CHAPTER II

123 16 11
                                    

CHAPTER II
“Bullying bersamaku


Zaskia yang juga suka dan mengagumi Kevin tidak menyangka bahwa  sekarang dia sudah menggandeng seorang perempuan yang pernah di Bully oleh nya. Zaskia yang tau tentang kabar itu tidak terima dan berniat untuk menghancurkan hubungan mereka. Saat jam pulang kuliah tiba,Zaskia yang berlari dari belakang Ashyla menempelkan sebuah tulisan di tas nya yang berisi “ORANG IDIOT SEDANG MEMBAWA TAS INI” Ashyla yang tidak menyadari hal tersebut bingung melihat semua orang di sekeliling nya tertawa,bahkan di sana ada Kevin,tetapi dia pura pura tidak melihat kejadian tersebut karena merasa malu pacar nya di perlakukan seperti itu.

Zaneta berlari ke arah Ashyla dan langsung mencopot tas Ashyla “Siapa shyl yang nempelin ini di tas lo?” ucap Zaneta. Ashyla terlihat bingung dan malu,seolah tidak percaya bahwa kejadian ini terulang lagi. “Gua gatau ta” dengan raut muka yang sekolah menahan air mata itu Ashyla menjawab nya. Zaneta pun langsung mengajak Ashyla pergi dari situ. “Ini udah keterlaluan nama nya,kalo kaya gini terus lo bisa ke ganggu” ucap Zaneta dengan tegas. Ashyla hanya diam mendengarkan apa yang di ucapkan Zaneta. “Lo gabisa kaya gini terus shyl,kenapa sih lo ga lawan mereka?”. Ashyla hanya bisa meneteskan air mata dan pergi meninggalkan Zaneta.

Keesokan hari sama seperti hari ini dan akan sama seperti hari ini jika nama Ashyla masih ada di fikiran Zaskia. Dan benar saja,Ashyla kembali mendapat perlakuan yang tidak baik dari Zaskia dan kawan kawan nya,mereka memasang jebakan untuk Ashyla dan membuat Ashyla terjatuh di depan banyak umum. Lagi lagi disitu ada Kevin,tetapi dia kembali pura pura tidak melihat apa yang terjadi kepada pacar nya itu.

Ashyla yang mulai bingung dengan sikap pacar nya itu,yang harus nya ada untuk Ashyla di saat semua orang menjatuhkan nya,yang harus nya ada di samping Ashyla di saat semua orang menjauhi nya. Semenjak Ashyla berpacaran dengan Kevin,entah mengapa,Ashyla merasa bahwa Kevin tidak bisa mendengarkan keluh kesah Ashyla,sehingga Ashyla masih sering bercerita ke novel kesayangan nya tersebut.

Ashyla benar benar buntu dan bingung harus berbuat apa,akhirnya Ashyla mengambil handphone nya dan menelfon Kevin.

(in call)

Ashyla : Hallo
Kevin : Hai shyl,ko tumben telfon malem malem,ada apa?
Ashyla : Kamu lagi ngapain?

Ashyla langsung meneteskan air mata karena dia tidak kuat dengan semua beban yang di alami nya bahkan pacar nya sendiri yang dia harapkan bisa menjaga dia dan melupakan trauma nya justru malah sebaliknya.

Kevin : Lagi nonton,kenapa shyl?kamu nangis?
Ashyla : Kamu kenapa vin?
Kevin : Kenapa apanya?
Ashyla : Kamu anggap aku apa?
Kevin : Aku anggap kamu pacar aku lah,kenapa kamu nanya kaya gitu?
Ashyla : Kenapa kamu ga ada di saat aku butuh kamu? Kenapa kamu ga ada di saat seharusnya kamu bisa ada disana tapi kamu ga ada,kenapa?
Kevin : Maksud kamu apa sih?
Ashyla : Aku di Bully vin,aku cape

Air mata Ashyla semakin tidak bisa terbendung,seolah air mata tersebut mewakili isi hati nya

Kevin : Hah? Kamu di bully sama siapa?
Ashyla : Kamu gatau vin,kamu gatau? Jangan sok gatau kamu vin. Aku liat kamu disana,kamu disana waktu aku di bully. Dua kali vin,dua kali aku di bully dan ada kamu disana tapi kamu kemana???? Kamu kemana vin????

Kevin hanya terdiam seolah bisu seribu bahasa

Ashyla : Jawab vin,apa kamu masih pantes buat aku?

Kevin tidak menjawab pertanyaan Ashyla

Ashyla : Jawab vin! Kalo emang kamu malu punya pacar kaya aku yang selalu di bully di depan banyak orang,kamu boleh tinggalin aku sekarang.
Kevin : Maaf Shyl,aku gabisa lagi sama kamu. Iya aku malu…semua orang terus mengejek aku,kata mereka pacar aku selalu di bully dan..

Ashyla memotong pembicaraan kevin

Ashyla : Cukup. Harus nya dari awal aku tau,kamu hanya nerima aku dari fisik,bukan hati aku!

Ashyla langsung memutuskan panggilan nya dan melemparkan handphone nya. Air mata Ashyla semakin deras tidak tertahan,hati Ashyla hancur berkeping-keping,tidak bisa di percaya bahwa semua nya masih sama seperti dulu.

Kevin yang di harapkan bisa merubah hidup Ashyla justru malah sebaliknya. Entah apa yang harus Ashyla lakukan besok di kampus,hanya ketakutan yang menemani nya di sana,seperti sudah tidak ada kebahagiaan,semua gelap.

Kita dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang