Takdir
Ikhlaslah seperti hujan di malam hari,
Yang tak menjanjikan hadirkan pelangi..
Meski ini sulit, harus tetap dilalui,
Dan harus bisa mengikhlaskan yang harus dilepaskan..
Karena tempat kita tak lagi di sini..
Hm.. Melangkah itu berat,
Melepaskan ikatan yang sudah begitu erat itu susah,
Apalagi yang sudah berkarat..
Terikat bagai simpul mati yang begitu sulit terlepas..
Karena sebuah cikal abadi,
Terlanjur tumbuh dan berakar,
Yang tumbuh secara liar..
Mengapa mengikhlaskan itu susah?
Entahlah..
Ketika logika dan perasaan yang tidak sinkron..
Menorehkan sejuta keinginan untuk menciptakan rasa kebanggaan..
Tapi sayang, waktu tak mengizinkan..
Hasrat tak bisa menahan..
Apa daya, itu semua hanya bisa menjadi angan..
Takdir yang sering kali mempermainkan perasaan..
Hati yang tersayat belati..
Menjadikannya sulit diobati..#ViAr

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Kata
PoesíaGejolak rasa dan emosi yang tercurah dalam sebuah rangkaian kata.. Hanya menjadi kalimat yang tak bisa diungkapkan.. Hanya bisa tersampaikan pada kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat tak bermakna.. (Slow update)