1

443 73 46
                                    

Wildest Dreams

—1—


CHANYEOL PARK TAK PERNAH MAIN-MAIN DENGAN KATA-KATANYA. Ketika ia mengatakan akan menerima job dari Jane, ia benar-benar menerimanya. Maka di sinilah ia sekarang—duduk di atas sebuah kursi yang tertulis namanya dalam romanji di bagian punggung. Make-up artist membuat garis wajahnya lebih tajam dengan teliti, sementara stylistnya sibuk memindah rak baju yang ada di belakang lighting.


"Chanyeol, kau hanya harus fokus pada siluetnya saja. Aku tidak perlu sesuatu yang nyata dalam film ini, kecuali jika kau memang ingin melakukannya," ujar Jane. "Dan, mana Tiffany? Bukankah seharusnya kalian datang bersama-sama?"


Pria dengan manik tajam itu menaikkan sebelah alisnya. "Apa maksudmu?"


Jane tertawa lepas, "kau tahu maksudku, Park. Dia tidak memberitahumu?"


Jadi kau sungguh ingin bermain denganku ya, Tiffany? Dasar kelinci seksi yang nakal.


Chanyeol menyeringai. "Kenapa kau tidak memberitahuku lebih dulu, Jane?"


"Kupikir kita sepakat kalau kau tidak ingin mendengar penjelasan lebih lanjut tentang job ini kecuali plot cerita?" Jane menjawab asal lalu beralih pada seseorang di samping stylist Chanyeol, "hubungi Tiffany agar segera ke lokasi shooting," seru wanita berambut pirang itu pada salah seorang kru.


"I'll call her." Chanyeol menyentuh ponsel berspesifikasi tingginya lalu segera menekan nomor yang sudah ia hafal di luar kepala.


"Hello?"


"Why didn't you tell me you'll play a role?"


"Oh!" Terdengar pekikan di sana, "kau sudah di lokasi shooting? Aku masih di jalan. Five minutes. See you, Handsome."


Tiffany mengabaikan pertanyaannya.

Chanyeol meremas ponselnya.

Laters, Baby.


"Di mana dia?" tanya Jane.


"Lima menit lagi dia sampai." Chanyeol menyeringai. Ia punya banyak ide untuk menghukum Tiffany nanti malam. "Jane, apa kita punya schedule besok?"


"No. Filming dimulai lusa dan hari ini hanya photoshoot saja."

Wildest DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang