Second meeting

76 7 5
                                    

    HOLA ^-^

  Happu reading my dear...

"Aku Balikin dulu ya."

"Sip. Cepetan balik len !" Leno hanya ngangguk dan keluar dari kantin.

-----------------------------------------

"Bilqhist udah sholat ?" Sang empunya nama sedikit tersentak dan langsung monoleh kebelakang.

"Eh Abi. Kaget hehee."

"Udah sholat Dek ?" Abi duduk dikursi sebelah Bilqhist.

"Belum Bi. Yaudah Bilqhist sholat dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Oiya tadi Abi udah bicara sama Dokter, katanya Umi mau dipindahin keruangan rawat inap."

"Ohh, Alhamdulillah kalo gitu." Abi hanya mengangguk. Ia mengalihkan pandangannya kepada Sosok wanita paruh baya yang kini tengah terbaring lemah.

"Permisi." Suara seorang lelaki muda menginterupsi ruangan hening itu.

"Iya ? Oh Dokter. Mau dipindahin sekarang ? Kok sendiri ?"

"Ehh.. buk..bukan itu. Saya mau mengembalikan ini." Leno menyodorkan Handphone berwarna gold bermerek 'Pinneaple' (?).

"Loh Hp Bilqhist kok sama Dokter ?" Tanya Abi heran.

'Oh namanya Bilqhist.' Gumam Leno.

"Tadi ada sedikit problem Pak."

"Oh baiklah kalau begitu. Bilqhistnya masih sholat. Baru aja pergi."

"Tidak apa pak, saya tunggu diluar aja."

Setelah mendapat respon anggukan dari Hahsan(Ayahnya Bilqhist), Leno beranjak keluar ruangan.

15 menit kemudian.

    Srett...Srett... srett (Anggap suara orang jalan ya)

Manik hitam Leno terfokus pada seorang wanita yang terpaut beberapa meter darinya.

'Bilqhist ?' Gumamnya dalam hati.

Ketika wanita tersebut melewatinya.

     Srettt...

"Eh..." Bilqhist menepis tangan Leno.

"Maaf... maaf. Refleks tadi." Wajah Leno berubah Kikuk, Ntah malu atau terkejut.

"Alasan !" jawab Bilqhist sinis.

"Ih siapa yang alasan !? PD banget! Mulusan juga Tangan aku!" balas Leno tak kalah sinis.

"Dasar Banci !"

"Eh anjir! Siapa banci ? Aku ?" Leno berjalan perlahan mendekati Bilqhist.

"Iya aku? huh ?!" Leno mengeluarkan smirk andalannnya.

Deg Deg Deg Deg~~

Jantung Bilqhist berdisco ria didalam kungkungan tulang rusuknya. Wajahnya yang mulus juga merespon degan baik, terlukis semu merah disekeliling area pipinya.

"Tuhkan! Kalo Aku banci, ngapain kamu ngeblushing ria gitu ?" Leno tersenyum meremehkan.

Bugghh!!?... gubrakk!?!... Plakk... bksmzwqlnlds !

Bilqhist reflek menunjang 'Tytyd' Leno. Alhasil, keseimbangan tubuh pria tersebut rubuh. Bokong badai leno mengecup manja lantai rumah sakit yang dingin. 'Yang konon katanya mengalahkan dinginnya sikap mantan-_-' Tak cukup dengan itu, Bilqhist juga memukulkan tasnya tepat dihidung bangir Leno.

"waduhhh! Anjay !" Leno masih memegangi bokong badainya.

"Syukurin !"

"A.EN.JE.A.YE !"

"Mana hp aku! Ngulur waktu mulu! Lagu lama tau gak!? pasti pengen  lama ngobrol sama aku. secara akukan cewek cantik. Iyakan ? ngaku kamu !? Dasar jomblo !"

'Anjir nih cewek kaya Emak. Nyerocos aja!' gumam Leno masih mendengarkan ocehan Unfaedah Bilqhist. 

TBC...

       Maaf kalau TYPOku terlalu berceceran. 

            'Need Krisara and Votmen'  ^_^

SEE NEXT CHAPT GUYS...

Siapa yang kalah ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang