Kataku dengan ekspresi sebal.

"Mimpi indah- mimpi indah! Mending kamu liat, sekarang tanggal berapa dan sekarang udah jam berapa?" Omel mama.

"Tanggal 10 Juli, jam setengah tuu... Ya ampun! Zoya kelupaan mah!"

Belum sempat menyelesaikan bicaraku, Aku langsung bergegas mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah karena hari ini adalah hari pertama Aku masuk sebagai murid baru kelas XII IPS di SMA Bina Bangsa.

***

Sampai di sekolah, Aku berdesak-desakan dengan siswa lainnya untuk melihat pembagian kelas di mading. Alangkah terkejutnya saat Aku melihat nama Bagas terdaftar satu kelas denganku.

Bagas adalah salah satu cowok paling di idam-idamkan oleh para gadis di SMA Bina Bangsa. Merupakan suatu keberuntungan jika aku bisa berpacaran dengan cowok tercool seantero sekolah itu.

Saat Aku sedang asik cekikian nggak jelas karena saking bahagianya satu kelas dengan Bagas, Lalu tiba-tiba Aku terkejut mendengar suara bariton dan berat dari arah persis di belakangku.

"Lo kenapa cekikian?" Tanya Cowok tercool seantero sekolah sambil menyisir jambulnya menggunakan jemarinya.

"Eeehh.. Bagas? Hehe. Lo ngapain di sini?" Jawabku dengan perasaan gugup setengah kaget.

"Gue mau lihat pembagian kelas. " Jawab Bagas dengan muka datar.

"Eh, btw kita satu kelas loh gas." Kataku dengan ceria.

"Oh" Jawab Bagas dengan acuh.

"Mau ke kelas bareng?" Tawarku dengan senang hati.

"Sorry, Gue mau ke kantin." Jawab Bagas sembari meninggalkan papan mading.

"Judes banget sih tu cowok untung dia ganteng, kalo enggak udah gue gampar tuh muka daritadi." Gerutuku dengan nada kesal.

***

Lalu, akupun berjalan menyusuri lorong sekolah untuk mencari kelas baruku dan tiba-tiba.

"GUBRAK!!!!"

Aku terjatuh dengan posisi terduduk di lantai. Ternyata, seorang pria gemuk berkacamata yang membawa setumpuk buku memenuhi tangan sampai menutupi wajahnya telah menabrakku.

"Kalo jalan lihat-lihat dong!" Bentakku sembari membenarkan dasi.

"Eee maaf, aku gak tau suer deh." Jawabnya dengan nada gerogi dan penuh sesal.

"Makanya kalo jalan pake mata!" Cerocosku sembari meninggalkan si penabrak dengan rasa penuh kekesalan.

#MAAF KALO PART SELANJUTNYA RADA LAMA NGUPLOADNYA, ADMIN KELAS 9 MAU UJIAN JUGA SOALNYA HEHE😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seconds MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang