PRAMUKA?? Oh No!!!!!

1

By: Ghiananda   

    Senin, 8 Juli 2014. 05.27 WIB, Kota Malang.

   "SMPN 12 Malang??  Ga salah Bun??". Suaraku yang melengking telah memecah suasana pagi yang tenang.

  Kalo kalian bertanya, kenapa?  Maka akan ku jawab.

  Ini adalah hari pertama untuk kembali ke sekolah. Dan tentunya di sekolah idaman yang aku inginkan. Tapi, kenyataan tak seindah bayanganku.

  Sekolah SMP yang aku idamkan, bersama dengan teman satu gengku telah musnah begitu saja. Karena keputusan sepihak orang tua ku.

  Memang, sebelum aku lulus. Aku dan geng ku akan berencana untuk kembali 1 sekolah. Agar kami mudah untuk mencari satu sama lain.

    Siapa yang tak mengenal "Recover Geng"?. Memang kami masih SD, tapi jangan tanyakan kemampuan kami dalam ilmu software dan olahraga. Kami cukup beken di Kota Malang, karena pemegang juara piala bergilir selama 3 tahun berturut-turut di lomba O2SN dan OSN.

   Tapi, jangan tanyakan kegiatan PRAMUKA kami. Karena bagi kami, PRAMUKA adalah kegiatan yang membosankan. Walau saja Ekskul PRAMUKA telah menjadi Ekskul wajib. Tapi, kerap kali kami kabur.

   Terlewatkan. Namaku Ghiananda Aprilia, tpi lebih solid dipanggil Ghia. Aku anak pertama dari tiga bersaudara. Bermain laptop menjadi kebiasaanku sepulang sekolah. PRAMUKA bagiku adalah bencana besar, yang lebih besar dari Virus.
                     
                           🎧🎧

   "Ghia dipilihkan sekolah itu, karena jaraknya lebih dekat dari rumah. Jadi, Ghia nanti bisa berangkat sendiri ke sekolah".
 
    Itulah kalimat yang dapat bunda ucapkan untukku.
  
    Tapi tetap saja, aku tetap tak terima bila harus bersekolah disitu.

   Tapi, aku sebagai seorang anak juga harus tetap menjalankan perintah orangtua. Dengan terpaksa, mau tak mau aku harus menerimanya. Dan hari ini juga hari pertama untuk bersekolah.

    Dengan ogah ogahan aku mempersiapkan diri. Aku hanya mengambil buku dengan sembarang, dengan sebuah pulpen.

    Tak lupa juga telfon genggam kesayanganku, yang aku beli dengan hasil penjualan software ditambah dengan sedikit uang pembinaan dari setiap lomba yang telah aku menangkan.

   Kali ini pun, tas Consina Biru dan sepatu Nike Air Jordan Original menemani hari pertamaku.

   Mungkin kalian kaget, di umurku yang hampir 11 tahun, tapi seleraku cukup berkelas dan memakai barang branded hanya untuk pergi kesekolah.
   
     Memang, aku adalah seorang fans Kemal Palevi. Jadi tak heran, jika sepatu favoritku adalah sepatu basket.  
   
    Dan juga, aku dibesarkan di sebuah keluarga yang semua adalah atlet basket ditahun mereka, jadi tak heran bila aku juga suka dengan basket.
                             
                           🎧🎧

   Hari Yang Sama. 06.45 WIB, Kota Malang.

   Hari pertama sekolah menurutku adalah hari yang menyebalkan bagiku. Tidak berbeda dengan SMP pada umumnya, MOS (Masa Orientasi Sekolah)  adalah pengawal bagi para siswa baru untuk adaptasi disekolah baru.

   Tapi, bagiku MOS hanyalah sekedar kegiatan untuk menampangkan kekuasaan para anggota OSIS di sekolah.

   Dan disaat itu juga, siswa baru pun tak akan bisa berkutik dari semburan kemarahan para kakak kelas anggota OSIS.

    Tak jauh dari posisiku berada, tampak keributan. Dan sepertinya keributan ini diakibatkan oleh perseteruan siswa baru dan anggota OSIS.

   "Eh, kenapa nih?  Belum juga MOS mulai, malah udah ribut", ujarku dengan coba melindungi seorang anak cowok yang amat kukenal.

    "Kenapa Jod? Kok pagi pagi udah ribut sama kakel sih?", siapa lagi yang tak akan ku bela sampai mati matian jika itu bukan Jodi.

    Dia adalah sohib ku, rumah kami cukup dekat, dan kami selalu di cocok cocok kan karena jam kelahiran kami hanya berbeda 1 jam.

  "Eh, masih anak baru aja udah sok pahlawan. Udah cewek, nampang preman lagi".

     Kemarahan itu nampaknya mengarah padaku. Mardiyah, itu nama yang tertulis di seragamnya.

    "Lihat sepatunya tuh! Branded banget. Sepatu idamanku, kenapa ni anak baru bisa dapet ya?" bisik seorang kakel cowok, yang bersebelahan langsung dengan Mardiyah.

   Sekilas ia nampak melihat kebawah dan terpaku dengan sepatuku.

  "Eh, mau sok pahlawan. Tapi, ga ngaca kalo dia nya masih nge langgar aturan. Sepatu wajib hitam disekolah ini!", nampak bola mata nya tetap terus saja menatap tajam sepatu Air Jordanku.
 

Ehhh, seru gak??
Btw, itu baru hari pertama loh.
Dan begitu juga dengan bab 1 telah selesai. Tetap ikuti
"PRAMUKA?? Oh No!!" dibab selanjutnya ya😉
Kurang Greget ya??  Maklum Masih Newbie😁

-MrxBadass-