Jodi masih memberikan pandangan jenaka padaku, yang mengakibatkan aku tertawa. Sungguh ada saja cara sahabatku ini untuk menghiburku, aku beruntung memiliki seorang yang benar benar mengerti aku.
"Wedew ganggu orang yg lagi pacaran nih kayaknya."
Prayoga, dia teman baru Jodi yang sekaligus teman sebangku Jodi.Mungkin Jodi belum menceritakan hubungan ku dgn nya yang sebenarnya, tapi ingin tetap rasanya aku merahasiakan hal ini.
Sekilas dari tatapan Jodi kepadaku, ia menyiratkan hal yang sama dengan apa yang aku pikirkan. Dia hanya mendehem dan akhirnya pergi kluar kelas tentunya dengan Prayoga yang diseret paksa.
"Elu sama Jodi pacar? Ato apa?"
Dan lagi, Amadea muncul yg entah dri kapan sudah duduk kembali dengan segala bentuk aura dinginnya.
"Cuma temen"
Singkat padat dan jelas. Kulenggangkan saja langkah kaki yang kmudian membawaku ke taman sekolah.
Jujur saja, taman ini terlihat sepi dan diluar bayanganku. Hembusan angin sepoi masih menjadi kenikmatan tersendiri untuk ku, walau jam yg tak lagi menunjukkan waktu pagi.
Terdengar sayup alunan melodi yg membuatku semakin nyaman dengan suasana ini.
"Eh elu ghi? Ngapain lu ngelamun ditaman hah?"
Terpecahkan sudah kenyamanan yg tercipta. Siapa lagi jika bukan seorang Erlan dengan gitar setianya.
"Nah elu sendiri ngapain kak, bukannya tugas malah bawa pacar mati lu."
"Widih sejak kapan nih gue dipanggil kakak sama elu ghi, pingin ketawa sumpah."
Tatapan sengit ku lontarkan pada Erlan dan dibalasnya dengan mengacak" rambutku.
"Eh udh deh, karna ini di skolah gue masih ngehormatin elu. Awas aja sampe di rumah, tuh banyak yang sirik."
Terlihat segerombolan kakak kelas cewek melihat aksi Erlan tadi, dan mulai menatap ku sengit sembari berbisik tentang suatu hal yang aku sendiri gatau.
Tanpa pikir panjang, aku kembali ke kelas sebelum masalah lain malah menimpa ku.
"Ah resek, banyak amat sih yang ganggu. Gabisa ksih ktenangan sehari aja gitu."
Dengusku kesal. Dan aku masih mencoba rilex dihari yang cukup banyak kebisingan ini.
🎧🎧
Srrett
"Buset surat apaan nih? Main Jatuh aja"
Secarik kertas jatuh dari laci bangku saat Ghia kembali. Tanpa nama, tapi tertulis untuk siapa disana.
Aroma mewangian yang berasal dri surat itu membuat Ghia membuka amplop penutupnya.
Tulisan yg cukup berantakan cukup membuktikan bahwa itu tulisan seorang cowok, dan tertulis disana begini.To: Ghiananda
Hidup Itu Anugrah
Cinta Itu Slalu AdaJika Kehidupanku adalah Sebagian Dari Cinta,
Maka Itu adalah KamuDi Hari Pertama,
Keberanianmu Telah Memukau Ku
Jika Boleh Aku Ingin Berkenalan Dengan Mu..
Tanpa Harus Lagi Melihat Mu Dari Jauh"Surat aneh ni, di amplop tertulis 'surat untuk Ghiananda' nah kok isinya puisi curhatan gini sih. Ini yg buat siapa sih gajelas banget."
Penggerutuan itu terus berturut turut keluar untuk sebuah surat yang gak jelas surat atau puisi curhatan. Sampai Jodi yang baru kembali, penasaran dan menyahut surat di tangan Ghia.
"Ihir... Pengagum rahasia nih."
Ghia kembali merebut surat itu dan memasukkan kembali ke laci.
"Pengagum apanya, curhatan iya kali Jod. Ini sempel yg buat, masa di amplop tulisannya 'Surat Untuk Ghiananda' lah kok isinya bgituan."
Seketika Jodi tertawa dan membuat Ghia semakin gencar merutuki sang empunya surat.
"Udahlah Ghi, mungkin baru belajar kosa kata kali. Atau nyontek internet kali."
"Resek bener dah, awas aja kalo ketemu. Gue balikin beneran pake bogem."
Jodi hanya mampu menenangkan Ghia dan kembali membuat sendau gurau. Kemudian memasukkan surat tersebut ke dalam tas Ghia, sesaat ia telah berlalu.
"Andai...".
🎧🎧🎧
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAMUKA?? Oh No!!!!!
RomancePRAMUKA??? Kalian Anak Muda Jaman Now Pasti Berpikiran Kalo Kegiatan Itu Ngebosenin Banget. Dan Kalian Sering Banget Buat Ngebolos Di Kegiatan Ekskul Ini?. Woles, Sama Halnya Dengan Ku Juga. Tapi Kepikiran Ga Sih, Seorang Bad Girl Yang Nakal Na...