Taehyung Meets Evil

724 105 27
                                    

Author's Note :

Chapter ini akan menceritakan kejadian detail tentang kehidupan seorang Kim Taehyung, dan sekaligus menjadi penutup di cerita ini.

Terima kasih untuk semua dukungan, vote dan komen dari kalian pembaca yang baik hati.

Semoga cerita ini berkenan dan bisa meghibur. 

- JeonReyna

♡♡♡

"T-Taehyung!?"

Jimin segera bangkit dari kursinya begitu melihat Taehyung yang muncul dari dapur di kedai tempat mereka berada. Taehyung hanya membalas Jimin dengan senyum kotak andalannya, meninggalkan rasa penasaran setengah mati yang Jimin rasanya selama lima tahun terakhir.

"Annyeong."

"Ya! Hanya itu!? Hanya itu yang bisa kau katakan padaku setelah lima tahun?!"

Kim Taehyung terkekeh, ia sangat merindukan suara bentakan Jimin setiap kali ia merajuk. Bahkan lelaki yang lebih pendek 5 cm darinya ini tidak berubah walaupun sudah lima tahun tidak bertemu.

"Duduklah, Jimin. Ayo kita bicara eoh? Aku sudah bersusah payah untuk bekerja sama dengan Ahjumma dibelakang. Untung saja ia masih mengingatku."

Jimin mendengus, jujur saja ia sangat merindukan Taehyung hingga ingin mati rasanya. Namun justru setelah bertemu dengannya, Jimin malah ingin menampar wajah mulus itu keras-keras.

"Kau berhutang banyaaak sekali penjelasan padaku, Tuan Kim."

"Tentu saja. Seseorang sampai harus membatalkan jadwal shownya demi membelaku di kantor polisi."

Seketika Jimin terkejut, "Ba-bagaimana kau tau?"

Kembali, Taehyung hanya menunjukan senyumnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Jangan meremehkan seorang Kim Taehyung."

"Ck. Aku menunggu Tae, ceritakan semuanya."

"Baiklah, aku akan mencertikan ini satu kali, kurahap kau mau mendengarnya sepenuh hati."

"Lanjutkan."

Jimin merasa ia pernah melihat scene ini sebelumnya, namun karena penasaran ia mengabaikannya dan mendengarkan Taehyung dengan serius.

---

"Aku mohon Tuan, saya tidak bisa membiarkan cita-cita anak saya untuk menjadi dokter kandas begitu saja. Tolong biarkan aku yang tetap meneruskan pekerjaan ini."

Pagi itu, sebuah panggilan telepon datang menghampiri keluarga Kim. Dari semua orang yang sedang sibuk di pagi itu, Taehyung baru saja akan memamerkan robot yang ia rakit semalaman untuk ayahnya, ketika ia mendengar percakapan serius ayahnya di telepon.

"Tapi Tuan, ini sangat tidak adil. Aku mohon hentikan.. Tuan? Tuan! Halo?!"

Pria paruh baya itu meletakan ponselnya di atas nakas, sebelum akhirnya menghelas nafas panjang. ia tidak menyadari kehadiran putra keduanya yang sudah berdiri di sampingnya sembari menggenggam mainan kesayangannya.

"Appa~"

Taehyung yang baru berumur 13 tahun waktu itu, tidak tau bahwa ayahnya sedang berada dalam pilihan tersulit dalam hidupnya. Ia merasa sungguh gagal menjadi kepala keluarga sekaligus menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya.

"Taehyung-ah.. Maafkan ayah. Seharusnya aku membiarkanmu di tempat penitipan anak hari itu."

Sang Ibu yang melihat kedua dari balik pintu hanya bisa menahan tahan tangis ketika melihat suaminya yang begitu tersiksa. Ia sedikit merasa bersalah dengan memberikan seorang anak laki-laki, bahkan dua orang anak laki-laki sebagai buah hatinya.

Kim Taehyung || VMIN  [COMPLETED]Where stories live. Discover now