02

325 52 9
                                    

Saat ini member wanna one tidak mempunyai jadwal. Kecuali Daniel dan Seongwoo.

"Woojin."

"Hm."

"Woojinnnn~"

"..."

"Yakk Park Woojin!!!"

"Aishh, ada apa Park Jihoon??" sungut Woojin ketika hp yang di gunakan nya di ambil oleh teman se-grub nya Park Jihoon.

"Aku mau curhat." ucap Jihoon dengan wajah sedih nya.

"Tentang siapa? Jinyoung? Dia membuat mu sedih? Apa aku harus membanting nya agar kepala kecil nya itu semakin kecil??"

Jihoon hanya tersenyum kecil,"bukan. Ini bukan karena Jinyoung." Woojin menatap bingung Jihoon,"lalu? Siapa??" Woojin memasang wajah bingung nya yang mana bila di lihat dari sudut pandang Jihoon maka itu akan terlihat menggelikan.

"Tapi kau berjanji tidak akan mengatakan dengan siapa pun?" ucap Jihoon sambil memberikan jari kelingking nya.

Woojin memutar bola mata nya malas sambil bergumam 'seperti anak kecil saja.' tapi tetap saja di lakukan oleh Woojin.

"Jadi ada apa??"

Jihoon tampak berpikir sebentar sambil menggigit kecil bibir nya seraya memikirkan kata-kata yang pas untuk di katakan nya.

"Akumenyukaiguanlin." ucap Jihoon cepat.

"Hah? Apa yang kau katakan?? Aku bukan cenayang." ucap Woojin dengan wajah bodoh nya.

Jihoon berdecak malas,"ckk, dasar bodoh. Dengarkan baik-baik aku tidak akan mengulangi nya lagi." Woojin hanya mengangguk.

Jihoon menarik nafas nya sebentar,"A-KU-ME-NYU-KA-I-GU-AN-LIN." setelah mengatakan itu Jihoon langsung menutup wajah nya yang sudah kelewat memerah.

Woojin?? Jangan tanya dia benar-benar terkejut.

Oh! Apa perlu ku beritahu kalau mereka belum memberitahu member-member yang lain tentang hubungan mereka??

Dan yaa, mereka memilih untuk tidak memberitahu member yang lain dulu untuk sementara waktu. Mereka hanya butuh waktu yang pas untuk mengatakan nya.

Tapi kalau sudah begini bagaimana?? Mau memberitahu yang lain?? Jangan gila, Woojin sangat menyayangi Jihoon. Dia tidak mau kehilangan apa lagi tidak bermain dengan nya, itu sangat mengerikan.

Woojin berusaha tersenyum,"kau sudah mengatakan nya pada Guanlin??"

Jihoon menggeleng,"aku masih belum berani. Aku takut Guanlin malah menjauhi ku. Kau mau membantu ku??"

"Aku?? Kenapa harus aku?" ayolahhh, siapa yang mau membantu orang lain ingin mendekati pacar nya terlebih itu sahabat mu sendiri. Kalian ingin tau perasaan Woojin saat ini? Sangat hancur.

"Ayolahhh~ kulihat Guanlin sangat dekat dengan mu akhir-akhir ini."

'Bagaimana tidak dekat kalau Guanlin saja pacar  ku.'

Jihoon menggoyang-goyangkan tangan Woojin sambil ber-aegyeo ria,"ayolah Woojinnn, hanya kau teman ku satu-satu nya yang paling mengerti aku."

"Kau berlebihan. Jadi apa yang harus ku lakukan?" tanya Woojin.

Wajah Jihoon berubah menjadi berbinar,"kau mau membantu ku?? Jinjja?? Ahhh gomawooo Woojin. Hehe aku mencintai mu." ucap Jihoon sambil memeluk Woojin.

Woojin melepas paksa pelukan Jihoon dan menatap Jihoon dengan tatapan cepat katakan.

"Aku hanya ingin kau bertanya semua tentang Guanlin."

Woojin mengerutkan kening nya,"hanya itu?" Jihoon mengangguk,"baiklah. Mau kutanya sekarang?" lagi, Jihoon mengangguk.

Woojin bangkit berdiri dan pergi menuju kamar nya yang sudah di isi oleh Guanlin.

Woojin menatap sedih Guanlin yang sedang bermain game.

Woojin mendekati Guanlin,"Guanlin."

"Hm."

"Lihat aku." Guanlin langsung menoleh kan kepala nya dan mem-pause game nya.

"Ada apa hyung?" tanya Guanlin bingung melihat Woojin membawa buku dan pena seperti ingin mewawancarai nya.

"Aku ingin bertanya pada mu."

"Apa itu?"

"Apa yang kau suka? Apa yang tidak kau suka? Makanan favorite mu, minuman favorite mu. Pokoknya semua tentang mu." Guanlin semakin bingung, sebenarnya ada apa?? Woojin kan bisa mencari di internet.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?? Ahh~ kau ingin tau semua tentang ku??" ucap Guanlin sambil menaik turunkan alis nya.

Dengan enak nya Woojin memukul kepala Guanlin dengan buku yang di pegang nya,"jangan bercanda. Sudah cepat katakan." ucap Woojin yang sudah mengambil posisi untuk siap menulis.

Menunggu lama Woojin tidak juga mendengar suara Guanlin.

Woojin melihat Guanlin yang sedang melihat nya sengit,"ada apa?? Kenapa menatap ku seperti itu??" tanya Woojin galak.

"Aku tidak mau berbicara pada mu. Kau sudah memukul ku." ucap Guanlin sambil mengelus dahi nya.

Woojin menatap malas Guanlin,"jadi apa yang harus ku lakukan?"

Guanlin tersenyum senang,"kiss." ucap Guanlin sambil menunjuk bibir nya.

"Yakk!!! Yang kupukul itu dahi mu bukan bibir mu." ucap Woojin yang tidak habis pikir dengan sifat bodoh kekasih nya.

"Ya sudah aku tidak akan mau memberi tahu mu." Guanlin kembali memainkan game nya yang sempat tertunda.

Woojin berdecak kesal dan langsung menarik Guanlin dan,

Chup...

Woojin mencium sekilas Guanlin.

"Sudah kan?" tanya Woojin.

Bukan nya menjawab Guanlin malah kembali mencium Woojin yang ciuman kali ini cukup lama.

Merasa sudah puas Guanlin melepas pagutan mereka dan tersenyum.

"Aku menyayangi mu hyung." ucap Guanlin sambil mencium kening Woojin.

Woojin merasa ucapan sayang dan ciuman manis dari Guanlin tidak akan lagi menjadi milik nya,"aku juga sangat menyayangi mu." Woojin tersenyum manis sampai snaggletooth nya timbul.










Tbc

Niat nya aku mau bikin sakit2 nya dulu ntar pas seneng2 nyaaa hehe.

Jangan lupa VOMENT yaaa, walaupun ga maksa sih aku nya hehe

love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang