Genuine Vampire 3 - 50:50
Keela membuka resleting tas menginapnya, mencoba mencari baju tidur miliknya. Benarkah dia harus memakai baju tidur? Atau mungkin baju formal? Secara dia masih bersama direkturnya -sekamar- ya walau ini sudah tidak termasuk jam kerja. Tidak mungkin dia memakai baju mandi, jadi baju formal tetap menjadi opsional yang paling mendekati benar? Oh, oke kenapa urusan baju harus panjang seperti ini? Baiklah jadi Keela mengambil keputusan apapun yang terambil oleh tangannya nanti akan ia gunakan, entah formal atau dress tidur. Keela mengambil cepat salah satu baju dari dalam tasnya. But, wait! Dia tidak pernah memasukkan sesuatu berwarna pink kedalam tasnya, apalagi itu begitu tipis dan berenda. Keela membuka baju itu dan Oh God! darimana asalnya babydoll lingerie dress itu dan setelannya yang sebuah celana thong?
Keela meletakkan kembali lingerie itu kedalam tas. Tak lupa ia mengambil kaca mata ala telenovela Betty la fea dan memakainya. Gadis itu keluar dari kamar mandi.
Ketika Keela keluar, Aidan sudah duduk di pinggiran kasur, menatapnya datar.
"Direktur," ucap Keela, gadis itu memberi jeda, mencoba mendapatkan suara normalnya.
"Sepertinya tas ku tertukar." Keela memilin baju mandinya, mencoba menekan rasa gugupnya. Damn! Jantung nya berdetak dua kali lebih keras dari biasanya karena rasa takut dan gugup.
Aidan menyungging senyuman, "Tentu, mana mungkin kau punya baju dalam seperti itu, kecuali jika kau ingin merayuku," jawab Aidan dengan muka mengejek.
Keela menatap Aidan sebentar lalu menatap ke kejauhan, menuju telepon kabel yang ada di ruangan itu.
"Tidak akan berhasil nona sekretaris, pemilik aslinya sudah naik pesawat 10 menit yang lalu," Aidan menjawabnya.
Keela bergerak kikuk. Topeng sekretaris handalnya hilang pergi menjauh entah kemana begitu saja.
"Anda ... Maksudku apa .. Bisa membaca pikiran?" tanya Keela.
Aidan menyungging seringaian lalu tersenyum merendahkan, "Vampir bisa membaca pikiran. Kau dapat fakta itu dari mana? Buku? Film roman picisan atau sejenisnya?" tanya Aidan.
Keela hanya bisa berkata hah pelan lalu berbicara pada dirinya sendiri, "Apa dia baru saja mengakui bahwa dirinya seorang vampir?"
Aidan berdiri dan mendekat kearah Keela dan Keela sendiri memundurkan tubuhnya, hampir membentur tembok.
"Kami, vampire, tidak seperti yang tertulis dalam novel picisan. Tidak menua, makhluk abadi, berubah menjadi kelelawar apalagi merubah seseorang menjadi vampir jika kami menggigit mereka. Itu semua bullshit," ucap Aidan.
"Juga soal bawang, perak dan cermin?" tanya Keela. Ada semburat kekaguman yang melintas di wajahnya.
"I dare you to prove it yourself," jawab Aidan. Tubuhnya lebih mendekat lagi ke arah Keela. Gadis itu sedikit membeku dan ia tahu.
Gadis itu bergerak, mencoba menghindar dari kungkungan Aidan tetapi ia kalah cepat darinya. Pergerakannya terkunci.
"Sir, anda tidak mungkin akan menyerangku bukan?" tanyanya ragu.
Aidan menundukkan wajahnya, menatap Keela dengan biru toscanya yang berawan. Pria itu memposisikan tangan kanannya menekan kuat bahu Keela, jadi gadis itu tak berkutik.
"I found you very amusing but rest assure I will not drink your blood. I just drink from a woman who willingly sleep with me," bisik Aidan.
'Oh, brengsek!' Keela mengingat ejekan Aidan saat mereka pertama kali bertemu. Pria ini tidak akan meliriknya karena ia tidak menarik. Hey tapi itu bagus bukan? Tapi apa sex appeal Keela begitu kurang menariknya hingga dia boleh melonggarkan pertahanan diri? 'Tapi tidur dengan wanita sebanyak itu? Bukankah itu agak berlebihan?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Genuine Vampire (On Hold)
VampirWARNING 17+ Please! Keela Sanders, gadis pirang mungil berkaca mata itu harus menjadi sekretaris dari seorang Aidan McChandler, si playboy jenius yang tampan dan dia mempunyai rahasia...Dia seorang vampire dan dia sedang menguji Keela. Inspirasi be...