YOU, CLOUDS, RAIN

1.4K 150 22
                                        

Author: Bubbleguan
Genre: Hurt, Romance
Cast: Pancham







Playing:
🎵Heize - You, Clouds, Rain🎵





☔☔☔






Woojin tengah menatap ke arah luar jendela kaca besar di depannya. Dia duduk di atas ubin berbahan keramik dengan menatap kosong jendela kaca di depannya. Menatap ke arah bulir hujan yang membasahi kaca jendelanya.

"Aku merindukanmu." Lirihnya menatap sendu tiap bulir hujan yang membasahi.

Woojin mengetukkan jarinya pelan pada kaca di depannya. Tanpa sadar jari jemarinya menulis sesuatu di sana.


Missing you


Senyum sendu terukir di bibir ranumnya.


Lai Guanlin


Kembali menulis di sana, di kaca yang berembun. Sehingga membuat Woojin berhenti seketika setelah terkejut dengan apa yang di tulisnya.

"Sampai kapan?" Monolognya semakin lirih. Menumpukkan dagu pada lipatan kedua tangannya yang memeluk lutut.


Tes


Tes


Tes


Tanpa sanggup di bendung lagi bulir bening air matanya mengalir pelan. Turun perlahan satu per satu.

Hatinya tiba-tiba saja berdebar saat lagi kembali dia melirik sekilas pada tulisan yang barusan dia tulis.

'Perasaan ini lagi? Kenapa masih saja hati ini berdebar saat membaca namamu?' Batinnya lirih.

Ingin berteriak tapi tak sanggup lagi. Percuma saja jika hanya dia yang merasa seperti ini. Percuma saja hanya dia yang hanya merasa menyukai tidak mencintai hingga sesakit ini.

Percuma saja itu semua jikalau tetap saja semua itu -semua yang dia miliki dulu- tidak akan kembali lagi. Walaupun kembali, tapi tetaplah tak akan utuh kembali seperti sedia kala.

"Aku masih mencintaimu." Bisik Woojin lirih. Kemudian, tanpa sadar dia jatuh tertidur dengan bulir bening air mata yang belum juga berhenti turun.









☔☔☔














Hujan turun di bulan oktober. Entah kenapa bagi Woojin, di satu sisi seperti hujan saat ini juga sama merasakan apa yang tengah dia rasakan.

Di satu sisi lainnya juga seperti tengah menertawakan dirinya. Dengan payung berwarna bening di genggaman, dia mendongak. Menengadahkan kepala ke atas menatap tiap bulir hujan yang jatuh tepat di atas payung beningnya.

LIKEY [PANCHAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang