CHAPTER III

119 12 25
                                    

CHAPTER III
Jangan ganggu dia lagi


Esok hari pun tiba. Ashyla tidak seperti Ashyla yang biasanya,dia sudah tidak lagi menjadi Ashyla yang periang seperti yang teman teman nya kenal. Muka Ashyla seperti layaknya di tutupi seribu kesedihan,dia sudah pasrah atas apa yang akan terjadi pada hari itu,dia tau Zaskia dan kawan kawan nya pasti tidak akan berhenti untuk membully nya. “Ashyla,lo kenapa?kok lo beda banget hari ini,lo sakit?” Tanya Aleta yang langsung menghampiri nya. “Engga ta,gua gapapa” jawab Ashyla. “Lo yakin? shyl jangan gini dong,gua sahabat lo,kalo ada apa apa cerita aja ke gue” ucap Aleta yang langsung memeluk Ashyla. “Setiap gue mau cerita sama lo,sama Zaneta,kalian selalu sibuk sama urusan kalian masing-masing,gue ga mau ganggu” jawab Ashyla dengan suara yang sangat pelan dan air mata yang keluar dari mata nya.

Aleta : “Shyl,maafin gue kalo gue gabisa jadi temen curhat lo,sekarang gue ada disini,kasih tau gue lo kenapa?”
Ashyla : “Gue di bully taa,satu kampus ketawa in gue”
Aleta : “Ya ampun…sama siapa Shyl?biar gue samperin orang nya”
Ashyla : “Ga usah ta,gue gamau masalah nya tambah panjang,biarin aja”

Aleta pun kembali memeluk Ashyla yang saat itu menangis. “Maafin gue Shyl,gue belom bisa jadi sahabat yang baik buat lo,maafin gue” ucap Aleta di iringi air mata nya yang juga tidak tertahan. “Udah gapapa ta,gua gapapa ko lagian,lo jangan nangis yaa” ucap Ashyla sambil menghapus air mata Aleta. “Gue masuk kelas duluan ya ta” sambung Ashyla sambil melangkahkan kaki nya meninggalkan Aleta. “Iyaa shyl” jawab Aleta.

Perjalanan ke kelas yang berat untuk Ashyla,hati nya yang cemas membuat dia semakin takut dengan lingkungan kampus. Pandangan nya seolah tidak berhenti melihat sekeliling nya,ketakutan yang sangat mendalam untuk Ashyla karena trauma bullying masih selalu bersama Ashyla seolah menghantui diri nya. Dia berhasil menginjak kan kaki nya di kelas dan tidak ada yang terjadi dengan diri nya,Ashyla sangat tenang. Tetapi dia ingat bahwa diri nya masih belum bisa tenang,karena masih ada jam pulang,kembali lagi rasa cemas dan curiga menghampiri nya,kegiatan belajar Ashyla pun terganggu.

Jam kuliah pun selesai,saat nya Ashyla bergegas pulang. Harapan demi harapan mengiringi langkah nya “Lindungi aku ya tuhan,setidaknya sampai aku pulang ke rumah” ucap Ashyla di dalam hati nya.  Harapan Ashyla pun pupus ketika dia melewati kantin,deras nya air membasahi seluruh tubuh Ashyla dari atas,yapp benar…Zaskia,dia menumpahkan air dari dalam ember yang besar dari atas dan mengenai Ashyla.

Seluruh orang di sekeliling Ashyla tertawa karena Ashyla,malu,kesal,emosi yang tidak dapat di tahan oleh Ashyla hanya bisa menghasilkan sebuah tangisan yang amat mendalam. Ashyla hanya berdiam diri disana,tak se langkah pun dia bergerak. Dari kejauhan,terlihat seorang laki-laki beranjak dari meja kantin meninggalkan makanan nya dan menghampiri Zaskia.

Posisi nya yang saat itu berada di depan dan membelakangi Ashyla membuat Ashyla tidak bisa melihat wajah laki-laki tersebut. Ashyla kembali menunduk,tetesan demi tetesan air sisa kejadian tadi jatuh dari rambut Ashyla ke wajah nya. “Ga puas-puas ya lu liat dia menderita” ucap laki-laki tersebut. Semua orang yang ada di sana terdiam,bahkan Zaskia pun terdiam seolah takut dengan laki-laki tersebut.

