01

366 58 7
                                    

Hari ini semua member Wanna One sudah sampai di dorm mereka.

Mereka semua langsung menjatuhkan diri mereka ketempat yang  menurut mereka layak untuk di tiduri, mereka semua sekarang hanya butuh tidur karena mereka baru saja pulang dari show case mereka.

"Ahhhh, aku lelah sekali." ucap Sungwoon member terpendek tapi juga member terimut.

"Cuci muka mu hyung, taehyun hyung berpesan pada ku untuk menyuruh mu mencuci muka mu." ucap Jaehwan sambil memejamkan matanya lelah, dan hanya di balas anggukan oleh Sungwoon.

Kalau semua member tidur dengan tidak elit nya dan di tempat yang mereka inginkan, berbeda dengan main dance Wanna One ini, panggil saja dia Park Woojin.

Ketika sampai di dorm Woojin langsung pergi kekamar nya dan membersihkan dirinya, karena bagi nya dia akan bisa tidur dengan nyenyak ketika badan nya sudah bersih.

Ketika Woojin hendak tidur, pintu kamar nya terbuka dan memperlihatkan mahluk tinggi dan juga tampan, Guanlin.

"Kau sudah tidur hyung?" tanya guanlin.

Woojin membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh nya untuk sekedar melihat Guanlin,"aku baru saja mau tidur, wae?"

Bukan nya menjawab Guanlin memilih masuk kekamar Woojin dan duduk di samping ranjang.

Woojin hanya melihat bingung Guanlin,"wae?? Ada perlu apa?"

Guanlin hanya terus melihat Woojin secara intens,"ka-kau kenapa?" tanya Woojin gugup.

Lagi, bukan nya menjawab Guanlin kali ini malah membawa Woojin kedalam pelukan nya,"ohhh!!! Kau..... Ada masalah?" tanya Woojin pelan.

Guanlin hanya menggeleng,"biarkan seperti ini hyung, aku menyukai tubuh mu. Kau hangat, dan juga wangi." Woojin hanya bergumam sebagi jawaban nya, dan jangan lupakan tangan Woojin yang mengelus punggung Guanlin.

"Kau tau hyung?" tanya Guanlin.

"Apa?"

"Banyak orang mengatakan, jika kita menyukai seseorang pasti jantung kita akan berdegub lebih kencang." Woojin langsung melepaskan pelukan nya dan menatap Guanlin bingung,"jadi. Kau sedang jatuh cinta?? Dengan siapa? Jihoon? Atau Jinyoung?? Ahhh!!! Aku baru ingat kalau kau dekat dengan kedua nya. Jadi, bisa beri tau aku siapa yang kau su-"

"Kau." ucap Guanlin memotong perkataan Woojin.

"Heh? Mwo?" bingung, saat ini Woojin benar benar bingung.

"Kau hyung, aku sedang jatuh cinta pada mu." ucap Guanlin tegas.

Seketika Woojin tertawa,"aku? Kau bercanda? Astaga Lai Guanlin." Woojin masih tertawa, hingga Guanlin menangkup pipi Woojin,"wae?"

Wajah Guanlin seketika berubah serius, dan Woojin hanya bisa menelan ludah nya kasar,"aku serius hyung."

Woojin mengalihkan pandangan nya kemana saja asal jangan melihat Guanlin,"lihat aku hyung." perintah Guanlin pada Woojin.

Guanlin menghela nafas nya pelan,"aku tidak mengulangi nya lagi hyung. Kau tau? Aku sudah menyukai mu, bahkan sangat sangat menyukai mu. Aku tidak tau kapan perasaan ini muncul yang pasti setiap melihat mu tertawa ataupun tersenyum jantung ku selalu berdebar, jadi? Kau mau kan jadi pacar ku?" ucap Guanlin panjang lebar. Woojin?? Jangan tanya, wajah nya sekarang sudah berubah menjadi merah.

"Ta-"

"Aku tidak menerima penolakan, mulai hari ini detik ini menit ini jam ini juga Park Woojin sudah menjadi hak milik seorang Lai Guanlin." kalimat biasa yang bisa membuat seorang Park Woojin sekarang wajah nya sudah memerah.

"Aku bahkan belum menjawab nya." lihat bukan? Sekarang Woojin sedang mempoutkan bibir nya, siapa yang mengatakan leader dance kita yang manis ini seksi?

Chup~

Guanlin mencium sekilas bibir Woojin, hanya sekilas tidak lebih,"jangan seperti itu karena aku bisa saja membuat bibir mu jadi lebih sek—aww!! Heyy, itu sakit hyung." ucap Guanlin sambil mengelus kepala nya yang mendapat pukulan dari Woojin.

Woojin menatap malas Guanlin,"dari mana kau belajar hal seperti itu? Kau itu masih belum cukup umur."

"Berarti kalau aku sudah cukup umur boleh hyung?" tanya Guanlin dengan wajah berbinar.

Woojin tersenyum,"tentu, kau boleh










































Boleh kutendang, PERGI KAU!!!" Woojin menendang Guanlin yang membuat Guanlin terjatuh dengan tidak tampan nya.

"Hyungg!!! Itu sakit, astaga bokong ku." Guanlin mengelus bokong nya.

Woojin berdecih,"kau pikir aku percaya? Pergi kau, aku mau tidur." Woojin menarik selimut nya hendak tidur. Sampai merasa tempat tidur nya terasa semakin sempit, dan siapa lagi pelaku nya kalau bukan kekasih tercinta Park Woojin.

"Astaga Lai Guanlin, kubilang per—yakkk!!! Jangan memeluk ku." Woojin meronta dalam pelukan Guanlin.

"Jangan menolak hyung aku mengantuk." ucap Guanlin sambil membalikkan tubuh Woojin agar menghadap nya.

"Nah seperti ini akan lebih bagus, aku akan bangun di pagi hari dan melihat wajah manis mu."

Woojin memukul pelan kening Guanlin,"berhenti mengatakan hal seperti itu. Sudah lebih baik kita tidur." ucap Woojin, walaupun alasan sebenarnya jantung nya sudah tidak bisa diajak kompromi.

















Tbc

Yuhuuuu, ku datang dengan cerita baru dengan pairing pancham hehe. Semoga suka yaa. Cerita yg i want you aku apus yaaa hehe maaf yaa karena udah bingung jadi yaudah aku apus:))

Jangan lupa kasih VOMENT kalian yaaaa (´ε`*)

love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang