1°~ Dia

14 1 1
                                    

kringg... kringg....

Kantin di sekolah SMA 15 mulai ramai oleh siswa dan siswi di sana. sebagian ada yang makan di tempat, di kelas, bahkan ada yang makan di tempat tongkrongan biasanya mereka. Tapi bukan hanya kantin saja yang ramai, ruang BK juga di ramaikan oleh siswa yang bandelnya sangat akut.

"Kalian itu udah kelas 12! gausah bikin ribut mulu, kamu suhendra ingat kamu masih kelas 11 kamu ga usah ikut - ikutan bandel kaya Rakha."

Blalalala...

Ceramahan Bu Rinda hanya di dengarkan dengan kuping kiri lalu keluar kuping kanan. Bagi mereka omelan guru itu hanya candaan yang membawa rohani sedikit demi sedikit, sehingga sadarnya juga sedikit demi sedikit.

Suara ketokan pintu berbunyi tiba - tiba setelah anak - anak itu di suruh keluar. seorang siswi cantik, berambut hitam, bermata warna coklat dan berbagai kecantikan yang iya miliki masuk dengan sopan ke dalam ruang BK.

"Misi bu saya murid baru yang baru daftar kemarin."

"Oh kamu si juleha ya?"

"Hah? Kenaya Bu bukan Juleha."

"Oh iya, sini duduk dulu nak"

Siswi itu mengisi data yang harus di isi di sana. Tanpa di sadari banyak siswa yang mengintip ke jendela ruang BK tersebut. Mereka melihat Kenaya dengan tatapan ingin mengenalnya, dan sebagian ingin memilikinya. Tatapan Bu Rinda ke siswa yang mengintip sangat bingung awalnya tetapi tiba - tiba dia sadar dengan kehadiran orang yang di perhatikan.

"Sepertinya fans kamu banyak di sini."

"Maksud ibu?"

"Liat di jendela banyak banget yang ngeliatin kamu."

Kenaya melirik sedikit.

"Baik nama kamu hmm.. Kenaya Rizki Gazala kok namanya kaya cowo ya."

Kenaya hanya tersenyum.

"Baik habis ini kamu ikut ibu keruang kelas."

+++++++++++

Mereka berjalan bersama ke arah ruang kelas XI IPA 2, Kenaya mengikuti sambil menundukan kepala.

"Baik semuanya perhatian kita memiliki teman baru, ayuk masuk nak."

Kenaya masuk dengan anggun.

"Perkenalkan dirimu nak."

"Mm.. nama saya Kenaya Rizki Gazala, saya berharap dapat di terima di kelas ini dengan baik."

Tepukan tangan anak - anak mulai rama dengan sorakan para anak lelaki. Tanpa pikir panjang dia duduk di baris kedua sebelah kanan.

Bersumbing

••••••••••••••

Haii....

Happy reading guys..

please Vote and komennya yahh. supaya bisa nerima saran terus ceritanya jadi lebih baik deh.. dan juga bikin author semangat buat ngelanjutinnya. :)

wuffwuff♡♡

THE VOW. (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang