Oh iya guys aku mau ngasih tau nih kalo nama fathan aku ganti jadi Deptan. Dan Yogi aku ganti jadi Roygi.
***Siang ini adalah pelajaran fisika, semua murid di kelas 10 ipa 3 sudah diam semua, kala guru yang akan mengajar mereka sudah berdiri di hadapan mereka semua
"Siapa yang ingin memimpin doa? Doakan siswa kelas ini dan bapak supaya sehat selalu " ucap Pak Rahman
Pak Rahman mengajar fisika namun setiap ingin memulai pelajaran siswa laki-laki selalu di suruh untuk maju ke depan memimpin berdoa seperti Doa untuk yang sudah meninggal,Terus Khusus Untuk para Khalifah,Syekh Dan Ulama Lainnya namun doa ini untuk orang yang masih hidup.
"Ardian aja pak" ucap salah satu siswa
"Ardian sudah bisa, yang lain bagaimana?? Ada yang mau??"
"Deptan sama Roygi pak" teriak Reinata sambil cekikikan kecil
"Dih apaan sih lo" bisik Deptan dan Roygi menatap Reinata tajam
Reinata hanya tertawa"Deptan, Roygi ayo maju ke depan pimpin doa untuk temen kalian semua dan bapak"
"Pak, Ardian aja pak kan biasanya dia yang mimpin" ucap Roygi memelas"Iya tuh pak, Ardian aja" ucap Deptan
"Ardian sudah bisa maka dari itu pada suruh kalian berdua supaya kalian juga bisa seperti Ardian, sudah ayo maju"
"pak, doa nya kepanjangan saya engga apal pak" ucap Deptan
"Ya sudah yang kalian berdua bisa saja"
Deptan dan Roygi maju ke depan dengan langkah gontai, siswa di kelas pun hanya tertawa.
"Doa" ucap Roygi menyenggol badan Deptan yang berada di sebelahnya
"Gua gak tau" ucap Deptan
"Gua gak ngerti" balas Roygi
Semua siswa hanya tertawa menyaksikan dua sejoli di depannya itu.
Pak Rahman hanya menggelengkan kepala nya"Ar apa ar??" bisik Roygi kepada Ardian yang berada lumayan jauh dengan posisinya
"Allahuma" balas Ardian
"Allahuma" ucap Roygi
"Amiiiiin" Teriak Murid-murid sambil tertawa
"Belum selesai weh baru geh mulai udah amin" ucap Roygi
"Attahiyatul" ucap Deptan
Lantas semua murid tertawa
"Salah weh" senggol Roygi
"Allahuma" ulang Roygi
"Watduhaha" lanjut Deptan
"Kok watduhaha?" tanya Roygi
"Atuh gua gak tau" jawab Deptan
hahahahah semua murid tertawa termasuk Reinata dan sahabat nya yang menertawakan mereka berdua
Deptan yang melihat Reinata tertawa lantas tersenyum
"Gua seneng liat lu ketawa puas kaya gini, walaupun gua harus nanggung malu" batin Deptan
***
~KRINGGGG.....KRINGGG....KRINGGG...KRINGGG
Bel pulang sekolah sudah berbunyi lantas semua murid yang berada di sekolah benghamburan keluar kelas.
Aduh abang gak jemput lagi masa gua bareng kak Leon lagi sih?? Bisa bisa gua punya penyakit jantung nih di deket dia terus batin Reinata sambil membereskan buku-buku ke dalam tas.
"Aduh udah ada pangeran nungguin tuh di depan" senggol Riska kepada Reinata
"Aduh ada apa ini?? Udah main samper samperan gitu ya" ucap Roygi dengan kekehan kecil Serta di ikuti kekehan dari sahabatnya yang lain.
"Apaan sih" pekik Reinata
"Udah sana buruan pulang pangeran udah nungguin tuh" pekik Nina heboh
Reinata memutar bola matanya malas melihat sahabatnya ini, lalu meranjak keluar kelas
"Udah selesai?" ucap Leon
Reinata kaget karena ucapan Leon
"Hehe sorry gua udh bikin kaget lo" Leon sambil mengacak rambut Reinata
Reinata yang di perlakuin seperti itu hanya menunduk malu serta manutupi pipi nya yang sudah memerah
"Ciee pipi lu merah tuh" ucap Leon sambil menunjuk nunjuk pipi Reinata
"A-apaan sih ka"
"Yaudah ayo pulang" ucap Leon menarik tangan Reinata menuju parkiran
Mereka semua menjadi pusat perhatian siswa yang masih menunggu jemputan atau mengambil motor di parkiran
Reinata hanya menunduk ketika mendapat kan tatapan tajam dari kakak kelas perempuan.
"Hey ayo naik malah nunduk terus, emang di bawah ada apa sih??" gemas Leon
"Hah?? Gk ada apa-apa kok ka, yaudah ayo ka" ucap Reinata lalu menaik ke motor Leon.
"Jaket gua tadi mana??"
"Eh di tas ka"
"Pake" ucap Leon dingin
Reinata langsung mengambil jaket nya di tas
"Tutupin paha lo"
"Eh iya ka udah"
"Kalo pulang sama gua bawa jaket apalagi kalo gua bawa motor kaya gini, jaketnya buat nutupin paha lo biar gak ada yang liat" ucap Leon lembut
Dia selalu saja memutar pikiran ku, dia kadang perhatian kadang pula bersikap dingin. Batin Reinata
"I-iya ka"
"Yaudah pegangan, ntar jatoh lagi"
"Pegangannya bukan di situ kaya tukang ojek aja gue, di sini lebih enak" ucap Leon menarik tangan Reinata untuk memeluk pinggangnya
Reinata hanya diam, dia sedang mengontrol jantung nya yang terus deg deg kan dari tadi.
Di lain sisi laki-laki itu tersenyum kecut melihat kejadian tersebut
"Semoga lo bahagia yah sama dia, semoga dia bener bener bisa jagain lo. Gua di sini akan ikut bahagia kalo lo bahagia walaupun bukan sama gua, dan walaupun kondisi gua di sini sakit untuk kedua kalinya" ~ Deptan
******
Haii , maaf aku baru update lagi , hehehe 😂Vote dan Coment nya jangan lupa😘 semoga sukakkkk ya💋
Nikenfirziaa
7 februari 2018
22.15
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend
FanfictionReinata perempuan yang ceria, pecicilan menyukai seorang lelaki yang memiliki sifat Cuek dan Cold.. Bagaimana sih perasaan kalian jadi Reinata yang selalu di cuekin oleh Raleon?? Apakah Reinata akan terus berjuang atau sebaliknya?? Ikuti cerita gu...