Hari senin pagi. Banyak yang sangat membenci hari senin pagi. Sekolah lagi, belajar lagi, dapet tugas lagi, ditambah upacara juga. Di jemur ditengah lapangan selama satu jam lebih itu sangat menyebalkan. Tapi berbeda dengan seorang gadis berambut pirang yang dikuncir dua dan bernama Uzumaki Naruko itu, dia malah senyum-senyum sendiri sambil menatap ke sebelah barisan kelasnya, yaitu barisan kakak kelas.
"Oit! Yang lain pada nundukkin kepala karna mengheningkan cipta, elo malah senyum-senyum kaya orang gila."Cibir Sakura sambil menyenggol temannya itu.
"Bukan kaya lagi, gue rasa, dia emang gila."Celutuk Ino yang baris dibelakang Sakura, sedangkan Sakura baris dibelakang Naruko.
"Enak aja, gue waras tau!"Balas Naruko sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Terus kenapa senyum-senyum sendiri?"Tanya Sakura sambil menatap aneh Naruko.
Naruko terkikik mendengar pertanyaan Sakura, dia kembali melirik barisan disamping barisan kelasnya.
"Gak papa kok. Cuman pengen senyum, senyumkan ibadah."Balas Naruko terkikik geli.
"Bodoamat, Naru, bodoamat gue."Balas Sakura malas.
"Lagian, senyum itu ibadah, kalau elo senyum ke orang lain, nah ini, orang-orang pada nundukkin kepala, elo malah senyum-senyum sendiri, bukannya dapet pahala, dapet gila iya."Cibir Ino.
"Elo jahat banget sama gue. Gue lagi seneng, seharusnya elo ikut seneng ju....."
'Bruk.'
Belum selesai Naruko berucap, Hinata yang baris didepan Naruko jatuh pingsan.
Membuat orang-orang disekitarnya memekik kaget.
"PMR, ADA YANG PINGSAN DISINI!"Teriak Naruko dengan hebohnya, padahal lagi mengheningkan cipta.
Alhasil, semua pada menoleh ke arah Naruko. Lalu gak lama kemudian, PMR datang untuk mengangkut Hinata. Naruko, Ino, dan Sakura mengekori mereka dari belakang. Salah satu anggota PMR yang mengangkut Hinata dan bernama Shizuka - teman sekelas mereka juga - berhenti berjalan, lalu menatap gak senang Naruko, Ino, dan Sakura.
"Ngapain elo bertiga ikut keluar barisan?!"Ucap Shizuka galak.
Mereka bertiga pun saling tatap, mencoba mencari alasan untuk keluar dari upacara jahanam itu.
"Eeeee.... Gue pusing."Dusta Naruko.
"Gue mual."Dusta Sakura.
"Gue sakit perut."Dusta Ino.
Shizuka menatap malas ketiga teman sekelasnya itu.
"BA-LIK-KE-BA-RI-SAN-SE-KA-RANG-JU-GA."Ucap Shizuka sambil menekankan setiap katanya.
Naruko, Sakura, dan Ino mendengus jengkel karna gagal keluar dari upacara jahanam itu, mereka bertiga pun berjalan untuk kembali masuk ke dalam barisan kelas mereka.
"Mereka itu temen sekelas lo?"Tanya Hana, kakak kelas yang juga anggota PMR.
"Iya, kak."Jawab Shizuka sopan.
"Ayo kembali berjalan, lalu urus yang pingsan ini. Yang pingsan ini, juga temen sekelas kamu kan?"Ucap Shizune, kakak kelas juga yang anggota PMR juga.
"Iya, kak. Baik."Balas Shizuka lalu kembali berjalan sambil mengangkut Hinata.
* * *
"Dasar kakek tua, ceramah nya lama banget!"Gerutu Naruko di kelasnya saat setelah selesai upacara, dia langsung menjatuhkan kepalanya dimeja.
"Gila, gue kering di jemur selama itu, berasa ikan teri aja ya."Gerutu Ino sambil menjatuhkan kepalanya juga dimeja.
"Dan parahnya, pelajaran pertama adalah matematika. Dasar sekolah gila."Gerutu Sakura yang juga ikut menjatuhkan kepalanya dimeja.