Hai semuanya!
Namaku Aleasha Malaika. Aku sekolah di SMA Harapan Bangsa. Oh iya, hampir lupa kalian bisa memanggil ku Ale. Well, sebenarnya Elv lah yang membuat dan menemukan nama ale itu. Dengan idenya yang entah begitu pas, nyata, dan sesuai fakta.
Flashback
"Sha, kayaknya lu harus ganti nama panggilan deh sha"
"Emangnya kenapa? "
"Terlalu mainstream aja sih menurut gue,soalnya kan di kelas sebelah ada juga si shasha,sha juga kan panggilannya. Takutnya pas yang dipanggil shasha malah lu yang nyaut, kan kesannya lu yang geer sha"
"Iya juga ya, keseringan banget gue ke-ge-eran"
Celetuk ale mengejakannya"Gak usah ditekanin juga kali,kesannya lu enek banget dengar omongan gue"
"Hooh"
"Tapi gue serius, ganti nama panggilan deh sha,yang mudah diingat dan beda dari yang lain"
"Ya ya tapi lu yang cari ya, otak gue lagi males mikir"
"Hooh, iya iya"
"Eh tapi, temenin gue ke kantin dong,biar dapat ide""Elv... kan kita baru masuk kelas ...."
"Astagfirullah, oiya gue lupa, gara gara sibuk mikirin nama panggilan sih"
"Sibuk amat mikirin gue,so sweet amat, suka deh"
"Gak denger gue,gue baca buku"
Sahut elv tanpa melihat ale.Kemudian guru matematika pun datang ke kelas mereka
"Assalamualaikum anak-anak,mari kita mulai pembelajaran hari ini" sahut guru matematika yang telah datang.
"Baik pak" sahut seluruh murid di kelas
Kringggg kring
"Baiklah anak anak kita akhiri pembelajaran hari ini, jangan lupa mengerjakan pr yang bapak kasih ya"
Bapak tersebut mengakhiri pembelajaran matematika nya."Yaaa paaaak" sahut para murid.
Kriiiing kriiing
Jam istirahat pun masuk"Yuk Sha kita ke kantin" ucap elv memulai pembicaraan
"Maaageeeer"
Sahut asha dengan muka di lelah-lelah-kan (penjelasan macam apa ini)"Sekalian cari nama panggilan shaaa, yooook laaah gak usah sok sok mager"
"Ini beneran mager tau, eh tapi kan kalau mager kan berarti diberi nikmat"
"Nikmat apaan"
"Nikmat untuk merasakan kayu dari kursi,kemudian kaki yang dengan tenang terulur kebawah, kemudian--"
"Udah gak usah ngeles deh sha, kita kan dari tadi duduk doang, ah ngeles mulu deh sha"
"Duh sepertinya skill ngeles gue sudah berkurang deh,udah jarang ngeles sih gue"
"Ah bodo ah, yuk ke kantin, gak terima penolakan, entar gue traktir deh"
"Yee kalau gitu gue mah gak bisa nolak kalee"
"Dasar si doyan gratisan"
Mereka pun akhirnya sampai di kantin dengan muka asha yang berseri-seri sedangkan muka elv yang berkata 'mampus gue,dia kan makannya banyak'
"Sha plis jangan makan yang banyak"
Sahut elv dengan mata melotot"Ih kalau traktir orang gak boleh ngatur-ngatur, kan harusnya terserah si yang di traktir"
"Yaa lu harus mikirin gue juga lah sha, lu mau gue mati kelaparan gara gara traktir makan lu yang sebanyak apa sampai sampai gue gak makan?" sahut elv dengan penjelasan yang amat panjang dan lebar seperti hendak mendemo asha
"Iya deeh, iyaaa gue bakalan makan dikit doang"
"Itu baru bagus nakku"
"Sejak kapan gue jadi anak lu"
"Serah deh, sono ambil makanan atau minuman yang lu pengen"
"Ambilin dooong, kan gue lagi mager elv"
"Perasaan tadi gak pakai 'bonus' apa apa deh,kan cuman mentraktir bukan sambil diambilin"
"Minta tolong gue, sekali ini doang elv, makanannya soto aja trus minumannya yang murah aja jangan aqua"
"Ya ya deh,karena gue baik aja nih"
.
.
.
.
.
.
Maaf ya kepanjanganDisini diceritain dulu bagaimana kejadian awalnya. Di chapter selanjutnya bakalan terkuak misteri nama panggilan si ale ini.
Di tunggu ya next chapter!
.
.
.Jangan lupa vote, comment, dan turn on notiffication ya~
Ciao adios💨
Saranghaeyo💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingredients of life 🌟
De TodoBerbagai macam cerita tentang kehidupan ku yang penuh dengan berbagai macam ekspresi untuk menceritakannya,berbagai kisah receh,bahagia, sedih,kecewa, dll akan ditumpahkan disini -Ale *ma first time to write this >~<* *hope you guys enjoy it 🙏*