"Hallo? mahh aku udah selesai kuliah jadi kebutik?" tanyaku dari telepon.
"iya jadi cepet ya kesini.. mama nungguin dri td,"
Hari ini entah kenapa aku merasakan hal yang aneh. dari tadi teman temanku berkata selamat tpi aku tidak mengerti maksudnya dan hari ini mamaku mengajakku kebutik yang gak tau kenapa itu harus banget.
"coba kamu pake yang ini deh..,"
"ahh gak mau ahh sakit keteknya udah kekencengan lagi,"
" coba dulu.. halah.. kamu ini! yaudh yang di sana aja!"
Malam ini juga kami pergi bersama sama ke acara kantor papa. Semuanya berjalan dengan lancar, papa mendapat sponsor dari perusahaan lain dan membuat usaha papa bagus dan menarik perhatian perusahaan lain.
"hai.." sapa seseorang di dekatku.
"hallo... boleh kenalan?" tanyanya sekali lagi.
aku hanya celingak celinguk mencari seseorang yg ada di belakangku karena siapa tau yang dia ajak bicara bukan aku.
"kamu bicara sama saya?"
"iyalah siapa lagi coba?"
"kirain sama yang lain soalnya rame disini,"
"kalo gak rame yah bukan acara namanya,"
"oh iya... ehehe..,"
"haha.. oh iya selamat yah,"
"apanya yang selamat? pdahal dri td makan doang di sini,"
"maksudnya selamat atas perusahan ayah kamu cantik," sambil mengucek ucek rambutku.
"yaudh aku pergi dulu ya.. dadah,"
"eh tunggu.. katanya mau kenalan," ucapku sambil menarik tangannya.
"ohh masih mau lanjut? aku kira enggak,"
"abis aku bosen disini,"
"nama aku Tillian,"
"aku Kenaya," sambil jabat tangan.
"kayanya kamu lebih suka makan ya dri pada nikmatin acaranya? kita keluar aja kuy?"
"kuyy.."
Aku baru tau ada orang yang bisa bicara santai denganku di acara ini dengan cara bicara yang gaul.
"tempat ini bagus tau.. kamu harus coba deh masuk,"
"ini tempat apa?"
"tempat orang jualan,"
"hahah... yaiyalah jualan. masa mulung,"
"hahahah...,"
nada bicara, tertawa, dan tatapan matanya mengingatkan ku kembali pada Galuh.
"umur kamu brapa?"
"aku? sama kaya kamu,"
"ahh masa sih...? pengusaha kaya kamu umurnya sama kaya aku? aku kira kamu lebih tua,"
" aku ngelanjutin usaha ayah aku,"
" ohh gitu.. oh iya sebelumnya kamu udh punya pacar?" ucapku sepontan.
"enggak.. gak punya," jawabnya.
aku hanya menjawab dengan anggukan kepala."kenapa? kamu mau jadi pacar saya?"
"ENGGAK! eh," tiba2 aku menjawab dengan teriakan.
"haha.. bercanda kok,"
"iyaa.. jangan yahh.. suka sama aku gegara malem ini. Soalnya aku udh punya pacar jadi aku gak mau rusak hubungan ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VOW. (On going)
Teen FictionBanyak orang bilang Janji adalah Hutang. dan hutang juga harus dibayar bagaimanapun caranya. Tapi nagih hutangnya itu yang harus hati - hati. Sama halnya dengan aku dan dia. Rakha namanya, Lelaki pada umumnya tapi sombong dan malesnya itu kebangeta...