Notice 1

505 48 14
                                    

Aroma sarapan pagi tercium oleh indra penciuman Eren, tetapi ia begitu malas untuk beranjak pergi dari ranjangnya yang empuk.

Eren lelah atuh//plak! //

" Eren, bangun ". Dengan dua kata tersebut mata Eren terbuka dan melihat siapa yang beraninya membangunkannya dari alam mimpi tadi//alay//. Lah si Mikasa rupanya.

" hnng Mikasa....5 menit lagi okay". Eren menggeliat lagi trus menenggelamkan badannya lagi kedalam selimut. Mikasa menghela nafas panjang, saudara tirinya ini memang pemalas kalo masalah bangun pagi.

Dan masalahnya, ini sudah kelewat pagi. Mikasa gak mau ambil repot, jadi pakai cara yang lainnya aja.

" liat tuh jamnya, jam berapa sekarang, yakin mau tidur 5 menit lagi? ". Lalu Mikasa pergi keluar dari kamar Eren.

Dengan perlahan dan pasti, Eren pun menoleh kearah jam dinding kamarnya.

Pukul 07. 00

" owh....................... WHAAAAT?!, BISA TELAT GUE!! ". Eren sadar kalau 15 menit lagi bel sekolah bakalan bunyi dan gerbang bakalan ditutup. Langsung dah gelabakan.

Sedangkan, Mikasa dengan santainya menaruh kotak bekal kedalam tasnya trus ngambil sepeda dari bagasi.

" udah, ayo berangkat! "
Dengan rambut yang ditata serapi mungkin, baju harus serapi-rapinya supaya nggak mencorengkan imejnya sebagai 'murid teladan'. Dan nafas full ngos-ngosan. Mikasa hanya bisa geleng-geleng kepala ngeliatnya. Siapa suruh gak pakai alarm buat bangun pagi.

Eren segera mengayuh pedal sepedanya dengan cepat. Mikasa ada dibelakangnya.

*skip*

" hosh... Hosh.... Hosh... Hosh". Eren pun tepar mengenaskan//plak!//. Untung saja Eren dan Mikasa tadi tidak terlambat.

Eren yang kelelahan langsung duduk dibangkunya. Masih dengan nafas ngos-ngosan.

Mikasa pun juga agak lelah, tetapi ia masih bisa mengatur pernafasannya segera agar tak ngos-ngosan macam Eren.

" tumben lama baru datang?, biasanya lo duluan datang daripada gue. Ada apa? ". Ucap Armin yang duduk tempat duduknya didepan Eren, Eren hanya gelengin kepalanya.

" gak apa-apa kok, malam tadi gue keasikan belajar. Makanya gue bangunnya agak lambat gitu lah hehehehe~". Eren nyengir. Walaupun alasan itu hanyalah bohong.

" anak rajin gitu loh~, belajar terus dong". Ucap Connie yang ada disamping Eren.

" ya iyalah, siapa lagi murid kesayangan Sir keith selain Eren?,kan? ". Ucap Reiner juga ikutan.

" bahkan Armin yang duluan pintar kalah ama Eren". Lanjut Connie lagi.

" coba aku bisa rajin kayak kamu Eren ". Ucap Marco juga. Dan pujian-pujian lainnya dilontarkan untuk Eren. Eren hanya menanggapinya dengan senyuman atau pun tertawa.
" halah, kalian mau percaya ama dia?, heh pasti kau malam tadi bukan belajar. Pasti lo bermain atau pun melakukan kegiatan lainnyakan?, gak mungkin lo terus-terusan belajar gitu juga! ". Ternyata Eren pun memiliki haters, si Jean. Eren agak tersinggung, walaupun yang dikatakan Jean itu benar. Tetap saja ia merasa kesal.

" kenapa lo jadi berpikiran begitu? ". Tanya Eren pada Jean.

" soalnya, gue sendiripun belajar terus-terusan tiap malam. Tapi gak pernah sepintar lo, pasti lo nyontek kan waktu ulangan atau lo pasti punya kunci jawaban kan?, kan? ". Jean kesal, sedangkan yang lainnya malah tertawa .

" gimana mau pintar lo Jean, lo aja belajar sambil nonton tv, Bhahahahaha! ". Tawa Connie meledak, bahkan mereka semakin tertawa setelah mendengar kalimat Connie tadi.

NOTICE ME L-SAN!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang