2. Tunangan

171 128 153
                                    

Ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur dengan kedua tangan terlentang. Rasa senang juga muncul di wajahnya. Apalagi lega.

Selesai mengurus segala administrasi yang akan membuat Azura satu sekolah dengan kakaknya, ia langsung diantar ke asrama putri oleh Ibu Zahra, selaku guru yang mengurus asrama putri.

Bahkan kamarnya terasa nyaman. Kasur yang berukuran sedang, lemari yang disiapkan. Bahkan ada meja belajarnya juga. Ace yang cukup dingin serta perlengkapan lain yang sengaja disiapkan. Mungkin sengaja biar terlihat nyaman seperti di kamar sendiri.

Namun, Azura berpikir, gimana nanti saat ia dikelas? Apa mungkin teman di kelasnya bakalan menjauhinya karena ia berbeda? Gak, mereka gak boleh tau. Gakkan ada yang tau tentangnya kecuali Allura, kakaknya sendiri. Ia yakin, kakaknya juga akan menjaga rahasia ini. Karena ia sangat percaya dengan Allura.

"Eheemm..." Dehaman seseorang.

Azura langsung duduk dan melihat seseorang yang berdiri di ambang pintu. Namun ia bingung, gadis itu malah mendekatinya dan duduk di tepi ranjang.

"Ruby Briliana." Ucap gadis itu yang tersenyum padanya. "Itu nama gue, Azu." Lanjutnya.

"Oh, ah iya, Azura Sherena." Balas Azura saat dirinya tersadar jika gadis di hadapannya itu mengajaknya kenalan.

"Gue temen sekamar elo, bye the way." Jelas Ruby.

"Ah iya, gue tadi langsung masuk aja. Kirain tadi gak ada orang." Ucap Azura kikuk.

Ruby mengangkat kedua bahunya lalu tersenyum pada Azura. Bahkan gadis itu langsung bangkit dan berpindah tempat ke ranjang satunya lagi. Azura juga gak menyadari jika dikamar ini disediakan dua ranjang. Ia pikir sekamar seorang diri. Berarti dirinya juga harus terbiasa dengan orang asing yang baru dikenalnya.

"Gue denger, elo adiknya Allura, bener?" tanya Ruby saat gadis itu duduk di kasurnya sambil menghadap ke arah Azura.

Azura mengangguk membenarkan dan membuat Ruby mengerti.

"Berarti lo ada hubungannya dengan Daniel?"

Salah satu alis Azura terangkat, pasalnya ia gak tau orang yang dimaksud Ruby.

"Gue tebak, elo gak kenal ya?"

Dengan cepat Azura menganggukan kepalanya.

"Gue baru disini, jadi mana mungkin gue kenal sama siapa tadi? Dan... Dan apa itu?!" jelas Azura yang membuatnya heran.

"Kok bisa ya, gak kenal tapi tunangan." Gumam Ruby.

Azura mengangkat kedua bahunya acuh. Ia lantas memeriksa ponselnya hanya untuk menghubungi seseorang. Lagian, ia masih banyak urusan yang harus dilakukannya. Mulai dari menyiapkan mata pelajaran, buku-buku pelajaran juga kelas yang akan Azura tempati.

"Ngehubungi siapa?" tanya Ruby saat melihat Azura meletakkan ponselnya di telinga.

"Kakak gue." Balasnya. "Halo kak... iya... kak, Azu udah di kamar asrama. Iya... udah semua.... kakak temenin Azu cari – ah tapi, ya udah nanti Azu minta temenin Ruby aja. Ya udah, bye kak." Tutup Azura langsung.

Azura menghela nafasnya, kakaknya sibuk, itu katanya. Dan gak bisa menemani Azura. Padahal, Azura masih gak memahami tentang sekolahnya. Lokasi kelasnya, lokasi ruang guru, perpustakaan dan tempat lainnya.

Seketika itu juga, Azura langsung menoleh ke arah Ruby yang nampak heran dengan tatapan Azura.

"Temenin gue, mau?"

"Kemana?"

"Cari kelas gue sama nyatet pelajaran terus nanyain buku-buku pelajaran gue sama guru." Jelas Azura.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang