1
Jangan salahkan jungkook. Sekali lagi kuingatkan jangan salahkan jungkook. Dia hanya sedang terpesona pada sosok yang sedang membuat sarapan di dapur dorm Bangtan pagi ini.
Sebenarnya Jungkook masih mengantuk. Sekarang jam 6.15 dan untuk apa dia sudah bangun pagi-pagi sekali?. Tapi jika hadiah yang dia dapat untuk mata kantuknya adalah pemandangan Hoseok yang manis berbalut hodie putih kebesaran, maka Jungkook rela sekuat tenaga membuka matanya agar tidak terpejam.
Sekali lagi, Jungkook hanya sedang terpesona pada hyungnya. Tidak. Sekalipun Hoseok 3 tahun lebih tua, tapi sebenarnya Jungkook enggan memanggil Hoseok dengan embel-embel "hyung". Jungkook lebih bisa menerima jika harus memanggil Hoseok dengan Hosiki, Baby, atau Sayang.. Aaw lihatlah kelinci besar itu yang senyum-senyum karna pikirannya.
Greeb...
Apa itu? Mata Jungkook iritasi. Kenapa tiba-tiba ada kadal amazon yang menempeli hyung cantiknya?
Jangan berpikir yang tidak-tidak. Sebenarnya itu hanya seorang Taehyung yang juga sudah bangun di hari libur nasional Bangtan.
"Ah Tae.. Kau sudah bangun?" Hoseok tau bau familiar yang menguar dari seseorang yang sedang mendekapnya dari belakang.
"Hmmm.." Taehyung juga masih mengantuk kawan. Tapi mengabaikan Hoseok adalah sebuah dosa besar.
Taehyung mengeratkan jerat lengan kokohnya. Menyurukan hidungnya yang sempurna ke leher beraroma vanila yang ia sukai. Biarkan Taehyung tidak menyadari ada seseorang yang seperti hendak melemparnya ke jendela.
Jungkook tidak cemburu. Ia hanya.. tiba-tiba ingin mengurangi populasi pria tampan. Taehyung tampan kan?
"Hyung.. Kenapa kau wangi sekali? Ah.. Kau sudah mandi hyung? Sepagi ini?"
Taehyung heran. Hoseoknya memang wangi. Bahkan Hoseok yang berkeringatpun tetap wangi di hidung Taehyung. Tapi.. wangi yang ini beda. Seperti ada tambahan aroma strawberry dan orange yang menyegarkan.
"Hyung sudah mandi Tae-ah. Hyung akan pergi ke suatu tempat. Bisakah kau lepaskan pelukanmu Tae? Aku sulit bergerak" Hoseok sedikit menggeliat untuk melepaskan pelukan hangat di punggungnya.
"Memang Hoseok hyung mau kemana? Kau terlihat senang sekali."
Taehyung tidak siap. Tiba-tiba hoseok berbalik menghadapnya. Dengan mata yang berbinar, apa Hoseok memakai softlens? Dan pipi chubby itu, apa Hoseok sedang merona? Kenapa dimata Taehyung seperti ada bunga-bunga kecil berjatuhan diantara dirinya dan Hoseok?
Dan demi Tuhan... WAJAHNYA HANYA BERJARAK 10CM DARI WAJAH SANG PUJAAN.Taehyung berpikir untuk membeli sebuah gaun putih saat ini juga. Dan membawa Hoseok ke altar. Taehyung sangat siap luar biasa. Hoseok.. kenapa cantik sekali.
"Kau tau Taehyung ah?.."
Hoseok semakin berbinar. Taehyung semakin berdebar. Tau apa? Apa Hoseok siap membina rumah tangga dengannya?
".. Tae.. JOONMYEON HYUNG MENGAJAK HYUNG BERKENCAN HARI INI"
Duaaar...
Kemana perginya gaun dan altar kebahagiaan Taehyung? Kenapa tiba-tiba ia berada di hutan yang gelap dengan hujan petir di atas kepalanya?
Hoseok yang tertawa sambil memeluknya tak Taehyung hiraukan. Taehyung seperti mengambang rasanya. Bertahan enggan, tenggelampun enggan. Ini berbihan. Tapi Taehyung benar-benar patah hati kawan.
Lalu, apa kabar Jungkook yang masih berdiam diri di ruang makan, mendengarkan. Jungkook pendengar yang baik kakak. Percayalah.
Joonmyeon siapa? Joonmyeon alias Suho itu? Leader boyband sebelah yang tampan itu?
Jungkook jadi semakin bertekad untuk mengurangi populasi pria tampan di dunia ini. Dan Jungkook rasa, Joonmyeon akan jadi target pertamanya.
Lindungi Joonmyeon yang tampan ya dewa.
End
