Chapter 2: The Way We Used To Be

171 21 1
                                    

Flashback

“Hun-ah...apa kita akan bersama untuk selamanya?”

“Tentu saja. Mengapa kau bertanya seperti itu hmm?”

“Ani...geunyang... aku hanya takut jika kau akan melupakanku pada akhirnya. Kau kan superstar pasti akan ada banyak sekali perempuan yang mengidolakanmu. Bisa saja nanti kau akan meninggalkan aku kalau kau sudah bosan, kan?”

Yang ditanya hanya menatap penuh senyum dan terkekeh geli.

“Yak! Kenapa kau hanya tersenyum? Apa benar ka-“

Cupp!

Sehun mengecup bibir perempuan itu sekilas sehingga ia berhenti mengoceh.

“Jangan pernah berpikir macam-macam lagi Lu,aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Karena kau adalah milikku dan begitu pun sebaliknya. Aku tidak akan bisa hidup tanpamu.”

Flashback end

Luhan baru saja tebangun dari tidurnya. Di sebuah hari yang baru ini bahkan ia sudah memimpikan laki-laki itu. Ia masih enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya. Ia kembali meringkuk di dalam selimut. Hinggap sebentar di dalam relungan rasa rindu. Ya ia merindukan kekasihnya. Ia kembali menitikkan air mata ketika wajahnya menghadap ke arah nakas yang dengan sebuah pigura berisikan siluet dua orang di pinggir pantai yang sangat bahagia. Dan tak lupa di bawahnya terdapat tulisan

“ Even if God takes all of my memories..
   I won’t ever forget about you.. About us..
  I love you baby deer...”

“Tapi kini kau melupakanku....”

Kini Luhan kembali ke rutinitasnya. Bagaimana pun ia harus bekerja. Lu Han adalah seorang gadis berdarah campuran China-Korea. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia, saat ini ia telah menginjak usia 27 tahun. Ia tinggal di sebuah apartment biasa di daerah Yongsan. Ia bekerja sebagai staff  bagian schedule di SM Entertainment. Dan dari tempat itulah sebenarnya segala rasa rindu dan sakit ini ia dapatkan. Saat ini ia berdiri di seberang jalan gedung tinggi yang bertuliskan SM. Ent.

Flashback

Hari itu seorang pegawai baru SM Entertainment datang ke arah kantor dengan sedikit terburu-buru.

Ia baru saja terlambat di mingu pertamanya bekerja. Setelah sampai di ruang Staff ia dimarahi habis-habisan oleh sunbae nya dan berakhir dengan mengatur sendirian jadwal artis SM Entertainment untuk masa 1 bulan seorang diri. Sudah delapan jam ia berdiam diri dihadapan laptop dan berkas-berkas di mejanya.

“Kurasa bukan ide yang buruk untuk membeli Americano sebentar.”

Gadis itu pun pergi ke caffe di lantai 3 untuk membeli segelas Americano.

Saat ia akan kembali ke dalam ruangannya tiba-tiba ada seorang yang membuka pintu dari ruangan sebelah ke arah luar dan menyebabkan kopi Luhan tumpah ke bajunya sendiri.

“Akhhh!! Panas... astagaa..”

“Ya Tuhan, apa kau baik-baik saja noona?” ujar si pembuka pintu

“Y-yya.. aku baik..astaga bajuku jadi kotor begini” jawab Luhan tanpa melihat siapa yang membuatnya jadi kotor begini

“Oh Tuhan, kumohon maafkan aku aku benar-benar tidak sengaja..”

“Ya sudah.. mau bagaimana lagi.. Lagipula..ka-.. Oh Sehun? Astaga!!”

“Sttt!!! Jangan berteriak noona.. Ya aku memang Oh Sehun jadi jangan berteriak seperti itu. Aku minta maaf bajumu jadi kotor. Noona, sebaiknya kau ikut aku saja, aku kebetulan aku membawa baju ganti di ruang latihanku.”

Inside A Lost Memory [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang