perasaan

16 3 3
                                    

Chloe sedang berada di dalam kelasnya. Dia memilih untuk menenggelamkan wajahnya di balik tumpukan buku buku sejarah.

"Woyyy nak mudaaa ngopii lahhhh" teriak sadam yang langsung melempar tas nya ke sembarang arah.

Chloe yang mendengar teriakan sadam hanya mendengus kesal.

"Woy pinter! Belajar apa law?" tanya sadam dari arah pintu

"Ya belajar sejarah lahhh! Lo gak bisa baca?" teriak chloe sambil menunjukan buku sejarahnya ke arah sadam.

"Setau gue tulisan sejarah itu S E J E R A H" ucap sadam sambil mengeja huruf sejarah "bukan apa itu apasih tuh huruf gak jelas. Absurd kek muka law" lanjutnya

Chloe pun menoleh ke arah sampul bukunya dan menyadari bahwa bukunya itu terbalik.

'Anjir malu gue' batin chloe. Pipinya pun memerah.

"Lo gak ke kantin?" ucap chloe yang bermaksud mengusir sadam dari dalam kelas.

Sadam adalah salah satu berandal berandal di sekolahnya. Tapi anehnya dia selalu mendapat peringkat 5 besar di kelasnya maupun di angkatannya.

"Anak pinter mau ke kantin juga?" teriak sadam dari arah pintu

Chloe yang saat itu sedang membaca buku sejarah lalu menoleh sedikit ke arah sadam dan memutar bola matanya. Sadam yang melihat itu hanya bisa mendengus geli.

Sadam pun pergi membiarkan si pintar bergulat dengan bukunya.

***

"Arsya? Kamu dengerin aku cerita gak sih?" tanya sherly sambil menoel pipi arsya.

"Oh ya? Hmm bisa di ulang gak sher?" mohon arsya sambil memasang muka melasnya.

"Hm apasih yang gak buat kamu"
Arsya hanya bisa membalas perkataan sherly dengan senyuman dan anggukan kecil.

'Apakah semudah itu dia mengatakan hal itu?' batin arsya

***

Jam istirahat tiba. Seluruh SMA IHSB berlarian dari koridor gedung A ke gedung B, tempat seluruh makanan di jajakan.

"Chloe? Lo sehat? Still waras? "Ujar lala sambil menepok nepok jidat chloe.

Pasalnya dari tadi chloe sama sekali tidak memperhatikan pelajaran Bu Setyo. Sudah berulang ulang  kali juga dia di tegur oleh Bu Setyo.

"Hm? Gue mau tidur disini aja" ujar chloe sambil menaruh tas pink nya di atas meja.

"Arsya?"

Satu pertanyaan yang melesat dari mulut lala mampu membuat kedua mata chloe terbuka sempurna.

"Apa panggil panggil dia? Dia gak ada disini. Noh di kelas bahasa lagi berduaan sama si sherly" ujar chloe sambil bergidik.

"Udah ah yuk!! Lo mau disini terus sampe cabe naik harga lagi? Udah ah yuk gece sekalian temenin gue ke toilett" paksa lala sambil menarik narik lengan chloe.

Mau tak mau chloe mengikuti lala. Kebetulan toilet terdekat berada di dekat kelas bahasa.

Saat sampai disana chloe memilih untuk bermain di penyangga besi sambil menatap ke arah lapangan. Sesekali dia melirik ke dalam kelas arsya.

"Chloe?"

Suara itu.. Suara itu mampu membuat tubuh chloe lemas seketika, dia tau siapa yang memanggilnya. Siapa lagi kalau bukan Arsya.

" huh? Um apa arsya? " tanya chloe saat dia sudah membalikan tubuhnya.

"Gimana tadi bahasa jermannya?"

Imagine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang