Seven

5 0 0
                                    

"Bukannya kita akan makan siang bersama? "

"Tapi kan.. Bukannya kita cuman akti--" ucapanku dipotong olehnya.

"Iya emang, tapi karena emang udah terlanjur, kenapa gak sekalian aja kita lunch bareng? " ucapnya lalu tersemyum manis padaku.

Aku diam.

"Gue mau kasih tau kesalapahaman yang sebenernya terjadi antara Lo sama Niel. "

Aku langsung membulatkan mataku.

"Yerin Eonni? " tanyaku langsung mengklarifikasi.

Ong baru saja ingin membuka mulutnya, tiba-tiba seseorang yang tampak lelah berlari, berhenti di antaraku dan Ong.

"Ong-ahh, Gice-yah, Gue ikut makan dong! Laper juga gue! Boleh kan? Boleh! Let's Go! " ucapnya mengalungkan tangan kanannya di leher Ong dan...... Tangan kirinya di leherku.

Nafasku tercekat. Tenggorokkanku terasa kering. Kurasakan rasa padam diwajahku. Aku menoleh ke sebelah kiriku. Aku bisa melihat jelas senyumannya bak anak kecil. Ini terlalu dekat! Aku.. Aku bahkan bisa saja mencium pipinya jika tak berhati-hati. Jantung.. Aku tak bisa merasakannya lagi. Kurasa ia terlalu cepat berdetak. Kalian masih nanya siapa dia? Siapa lagi yang bisa membuatku begini? SIAPA?

"Gice-yah! Kenapa diam aja? Gue ganggu ya? " tanya Daniel tiba-tiba berhenti melangkah dan menoleh kearahku.

Gi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gi.. Gila ini terlalu dekat. Aku harus menyelamatkan nyawa dan jiwaku.

Aku melepas rangkulannya, "Aniiii! Kenapa harus menganggu? Seru juga rame-rame! "

Ia tersenyum tenang mendengar jawabanku.

Selama makan, aku dan Niel Oppa semakin akrab. Aku gak pernah menyangka bisa sejauh ini. Tapi... Gimana reaksinya setelah tau bahwa aku adalah secret admirernya? Akankah kami masih bisa seperti ini...

•••

Betapa bahagianya aku mendapat pengumuman bahwa kelas kami ditiadakan! Tiba-tiba saja Guanlin mengajak kami ke Everland. Yang benar saja?! Itu adalah tempat favourite aku, Shannia, Tania dan Gwen.

Namun aku mulai menyadari bahwa kesenanganku tak akan bertahan lama...

"Gue sama Tania masuk duluan. Ntar jam 7 malam kita ngumpul disini lagi," ucap Guanlin tanpa ekspresi lalu pergi sambil memegang tangan Tania.

Tania dan Guanlin pun pergi meninggalkan kami.

"Ya udah kalo gitu kita misah aja gimana? Gue sama Gwen duluan ya!" pamit Sungwoon merangkul Gwen dan akhirnya pergi.

Hmm... Okay... satu per satu pergi. Aku mencium bau-bau kesendirian lagi.

"Shan! Lo sama Gue!" putus Jihoon langsung meraih pergelangan tangan kanan Shannia.

Woojin meraih pergelangan tangan kiri Shannia dan sedikit menarik Shannia mendekat padanya. Ia memberi tatapan mengerikan pada Jihoon. Aku memutar bola mataku. Sudah jelas pada akhirnya aku akan sendiri lagi. Huft. Nasib burukku ini membuatku menghela nafas berat.

"Ya udah sih, kalian bertiga aja susah amat! Shan, hati-hati ya sama mereka, ntar mereka tengkar lagi deh... Gue duluan masuk deh ya!" ucapku pasrah.

"Yah Gice, aku sama kamu aja deh!" ucap Shannia berusaha melepas genggaman Jihoon dan Woojin namun tertahan. Hal itu membuat Shannia cemberut dan menatapku penuh perasaan bersalah.

Aku tersenyum meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa... Aku melambaikan tanganku dan berjalan menuju pintu masuk Everland. Setelah menunjukkan tiket masuk, aku melangkah masuk dengan senyuman terpaksa. Kupikir lebih baik kunikmati saja. Hitung-hitung untuk refreshing.

"Ice Cream! Buy 1 Get 1 Free! Go get it now!" teriak salah seorang penjual menarik perhatianku.

"Ice Cream! Buy 1 Get 1 Free! Go get it now!" teriak salah seorang penjual menarik perhatianku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhasil aku berniat untuk membeli es krim itu. Bak bola basket yang melambung tinggi, mood ku langsung menjadi baik setelah melihat es krim dengan flavour mint didepan mataku. Which is the colour is Tosca.

" 1 Ice Cream Mint Cone ya ahjussi..," aku mengorder es krim itu dengan wajah yang berseri-seri bak anak kecil.

"Samchon, Samchon! Na Aiseu Keurim Meokkeosipheo! ( Paman, Paman! Aku mau makan es krim!)" suara anak kecil itu membuatku menoleh. Auhh betapa lucunya...

Aku berjongkok menyetarakan tinggiku dengan anak kecil itu. Ia menoleh padaku setelah aku mengelus rambutnya.

"Hey.. Kamu mau es krim apa? " tanyaku dengan manis padanya.

Ia tersenyum malu-malu padaku namun tetap menjawab pertanyaanku, "Aku ingin rasa mint immeo! (tante)"

"Okh! Immeo juga suka rasa mint loh!" ucapku lalu berdiri dan menambah pesananku.

"Gice?" panggil seseorang ragu-ragu. Aku pun menoleh dan... betapa terkejutnya aku setelah mengetahui orang yang memanggilku.

"Daniel Oppa??" gumamku.

To Be Continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Casual LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang