5

16 2 0
                                    


BRAKK!!!

  Wadaw buset nih orang kagak bisa woles buka pintunya. Belum pernah ngerasain ditampol adek kelas apa.

   Sejenak hawa dingin menyeruak kelas. Lelaki beraura dingin itu masuk, langkahnya yang tegap seolah memberitahu bahwa dia lah yang berwibawa.

Pandangannya tak lepas dari semua murid baru dikelasku. Mata teduhnya tapi mengintimidasi cukup membuat semua anak perempuan di kelasku histeris. Dia Erlan, most wanted pertama yang masih duduk di kelas 2.

  "Mit, ijin mau ngomong bentaran." Suara Erlan yang membariton menambah kewibawaannya itu. Sungguh mahakarya tuhan itu indah.

    "Mohon bantuannya untuk yg membawa hp dikumpulkan ke depan. Dan yg tidak lengkap segera keluar dan turun ke lapangan."

     Hanya senyuman tipis yang mengakhiri kata kata itu dan pandangan yg cukup mengintinidasi. Sontak membuat 1 kelas histeris kecuali aku tentunya. Sebenarnya pun jika mereka tau sifat asli Erlan maka mereka akan lebih terpesona.

Flashback on 1 Minggu Sebelum MOS

     "Oyy.. Lan gimana jadinya rencana lu di MOS minggu depan? Lu suka kan ngerjain anak baru."
      Ya itu celoteh Elvin dari teras rumah Ady. Dan aku yang bersebelahan dengan Erlan bingung tentang apa yang direncanakan.

    "Ngrencanain apaan sih Lan? Jgn aneh aneh! Gue juga masuk jadi siswa baru inget, entar gue kena imbasnya lagi." Kesolotanku kepada Erlan hanya dibalas dgn dia mengangkat sbelah alisnya.

     "Tunggu tanggal mainnya aja, entar gue masuk kls lu kok. Dan entar lu bakal tau sendiri."

Flashback off

    "Oh jadi ini rencana Erlan, cukup membuat ku berkesan." Gumamku.
    
    Tampaknya Mitha tau apa yang aku pikirkan dan akhirnya tersenyum sampai meninggalkan kelas, karena seorang guru masuk akan memberikan materi selanjutnya.

     Saat istirahat, dikelasku tampaknya sudah berbentuk beberapa genk dan yang akhirnya terjadi lah sebuah perumpian.

      "Eh tau gak Kak Erlan tadi, astaga ganteng banget mirip iqbal tau. Sayangnya cuek ya."

       "Kak Erlan waktu SD ga gitu lo seingetku. Dia malah anak terbandel di sekolahku dulu."

   Dan berbagai rumpian lain tentang Erlan yang membuatku hanya tersenyum kecut.

     Andai mereka tau bagaimana sifat asli Erlan itu hanya akan membuat Erlan makin digandrungi wanita dari sisi penampilan saja bukan prestasinya. Mungkin itu yang dipikirkan Erlan.
    
      Hingga seseorang sudah duduk dihadapanku dan terus memperhatikanku yang tengah berpikir tentang Erlan.

      "Hweiii... Jangan melamun dong, masa gak duduk berdua sama aku udh kyk gini sih, besok deh sama aku."

      Jodi selalu saja begitu dan hanya kubalas dengan seulas senyum beriringan dengan melayangnya buku.

      Hingga aku dan Jodi tidak sadar ada sepasang mata yang terus melihat kelakuan kami.

      "Apa hubungan Jodi dengan cewek cuek dan barbar itu!"

                          ♧♧♤♤

Wedew kenapa nih? Ada yang suka sama Jodi kayaknya sampe sampe Ghia dibilang cwek bar bar..

Tunggu ajalah part selanjutnya.

Sorry up nya kelamaan, maklum lah sibuk nya anak skolah fullday sekarang. So tetep baca Pramuka Oh No ya-^

  

PRAMUKA??  Oh No!!!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang