Maybe friends?

13 4 0
                                    

Pagi ini entah kenapa,
Sinar matahari terasa hilang.
Entah karna apa?

Pagi ini, langit berselimut awan.
Mendung dan senyap yang kudapat.

Para mereka pergi menghilang
satu persatu.

Entah kemana perginya,
Yang jelas, aku merindunya

Bagai bunga yang hilang
Satu persatu kelopaknya.

Menambah luka kehilangan
Yang begitu nyata adanya.

Hari ini, dipagi menjelang siang,
Yang tertutup awan mendung.
Aku berfikir betapa, senyapnya
Hubungan ini?

Hanya memikirkan ego,
Tanpa mengingat takdir.

Takdir yang mengikat menjadi satu
Dalam suatu hubungan.
Takdir yang mempertemukan, juga
Takdir yang memisahkan.

Betapa dahsyatnya bukan?

Sesuatu yang sudah direncanakan
dari awal akan berantakan jika
disentuh Oleh takdir.

Karna aku yang mengingatnya,

Jadi pagi menjelang siang ini
Aku juga lagi yang menyampaikan,

Aku merindu,
Tau bukan betapa sakit yang ku alami?
Akibat menahan?

Begitupula

Aku kecewa,
Kecewa karna kamu yang menyia-nyiakan,
Tanpa beban.

Untukmu kawan lama yang
Berbekas tak sampai relung jiwa,
Senyap ini mulai menyadarkan aku.
Betapa bodohnya aku tertipu
Oleh muslihat sepertimu.

Seperti kancil yang tampak baik
Ternyata penipu ulung.

Aku menyampaikan lagi sepetik surat yang
Tak seharus juga kamu baca, jua.

Sekiranya inilah rasanya ditipu
oleh teman dekat,



Kota bogor
15 januari

ATTENTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang