Story: random by Roidapuu
Disclaimers: All chara belong Masashi Kishimoto
Warning: semi canon atau fanon (Maybe), bertebarannya typo, ide yang mainstream, dan kegajean yang disebabkan khayalan tingkat tinggi, OOC dan juga OC, dan segala hal yang merusak pandangan mata.
***
"Naruto, waktu pengembaraanmu, tinggal satu tahun lagi." Sang copy nin itu menepuk punggung lawan bicaranya.
"Iya Kakashi sensei, aku ingat, ttebayo."
Naruto memandang satu persatu sahabatnya. Mereka juga menatap Naruto dengan pandangan yang sulit ia artikan. "Aku akan pulang." Naruto berusaha membaca perubahan air muka dari setiap wajah di hadapannya. "Segera." lanjutnya.
"Tapi sebelum itu aku akan mengunjungi Sasuke di Desa Tiram, lalu mungkin sedikit berjalan-jalan ke beberapa negara. Setelah puas melihat dunia luar, aku akan kembali lagi ke Konoha." Lanjutnya lagi dan di tutup dengan senyum lima jari andalannya.
"Kami sangat merindukanmu Naruto-kun. Cepatlah Pulang!" Ino, si pirang istri Sai itu memeluk Naruto. " Jangan sampai Inoji lupa seperti apa wajah paman pahlawan desanya." Sindir Ino saat melepas pelukan selamat tinggalnya.
Naruto tak bisa menahan senyumannya. Ia mengerti arti sindiran Ino, karena selama empat tahun terakhir ia tak pernah menginjakkan kakinya ke desa daun tersembunyi. "Aku jadi merindukan si tampan nomor dua. Tentu saja nomor satunya, paman Narutonya inoji ini, ttebayo. "
Ia terkekeh.
Kunoichi barbie itu mendengus geli dan meninju ringan lengan atas Naruto.
Sai pun tersenyum tulus, tidak seperti senyum aneh yang terakhir Naruto ingat. "Cepatlah Pulang! " Tangan lebarnya menepuk bahu Naruto.
"Konoha merindukanmu, Naruto." Shikamaru pun menepuk bahu kanan Naruto sebagai salam perpisahan.
"Kau tidak merindukanku, Shika?"
Shikamaru mendengus geli.
"Mendokusai."
Sekali lagi tinjuan ringan mendarat di lengan kanan atas Naruto.
Naruto terkekeh lagi.
Bunyi peluit kapal terdengar seolah memanggil penumpangnya.
Kakashi mendesah, "Yosh Minna! waktunya kembali ke Konoha. Hati-hati dimanapun Naruto! Ingat satu-satunya tempatmu pulang hanya Konoha. Jika dalam satu tahun ke depan kau belum pulang juga. Aku sendiri yang akan menyeretmu kembali ke Konoha. kau harus mengantikanku menjadi hokage."
Mata Naruto berkaca-kaca. Ia terenyuh, Mantan sensei dan teman-temannya masih mendukungnya. Masih menunggunya untuk pulang.
Shikamaru, Sai dan Ino sedang bertugas mengawal Rokudaime Hokage untuk menghadiri penobatan Chojuro sebagai Rokudaime Mizukage di Kirigakure.
Saat itu, Naruto yang kebetulan berada di pulau Nagi bertemu dengan mereka dan ikut bergabung menghadiri penobatan itu.
Sudah hampir empat tahun sejak Naruto memutuskan mengembara untuk melakukan penebusan dosa sekaligus menyusul sahabat Uchihanya.
Sebenarnya itu hanyalah dalihnya karena tujuan utama Naruto adalah untuk mencari kekasih hatinya, ralat mantan kekasihnya yang masih ia cintai, Hyuuga Hinata, yang telah lama menghilang.
Ia menatap kepulan asap kapal yang berjalan menjauh dari dermaga Kirigakure, Kapal yang membawa mantan sensei dan nakamanya berlayar kembali pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakaway
FanfictionTidak ada yang menyangka keputusan Naruto meninggalkan Hinata untuk menikahi Sakura merubah hidup kedua sahabatnya, Gaara dan Sasuke.