Laki-laki itu bukan jagoan di kampus nya,dia hanya memiliki banyak relasi,dia juga orang nya friendly,baik ke semua orang,itu yang membuat dia di hormati semua orang,bukan di takuti. “Pergi” ucap laki-laki tersebut. Zaskia masih diam seribu bahasa. “Jangan ganggu dia lagi” sambung laki-laki tersebut dengan nada pelan dan tegas.

Laki-laki itu pun berbalik badan menatap Ashyla. Ashyla yang saat itu sedang merunduk mulai menaikan kepala nya melihat laki laki tersebut. “Ikut gua yuu” ucap laki-laki tersebut sambil menarik tangan Ashyla. Ashyla menghentikan langkah mereka. “Kenapa?” ucap laki-laki tersebut. “Gue malu” jawab Ashyla. “Kan ada gua,gapapa ayo” sambung laki-laki tersebut. Ashyla masih berdiam diri di tempat

Ashyla : “Lo gak malu?”
X : “Kenapa harus malu?”
Ashyla : “Mereka mandang gue bodoh,mereka selalu ngetawain gue setiap gue lewat,gue gamau mereka ngetawain lo juga karena lo jalan sama gue”
X : “Niat gua disini buat nolong lu,gua ga sampe berfikiran ke situ. Kalo nanti orang-orang ngetawain lu lagi,seenggak nya lu gak sendiri”

Ashyla hanya terdiam dan menahan senyum nya saat mendengar laki-laki tersebut berbicara seperti itu kepada Ashyla. “Yuk” ucap laki-laki tersebut sambil menggandeng Ashyla. Langkah demi langkah Ashyla tempuh,rasa cemas nya sudah tidak seperti biasa lagi,dia merasa sangat tenang saat berada di dekat laki-laki tersebut,bahkan senyuman nya yang sudah lama menghilang kini kembali.

Orang-orang di sekeliling mereka memandang Ashyla berbeda,bukan seperti Ashyla yang bodoh,Ashyla yang sering menjadi korban Bullying,Ashyla yang saat ini seperti Ashyla yang tidak pernah mempunyai beban dan masalah dalam hidup nya. Se sampai nya di tempat tujuan “Lo ngapain ngajak gue ke Toilet?” ucap Ashyla dengan bingung. Laki-laki tersebut membuka jaket dan kemeja nya,hanya tersisa kaos yang ada di badan nya. “Nih,ganti tuh baju lu,basah” ucap laki-laki tersebut sambil memberikan jaket dan kemeja nya. “Lo gimana?” sambung Ashyla. “Udah…gampang,sana ganti” jawab laki-laki tersebut.

Ashyla hanya bisa tersenyum kepada laki-laki tersebut seolah kata terimakasih yang dia ingin ucapkan hanya bisa di ungkapkan dengan senyuman. Ashyla pun bergegas masuk ke toilet dan mengganti baju nya yang basah.

Ashyla keluar toilet dengan menggunakan kemeja dan jaket milik laki-laki tersebut,hanya senyuman yang bisa di perlihatkan laki-laki tersebut saat dia melihat Ashyla. “Kenapa sih?kok senyum-senyum?” ucap Ashyla dengan muka cemberut seolah ada yang salah dengan nya. “Engga papa,rok lu basah ya?maaf ya gua ga bawa rok hehehe” ucap laki-laki tersebut dengan candaan. “Apasih lo” jawab Ashyla sambil tersenyum.

X : “Gua anter lu pulang ya”
Ashyla : “Eh gak usah,gua naik grab”
X : “Yakin?”
Ashyla : “Yakinnn”
X : “Rok lu basah,nanti kalo jok dia juga basah kesian penumpang yang naik berikut nya”

Ashyla hanya terdiam mendengar itu.”Kesempatan ga dateng dua kali loh” sambung laki-laki tersebut sambil berjalan meninggalkan Ashyla. “Eh tungguuuu” jawab Ashyla sambil mengejar laki-laki tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang